Pakai bahasa simbolik, Jokowi kritik pejabat DKI
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki kebiasaan bicara dengan menggunakan bahasa simbol kepada para bawahannya. Hal ini dirasa bagus, karena terdengar sangat halus.
Dosen Komunikasi Organisasi dan Kelompok Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Doddy Salman mengatakan, bahasa simbolik yang diungkapkan Jokowi sangat santun dalam birokrasi. Namun juga sangat tegas bagi pejabat terkait.
"Jokowi banyak juga menggunakan simbol-simbol yang ditunjukkan. Komunikasi yang dilakukan olehnya sangat simbolik dan penuh makna. Sinyal-sinyal yang ditunjukkan oleh Jokowi harus cepat ditangkap oleh bawahannya," ujar Doddy saat ditemui Sindonews, Jumat (15/2/2013).
Dia mencontoh, salah satu bahasa simbolik yang diungkapkan dalam setiap kunjungan langsung. Seperti saat meninjau Kelurahan Senen misalnya. Saat dia datang, lurah termaksud sedang tidak ada. Tetapi juga tidak langsung memarahi lurah yang bersangkutan.
"Jokowi saat sidak lurah di Senen. Hanya berkomentar 'bagus-bagus' walaupun lurahnya tidak ada. Seperti menyindir," terang Doddy.
Dia melanjutkan, pergantian pejabat masih akan terus bergulir. Karena teladan yang tinggi selalu diterapkan Jokowi dalam pemerintahannya. "Mutasi itu semacam warning bagi pejabat DKI yang tidak bekerja dengan baik," ungkapnya.
Dosen Komunikasi Organisasi dan Kelompok Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Doddy Salman mengatakan, bahasa simbolik yang diungkapkan Jokowi sangat santun dalam birokrasi. Namun juga sangat tegas bagi pejabat terkait.
"Jokowi banyak juga menggunakan simbol-simbol yang ditunjukkan. Komunikasi yang dilakukan olehnya sangat simbolik dan penuh makna. Sinyal-sinyal yang ditunjukkan oleh Jokowi harus cepat ditangkap oleh bawahannya," ujar Doddy saat ditemui Sindonews, Jumat (15/2/2013).
Dia mencontoh, salah satu bahasa simbolik yang diungkapkan dalam setiap kunjungan langsung. Seperti saat meninjau Kelurahan Senen misalnya. Saat dia datang, lurah termaksud sedang tidak ada. Tetapi juga tidak langsung memarahi lurah yang bersangkutan.
"Jokowi saat sidak lurah di Senen. Hanya berkomentar 'bagus-bagus' walaupun lurahnya tidak ada. Seperti menyindir," terang Doddy.
Dia melanjutkan, pergantian pejabat masih akan terus bergulir. Karena teladan yang tinggi selalu diterapkan Jokowi dalam pemerintahannya. "Mutasi itu semacam warning bagi pejabat DKI yang tidak bekerja dengan baik," ungkapnya.
(san)