Keluarga korban Sukhoi merasa dipermainkan
A
A
A
Sindonews.com - Selama menanti kepastian jenazah korban Sukhoi Superjet 100, pihak keluarga mengaku kerap mendapat kabar simpang siur. Seperti dialami Uneng Panggabean adik dari salah seorang penumpang Sukhoi yakni Edward Panggabean.
Kepada wartawan, Uneng menceritakan, dirinya pernah mendapat kabar mengecewakan dari pihak PT Trimarga Rekatama, sebagai agen Sukhoi. Waktu itu dirinya menemui Sunaryo dari PT Trimarga ingin menanyakan perkembangan evakuasi.
"Dia (Sunaryo), mengatakan kalau jenazah baru bisa diambil dalam waktu 2 minggu. Namun, dengan perjanjian jenazah baru bisa dilihat di rumah keluarga korban sehingga tidak bisa menuntut jika ada kekurangan nantinya dari tubuh jenazah," ujar Uneng kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Sabtu (12/5/2012).
Uneng merasa jawaban Sunaryo itu menunjukkan ketidakseriusan. Bagaimana mungkin pihak keluarga tak boleh melihat jasad keluarga sendiri.
"Kalau tidak boleh melihat jenazah, bagaimana kami bisa memastikan apakah itu jenazah Edward," tukasnya.
PT Trimarga saat itu beralasan, jika dibuka sebelum sampai di rumah dikhawatirkan pihak keluarga trauma. "Tapi kan bisa saja kami dikasih isinya pasir,“ selorohnya.
Uneng juga berusaha menanyakan kepada pihak kepolisian, namun jawaban polisi juga mengecewakan. "Mereka cuma menjawab santai dan ketawa-ketawa saja," singkatnya.
Sementara itu, Sunaryo dari PT Trimarga Rekatama hingga kini belum bisa dikonfirmasi soal itu.(lin)
Kepada wartawan, Uneng menceritakan, dirinya pernah mendapat kabar mengecewakan dari pihak PT Trimarga Rekatama, sebagai agen Sukhoi. Waktu itu dirinya menemui Sunaryo dari PT Trimarga ingin menanyakan perkembangan evakuasi.
"Dia (Sunaryo), mengatakan kalau jenazah baru bisa diambil dalam waktu 2 minggu. Namun, dengan perjanjian jenazah baru bisa dilihat di rumah keluarga korban sehingga tidak bisa menuntut jika ada kekurangan nantinya dari tubuh jenazah," ujar Uneng kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Sabtu (12/5/2012).
Uneng merasa jawaban Sunaryo itu menunjukkan ketidakseriusan. Bagaimana mungkin pihak keluarga tak boleh melihat jasad keluarga sendiri.
"Kalau tidak boleh melihat jenazah, bagaimana kami bisa memastikan apakah itu jenazah Edward," tukasnya.
PT Trimarga saat itu beralasan, jika dibuka sebelum sampai di rumah dikhawatirkan pihak keluarga trauma. "Tapi kan bisa saja kami dikasih isinya pasir,“ selorohnya.
Uneng juga berusaha menanyakan kepada pihak kepolisian, namun jawaban polisi juga mengecewakan. "Mereka cuma menjawab santai dan ketawa-ketawa saja," singkatnya.
Sementara itu, Sunaryo dari PT Trimarga Rekatama hingga kini belum bisa dikonfirmasi soal itu.(lin)
()