Kesaksian Warga soal Pesawat Jatuh di BSD Tangsel: Satu Korban Terpental, Dua Terjepit
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pesawat latih PK-IFP 172 jatuh di sekitar kawasan Lapangan Sunburst, BSD , Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024). Tiga orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Salah satu saksi, Ali Amali (65) mengaku berada di warung kopi yang jaraknya 300 meter dari lokasi pesawat jatuh tersebut. Ia mendengar dentuman keras, sehingga kemudian menuju ke sumber suara.
"Saya lagi ngopi di warung tiba-tiba ada suara letusan. Saya kan sama rekan-rekan kan ke sana menuju arah ledakan itu. Sama teman-teman. Begitu saya lihat ada kapal jatuh. Nah, ada korban satu, udah terpental. Saya cek lagi ke dalam. Ada dua orang," kata Ali kepada wartawan di lokasi, Minggu (19/5/2024).
Saat kejadian, Ali mendekati lokasi tersebut dan melihat terdapat dua korban dalam keadaan terjepit di dalam pesawat tersebut. "Dua korban di dalam, yang satunya di luar. Yang di dalam posisi kakinya terjepit, sempat bilang tolong satu kali. Kalau yang dua memang sudah meninggal," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian belum bisa memastikan hujan menjadi faktor penyebab jatuhnya pesawat latih di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan.
"Kita tidak bisa menyatakan itu (hujan jadi penyebab jatuhnya pesawat, tapi waktu kejadian sedang hujan lebat 14.00 WIB," kata Kapolres Metro Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso kepada wartawan, Minggu (19/5/2024).
Ibnu menegaskan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Waktu kejadian pesawat tersebut untuk masalah ada ledakan, kami tidak bisa menyampaikan, nanti setelah identifikasi dari KNKT," katanya.
"Korban yang meninggal dunia ada 3 orang ada pilot, co-pilot, dan engineer-nya. Sekarang 3 jenazah tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi," katanya.
Lihat Juga: Penerbangan Spirit Airlines Ditembaki saat Coba Mendarat di Haiti, Pramugari Terkena Peluru
Salah satu saksi, Ali Amali (65) mengaku berada di warung kopi yang jaraknya 300 meter dari lokasi pesawat jatuh tersebut. Ia mendengar dentuman keras, sehingga kemudian menuju ke sumber suara.
"Saya lagi ngopi di warung tiba-tiba ada suara letusan. Saya kan sama rekan-rekan kan ke sana menuju arah ledakan itu. Sama teman-teman. Begitu saya lihat ada kapal jatuh. Nah, ada korban satu, udah terpental. Saya cek lagi ke dalam. Ada dua orang," kata Ali kepada wartawan di lokasi, Minggu (19/5/2024).
Saat kejadian, Ali mendekati lokasi tersebut dan melihat terdapat dua korban dalam keadaan terjepit di dalam pesawat tersebut. "Dua korban di dalam, yang satunya di luar. Yang di dalam posisi kakinya terjepit, sempat bilang tolong satu kali. Kalau yang dua memang sudah meninggal," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian belum bisa memastikan hujan menjadi faktor penyebab jatuhnya pesawat latih di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan.
"Kita tidak bisa menyatakan itu (hujan jadi penyebab jatuhnya pesawat, tapi waktu kejadian sedang hujan lebat 14.00 WIB," kata Kapolres Metro Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso kepada wartawan, Minggu (19/5/2024).
Ibnu menegaskan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Waktu kejadian pesawat tersebut untuk masalah ada ledakan, kami tidak bisa menyampaikan, nanti setelah identifikasi dari KNKT," katanya.
"Korban yang meninggal dunia ada 3 orang ada pilot, co-pilot, dan engineer-nya. Sekarang 3 jenazah tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi," katanya.
Lihat Juga: Penerbangan Spirit Airlines Ditembaki saat Coba Mendarat di Haiti, Pramugari Terkena Peluru
(abd)