Keluarga: Memangnya nyawa kucing, tanggung jawab dong!

Senin, 23 Januari 2012 - 15:32 WIB
Keluarga: Memangnya nyawa kucing, tanggung jawab dong!
Keluarga: Memangnya nyawa kucing, tanggung jawab dong!
A A A
Sindonews.com - Rasa sesal dan kesal masih dirasakan keluarga para korban kecelakaan Xenia "liar" di Jalan Ridwan Rais, Gambir. Mereka meminta agar pengendara dihukum seberat-beratnya.

Juju (39), bibi dari salah satu korban selamat bernama Indra mengaku sangat sedih dan sangat menyesal dengan kejadian itu. "Ya dihukum setimpal dengan apa yang mereka perbuat, ini kan menyangkut nyawa manusia, bukan nyawa kucing," ujar Juju dengan nada emosi, ketika ditemui di rumahnya Tanah Tingi XII, Jakarta Pusat.

Terlebih, kata Juju, pengendara itu tidak menunjukan sikap simpati seperti tidak menyesal. "Kemarin, saya kan liat di tivi, dia itu cuma mainin handphpnse, seperti tidak ada rasa bersalah sama sekali" ujar Juju dengan raut wajah sedih dan marah.

Seharusnya, pelaku atau keluarga pelaku menunjukan rasa penyesalan, paling tidak permintaa maaf. "Kami sudah menerima ini sebagai musibah, tapi setidaknya dia ngomong minta maaflah sama keluarga," keluhnya lagi.

Menurut Juju, keponaannya mengalam luka cukup parah. Indra, mengalami patah leher dan luka dalam di bagian kepala. Rencananya akan dioperasi oleh dokter. "Mana tanggung jawab pelaku, keponakan saya parah dan harus dioperasi," ujar Juju.

Hal sama juga dirasakan Arif (25), salah satu teman, Ari korban tewas dalam insiden kecelakaan itu. Dia dan teman-temannya akan mendatangi Polda Metro Jaya memastikan tindakan hukum terhadap pelaku.

"Kami bersama rekan-rekan di sini akan mendatangi Polda kami akan melihat pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya atau belum, kami mendukung polisi supaya kasus itu ditangani dengan tuntas," katanya.

Yang membuat Arif ingin marah, pelaku menyalahkan korban yang menyeberang jalan sembarangan. "Seperti tidak ada penyesalan, mengaku remnya blong, terus menyalahkan teman-teman yang lagi nyeberang, padahal faktanya dia habis memakai sabu," kata Arif lagi.

Arif pun meminta agar polisi menghukum seberat-beratnya terhadap pelaku tak pandang bulu, apakah pelaku anak pejabat atau bukan. "Semua harus diproses hukum yang berlaku, hukum tidak boleh memandang dia siapa," tandas Arif. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7145 seconds (0.1#10.140)