Debit air Panus Depok capai 210 sentimeter
A
A
A
Sindonews.com - Debit air di pintu pemantau jembatan Panus, Depok terpantau 210 sentimeter atau dalam status siaga tiga. Sejak tadi siang debit air terus mengalami kenaikan.
“Air baru datang, dan cepat naiknya,” kata Syarif, petugas pemantau, Rabu (16/01/2013).
Debit air di Depok akan terus naik jika air di Katulampa, Bogor terus naik. Diprediksi, ketinggian air akan terus naik karena ketinggian air di Pintu Air Katulapa, Bogor saat ini mencapai 180 centimeter atau siaga II.
“Kemungkinan air sampai Depok sore ini,” ujarnya.
Sementara itu, akibat hujan terus menerus dan meluapnya air Kali Ciliwung, ratusan rumah di lima titik di Depok terendam. Warga bersiap dengan mengepak barang-barang guna terhindar dari bahaya banjir.
Petugas pemantau mengimbau warga untuk mengantisipasi datangnya air. Sementara itu, Pemerintah Kota Depok telah mengoptimalkan Satuan Pelaksanaan (Satlak) bencana, untuk menghadapi bencana banjir dan mengevakuasi para korban.
Kepala Seksi Bina Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Oo Sudarya mengatakan, pihaknya sudah menggelontorkan bantuan logistik bagi korban banjir di sejumlah titik.
“Kami sempat evakuasi korban dan mengungsi sementara, update terakhir mereka sudah kembali ke rumah masing-masing hari ini,” katanya.
Menurut Sudarya, saat ini tim Satlak bencana bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan siaga selama 24 jam. Sudarya mengatakan dirinya sudah menempatkan anggota Tagana di pos pemantau Ciliwung di Jembatan Panus.
“Kami juga terus koordinasi dengan pintu Katulampa,” pungkasnya.
“Air baru datang, dan cepat naiknya,” kata Syarif, petugas pemantau, Rabu (16/01/2013).
Debit air di Depok akan terus naik jika air di Katulampa, Bogor terus naik. Diprediksi, ketinggian air akan terus naik karena ketinggian air di Pintu Air Katulapa, Bogor saat ini mencapai 180 centimeter atau siaga II.
“Kemungkinan air sampai Depok sore ini,” ujarnya.
Sementara itu, akibat hujan terus menerus dan meluapnya air Kali Ciliwung, ratusan rumah di lima titik di Depok terendam. Warga bersiap dengan mengepak barang-barang guna terhindar dari bahaya banjir.
Petugas pemantau mengimbau warga untuk mengantisipasi datangnya air. Sementara itu, Pemerintah Kota Depok telah mengoptimalkan Satuan Pelaksanaan (Satlak) bencana, untuk menghadapi bencana banjir dan mengevakuasi para korban.
Kepala Seksi Bina Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Oo Sudarya mengatakan, pihaknya sudah menggelontorkan bantuan logistik bagi korban banjir di sejumlah titik.
“Kami sempat evakuasi korban dan mengungsi sementara, update terakhir mereka sudah kembali ke rumah masing-masing hari ini,” katanya.
Menurut Sudarya, saat ini tim Satlak bencana bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan siaga selama 24 jam. Sudarya mengatakan dirinya sudah menempatkan anggota Tagana di pos pemantau Ciliwung di Jembatan Panus.
“Kami juga terus koordinasi dengan pintu Katulampa,” pungkasnya.
(stb)