Pemkot depok terlambat lakukan operasi yustisi

Senin, 10 September 2012 - 20:38 WIB
Pemkot depok terlambat lakukan operasi yustisi
Pemkot depok terlambat lakukan operasi yustisi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaku terlambat melakukan operasi yustisi hingga akhirnya kecolongan dengan terjadinya ledakan bom di Yayasan Pondok Bidara, Beji pada Sabtu 8 September 2012 lalu. Rencananya, dilakukan di 22 titik di 11 kecamatan.

"Memang sedikit terlambat, karena harus menunggu aktifitas warga kembali normal terlebih dahulu," kata Sekertaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Hani Hamidah, Senin (10/9/2012).

Sebelum operasi yustisi Pemkot Depok akan melakukan Rapat Kordinasi (Rakor) dengan para kepala lurah dan camat di seluruh wilayah Depok. "Ini sebagai langkah antisipasi pencegahan terorisme," katanya.

Dalam rakor tersebut, kata Hani, pihaknya akan meminta tiap-tiap kelurahan dan kecamatan untuk lebih memperketat pengawasan di wilayahnya. Hani juga menjelaskan, pihaknya akan dibantu oleh Satpol PP, kelurahan dan kecamatan setempat.

"Sosialisasi sudah kami lakukan dengan mengimbau masyarakat melalui running teks di Jalan Margonda," paparnya. r ratna purnama

Sebelumnya, buntut dari ledakan bom yang ada di Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara sekira pukul 21.30 WIB, di Jalan Nusantara RT 4 RW 013, Keluharan Beji, Depok, membuat Pemerintah Kota (pemkot) berniat melakukan razia yustisi.

"Kita sudah merencanakan sebelumnya, instruksikan operasi yustisi. Bukan sekedar pendatang Idul Fitri (1433 H), tapi seluruh pengontrak sebelum Ramadan," kata Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, di Depok, Minggu 9 September 2012 kemarin.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4034 seconds (0.1#10.140)