Tawuran pelajar, rebutan wilayah kekuasaan

Selasa, 02 Oktober 2012 - 16:44 WIB
Tawuran pelajar, rebutan wilayah kekuasaan
Tawuran pelajar, rebutan wilayah kekuasaan
A A A
Sindonews.com - Tawuran pelajar yang terjadi antara SMAN 6 dengan SMAN 70 Bulungan, Jakarta memang bukan kali pertama terjadi. Aksi tawuran itu seperti warisan senior kepada junior sekolah masing-masing.

"Aksi tawuran ini warisan dari senior kepada juniornya. Mereka sudah tertanam, musuh bagi SMA 6 adalah SMA 70, begitu juga sebaliknya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto saat ditemui Sindonews di Mapolda Metro Jaya, Selasa(2/10/2012).

Para pelajar dari kedua sekolah yang berikai itu menganggap wilayah sekitar lokasi sekolahnya adalah wilayah kekuasaan mereka. "Mereka mengganggap jika kawasan mereka. Sehingga jika sekolah lain masuk wilayahnya itu berarti perang," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Hermawan mengatakan, ada tiga pemicu tawuran dua sekolah yang dikenal favorit itu.

"Yang jadi pemicu, pertama meraka anggap itu budaya mereka. Itu kebiasaan meraka sejak lama dan turun temurun dari seniornya," ujarnya.

Pemicu kedua, mereka merasa menguasai wilayah masing-masing. Siswa SMA 6 dilarang masuk ke wilayah Bulungan. Karena wilayah Bulungan diklaim ada di bawah kekuasaan siswa SMA 70.

Kalau siswa SMA 6 masuk Bulungan berarti perang. Begitu juga sebaliknya, kalau siswa SMA 70 sampai masuk ke wilayah Mahakam yang jadi kekuasaan siswa SMA 6 otomatis ada perlawanan.

"Selain budaya juga ada wilayah kekuasaan yang mereka perjuangkan. Tapi itu tetap saja salah, itu tidak boleh dilakukan," terangnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8600 seconds (0.1#10.140)