Hadapi ibu & anak PKL, polisi kerahkan polisi wanita

Senin, 14 Januari 2013 - 16:27 WIB
Hadapi ibu & anak PKL, polisi kerahkan polisi wanita
Hadapi ibu & anak PKL, polisi kerahkan polisi wanita
A A A
Sindonews.com - Penolakan penggusuran kios Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stasiun Pondok Cina, Depok, tidak hanya diikuti oleh pria dewasa dan mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Tetapi juga oleh ibu-ibu dan anak-anak para PKL.

Untuk mencegah jatuhnya korban dalam aksi itu, aparat kepolisian menerjunkan polisi wanita (polwan) untuk dilakukan penanganan pertama antisipasi terjadinya bentrokan. Para polwan itu, berusaha membujuk para ibu dan anak-anaknya tidak terlibat dalam bentrokan susulan.

Dalam bentrok pertama, mahasiswa dan PKL bersama-sama terlibat kontak fisik dengan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas keamanan stasiun, dan preman bayaran dari PT KAI. Beberapa mahasiswa dan PKL menjadi korban luka dalam bentrokan ini.

Bahkan, seorang bocah pengaman ikut menjadi korban. Kepala bocah itu menderita luka bocor akibat dipukul oleh preman bayaran PT KAI. Namun begitu, aksi demonstrasi menolak penggusuran oleh PT KAI ini masih terus berlangsung.

Berdasarkan pengamatan Sindonews di lapangan, tampak ribuan orang sudah berkumpul. Laju kereta api dari Bogor-Jakarta lumpuh. Begitupun sebaliknya, dari Jakarta-Bogor. Kereta api tidak bisa melintas di Stasiun Pondok Cina, karena ada ribuan orang menumpuk.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7677 seconds (0.1#10.140)