Ibunda Upik selalu periksa kehamilan di RSB Kartini

Senin, 25 Februari 2013 - 18:09 WIB
Ibunda Upik selalu periksa...
Ibunda Upik selalu periksa kehamilan di RSB Kartini
A A A
Sindonews.com - Meninggalnya upik, bayi enam bulan, buah hati pasangan Ali Zuar-Maryani, menggambarkan kegagalan rumah sakit pemerintah dan swasta dalam menangani pasien.

Selama 6 bulan tak pernah absen, Maryani selalu memeriksakan kandungannya ke Rumah Sakit Bersalin Kartini. Walaupun dipungut biaya sebesar Rp200 ribu setiap pemeriksaan, Maryani selalu rajin datang ke dokter atau bidan.

Tak disangka, selama 6 bulan melakukan pemeriksaan tidak ada hasil yang menyatakan bayi yang dikandungnya mengalami kelainan.

"Yang perlu dicatat. Dari bulan 1 hingga bulan 6, Maryani selalu memeriksakan kandungannya ke rumah sakit yang sama dengan dokter atau bidan yang sama pula," ujar Ramdan Alamsyah, kuasa hukum Ali kepada wartawan, Senin (25/2/2013).

Dia juga menambahkan, pemerintah daerah harus menyaring rumah sakit pemerintah, maupun swasta. Semestinya, rumah sakit memperhatikan warga dengan ekonomi yang rendah.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (21/2/2013) buah hati pasangan Ali Zuar dan Mayarni lahir di RS Bersalin Kartini, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, bidan rumah sakit menyatakan bayi Maryani meninggal karena beratnya hanya 500 gram dan lahir dalam masa kehamilan yang hanya 6 bulan, sekitar 24 minggu.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8323 seconds (0.1#10.140)