Keluarga Susana bawa pendeta ke RS Polri

Sindonews.com - Ada keinginan kuat dari pihak keluarga melihat langsung jenazah korban Sukhoi Superjet 100 yang kini telah disemayamkan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Namun, kadang-kadang mereka menjadi ragu, tak tak yakin bisa kuat melihat jenazah yang kabarnya tak utuh lagi.

Berbagai cara pun dilakukan agar mereka tetap bisa tabah ketika menyaksikan keadaan orang yang mereka cintai. Seperti Keluarga Susana Pamela Rompas, pramugari Sky Aviation yang turut menjadi korban dalam isiden itu misalnya. Mereka terlihat membawa seorang pendeta.

“Kami nanti akan melihat almarhum dengan pendeta dan juga ibu dari almarhum. Tujuannya agar kami mendapatkan penguatan sewaktu melihat jenazah anak kami,“ ujar Terry Rompas, ayah Susana saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Sebab, sekuat-kuat apapun, lanjut Terry, pihak keluarga merasa sangat berat menghadapi kenyataan bahwa Susana meninggal dan pergi untuk selama-lamanya. "Kami berat, kejadian seperti ini tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Semua sudah terjadi, kami harus menguatkan diri, menerima kenyataan, pasrah, kami harus siap," tuturnya dengan mata agak basah.

Sekarang yang terpenting bagi Terry, bungsu dari empat saudara itu telah ditemukan jasadnya. Keluarga saat ini harus mendoakan yang terbaik.

Saat ini, keluarga besar di Sulawesi telah menyiapkan segala sesuatu berkaitan rencana pemakaman Susana. Rencananya, setelah diserahkan secara resmi di Halim Perdanakusuma besok, jenazah Susana langsung diterbangkan ke Luwuk Banggai Sulawesi Tengah.

“Rencananya semua ditanggung perusahaan Sky Aviation. Nanti jenazah akan dijemput bapak Bupati Banggai, karena putri saya ini salah seorang putri daerah yang banyak membawa keharuman bagi daerah dan nanti di sana akan ada acara penyambutan dan pelepasan,“ jelas Terry.(lin)