Peneliti YLKI diintimidasi satpam Hotel Ritz Carlton
A
A
A
Sindonbews.com - Peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendapat perlakuan kasar dari petugas keamanan Hotel Ritz Carlton, saat melakukan survei kawasan dilarang merokok (KDM) di hotel mewah tersebut.
Tidak puas dengan mengusir peneliti YLKI di lapangan, satpam hotel tersebut juga mendatangi rumah peneliti tersebut yang kebetulan berada tidak jauh dari hotel dan kembali melakukan intimidasi terhadapnya.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan survei ke sejumlah hotel dan restoran di Jakarta, guna menakar loyalitas kunjungan konsumen terhadap hotel dan restoran yang menerapkan KDM.
"Survei dilakukan pada 1-10 Desember 2011 dengan melibatkan 15 orang surveyor. Tidak mudah melakukan survei ini, ada beberapa hotel dan restoran yang menolak dilakukan survei demikian," ujarnya di Hotel Cemara, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2012).
Seperti yang terjadi di Hotel Ritz Carlton misalnya. "Petugas kami diusir dan diintimidasi. Rumah petugas kami itu pun didatangi pihak keamanan hotel, petugas kami malah dikira teroris," ungkapnya disambut gelak tawa.
Dijelaskan, objek yang akan disurvei adalah konsumen yang berkunjung ke hotel dan restoran. Masing-masing di 100 hotel dan 100 restoran. Adapun jumlah responden yang dijaring, sambung Tulus, sebanyak 1000 angka. Sedangkan, angka valid yakni 994 responden. (san)
Tidak puas dengan mengusir peneliti YLKI di lapangan, satpam hotel tersebut juga mendatangi rumah peneliti tersebut yang kebetulan berada tidak jauh dari hotel dan kembali melakukan intimidasi terhadapnya.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan survei ke sejumlah hotel dan restoran di Jakarta, guna menakar loyalitas kunjungan konsumen terhadap hotel dan restoran yang menerapkan KDM.
"Survei dilakukan pada 1-10 Desember 2011 dengan melibatkan 15 orang surveyor. Tidak mudah melakukan survei ini, ada beberapa hotel dan restoran yang menolak dilakukan survei demikian," ujarnya di Hotel Cemara, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2012).
Seperti yang terjadi di Hotel Ritz Carlton misalnya. "Petugas kami diusir dan diintimidasi. Rumah petugas kami itu pun didatangi pihak keamanan hotel, petugas kami malah dikira teroris," ungkapnya disambut gelak tawa.
Dijelaskan, objek yang akan disurvei adalah konsumen yang berkunjung ke hotel dan restoran. Masing-masing di 100 hotel dan 100 restoran. Adapun jumlah responden yang dijaring, sambung Tulus, sebanyak 1000 angka. Sedangkan, angka valid yakni 994 responden. (san)
()