Lima karyawan The Manhattan Square tewas, dua kritis
A
A
A
Sindonews.com - Lima pekerja di The Manhattan Square ditemukan tewas, sementara dua lainnya dalam kondisi kritis. Diduga korban tewas karena kehabisan oksigen.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, insiden tersebut terjadi, ketika seorang pekerja yang sedang bersih-bersih di basement 2. Ketika itu, Korban tidak sadar bahwa dia menginjak papan septic tank, yang terbuat dari triplek selebar 40 X 60 sentimeter, padahal lebar lubang 2 X 6 meter.
Papan tersebut kemudian ambles, sementara korban langsung terperosok ke dalam septic tank dengan kedalaman enam meter. Melihat kejadian ini salah seorang kawannya langsung ikut menolong.
"Ada temannya turun ke bawah membantunya," kata Kapolres, Selasa (12/2/2013).
Setelah ditunggu agak lama, ternyata kedua korban tidak kunjung naik. Sehingga, kawan-kawannya kemudian panik, bahkan empat orang langsung turun menyusul untuk membantu evakuasi.
Namun, semua korban rupanya tidak kunjung naik. Menyadari adanya kejanggalan seorang pekerja lainnya turun menggunakan tabung oksigen. Orang ketujuh ini merupakan anggota tim keselamatan pekerja bangunan yang digarap PT Waskita Karya tersebut.
Nahas, setelah berhasil menyelamatkan salah satu pekerja dan turun lagi masker oksigennya terlepas dan langsung tidak sadarkan diri. Setelah itu, petugas lainnya langsung melakukan evakuasi.
Proses evakuasi sendiri memakan waktu hampir satu jam. Kapolres menduga korban meninggal akibat kehabisan nafas.
"Itu septic tank dalam dan tidak pernah dipakai," ujarnya.
Untuk memastikannya, petugas langsung membawa kelima Korban ke RSCM untuk dilakukan otopsi. Berdasarkan informasi korban kritis adalah Masudi warga Kendal dan Sutaryo Al Haerudin.
Sedangkan korban meninggal Cecep Cahyana, Joko, Jimjim, M. Saiku, dan Ahmad Samsudin. Seorang pekerja bangunan Supri menuturkan, ketujuh rekannya tersebut terperosok dan kehabisan oksigen.
Dia menuturkan, rekan kerjanya yang terjeblos itu pertama satu orang, kemudian enam orang lainnya berusaha ingin menolong namun takdir berkata lain, hingga lima lainnya langsung tewas.
"Jadi pertama pekerja kejeblos, terus mau ditolong sama teman-temannya tapi yang lain juga pada pingsan. Korban lagi kerja bersih-bersih basemen dua," tuturnya.
Kini, kasusnya masih dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, insiden tersebut terjadi, ketika seorang pekerja yang sedang bersih-bersih di basement 2. Ketika itu, Korban tidak sadar bahwa dia menginjak papan septic tank, yang terbuat dari triplek selebar 40 X 60 sentimeter, padahal lebar lubang 2 X 6 meter.
Papan tersebut kemudian ambles, sementara korban langsung terperosok ke dalam septic tank dengan kedalaman enam meter. Melihat kejadian ini salah seorang kawannya langsung ikut menolong.
"Ada temannya turun ke bawah membantunya," kata Kapolres, Selasa (12/2/2013).
Setelah ditunggu agak lama, ternyata kedua korban tidak kunjung naik. Sehingga, kawan-kawannya kemudian panik, bahkan empat orang langsung turun menyusul untuk membantu evakuasi.
Namun, semua korban rupanya tidak kunjung naik. Menyadari adanya kejanggalan seorang pekerja lainnya turun menggunakan tabung oksigen. Orang ketujuh ini merupakan anggota tim keselamatan pekerja bangunan yang digarap PT Waskita Karya tersebut.
Nahas, setelah berhasil menyelamatkan salah satu pekerja dan turun lagi masker oksigennya terlepas dan langsung tidak sadarkan diri. Setelah itu, petugas lainnya langsung melakukan evakuasi.
Proses evakuasi sendiri memakan waktu hampir satu jam. Kapolres menduga korban meninggal akibat kehabisan nafas.
"Itu septic tank dalam dan tidak pernah dipakai," ujarnya.
Untuk memastikannya, petugas langsung membawa kelima Korban ke RSCM untuk dilakukan otopsi. Berdasarkan informasi korban kritis adalah Masudi warga Kendal dan Sutaryo Al Haerudin.
Sedangkan korban meninggal Cecep Cahyana, Joko, Jimjim, M. Saiku, dan Ahmad Samsudin. Seorang pekerja bangunan Supri menuturkan, ketujuh rekannya tersebut terperosok dan kehabisan oksigen.
Dia menuturkan, rekan kerjanya yang terjeblos itu pertama satu orang, kemudian enam orang lainnya berusaha ingin menolong namun takdir berkata lain, hingga lima lainnya langsung tewas.
"Jadi pertama pekerja kejeblos, terus mau ditolong sama teman-temannya tapi yang lain juga pada pingsan. Korban lagi kerja bersih-bersih basemen dua," tuturnya.
Kini, kasusnya masih dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan.
(stb)