Sepakat PSBB, Bogor Akan Lakukan Kolektif dengan Wilayah Penyangga Jakarta
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sepakat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya akan dilaksanakan secara kolektif dengan daerah penyangga Ibu Kota lainnya (Depok, Kabupaten Bogor dan Kota/Kabupaten Bekasi) yang dikoordinasikan oleh Pemprov Jawa Barat. Hal itu disampampaikan oleh Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim.
"Kemarin 5 KDH (Kepala Daerah) Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) Rakor (Rapat Kordinasi) dengan Gubernur Jawa Barat diputuskan bahwa Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi akan melaksanakan PSBB secara kolektif dan dikoordinasikan oleh Gubernur Jawa Barat," kata Dedie di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020).
Maka itu, kata dia, dalam mengusulkan PSBB, Kota Bogor bersama empat daerah lainnya sepakat diajukannya secara bersama-sama. "Pengajuan surat permohonan rekomendasi akan diajukan bersama sama dalam waktu yang tidak terlalu lama sambil dilengkapi dengan data-data yang diperlukan," terangnya.
Bahkan hari ini, rencananya usulan PSBB kolektif ini akan langsung dilaporkan oleh Gubernur Jawa Barat dan Kepala Daerah se-Bodebek kepada Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19. "Jadi PSBB kolektif itu pengajuannya dikordinasikan dengan gubernur," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sempat rapat koordinasi dengan DPRD Kota Bogor terkait penanganan Covid-19. Dalam rapat itu juga disepakati bahwa kondisi darurat ini harus ditangani ekstra serius.
"Jadi DPRD Kota Bogor juga sudah memberi lampu hijau apabila Pemkot akan mengajukan PSBB kepada Menteri Kesehatan dengan catatan dilengkapi kajian dampak sosial dan ekonomi yang timbul selama penerapan tersebut," katanya.
Sementara itu, Pemkot Bogor melalui Dishub Kota Bogor hingga saat ini gencar melakukan antisipasi penyebaran wabah Covid-19 dengan cara memeriksa suhu tubuh para pengguna angkutan umum atau penumpang di sejumlah ruas jalan, Selasa (07/04).
Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan berkesinambungan di lima titik setiap hari, misalnya kemarin berlangsung di jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan. (Baca juga: Camat Sudah Ingatkan Toko Emas yang Dirampok agar Tak Buka Selama Pandemi Corona )
"Satu persatu penumpang dan pengemudi di cek suhu tubuhnya menggunakan thermogun. Bahkan, pengendara motor pun ikut di cek suhu tubuhnya. Jadi, ada lima titik di minggu ini. Tadi (kemarin) di Jalan Pahlawan dan besok (hari ini) di daerah Pasir Kuda," terangnya.
Eko menambahkan, program pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan ini bekerja sama dengan jajaran Dinkes, BPBD, TNI/Polri dan lurah setempat. Selain itu, petugas gabungan juga menyosialisasikan kepada pengguna jalan mengenai penggunaan masker, menghimbau agar jangan keluar rumah jika tidak perlu dan tetap melakukan Social Distancing di dalam angkutan umum.
"Tadi banyak juga ditemukan ada yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius dan sudah dicatat identitasnya. Kami menyarankan mereka agar beristirahat, jika merasa kurang sehat segera ke Puskesmas," tuturnya.
Selain itu pihaknya juga memberikan sedikit bantuan sosial berupa sembako ke beberapa pengemudi angkutan umum. "Sebenarnya bantuan ini sebagai pemantik bagi pihak yang mampu, karena Covid-19 ini banyak yang terdampak," katanya.
"Kemarin 5 KDH (Kepala Daerah) Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) Rakor (Rapat Kordinasi) dengan Gubernur Jawa Barat diputuskan bahwa Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi akan melaksanakan PSBB secara kolektif dan dikoordinasikan oleh Gubernur Jawa Barat," kata Dedie di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020).
Maka itu, kata dia, dalam mengusulkan PSBB, Kota Bogor bersama empat daerah lainnya sepakat diajukannya secara bersama-sama. "Pengajuan surat permohonan rekomendasi akan diajukan bersama sama dalam waktu yang tidak terlalu lama sambil dilengkapi dengan data-data yang diperlukan," terangnya.
Bahkan hari ini, rencananya usulan PSBB kolektif ini akan langsung dilaporkan oleh Gubernur Jawa Barat dan Kepala Daerah se-Bodebek kepada Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19. "Jadi PSBB kolektif itu pengajuannya dikordinasikan dengan gubernur," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga sempat rapat koordinasi dengan DPRD Kota Bogor terkait penanganan Covid-19. Dalam rapat itu juga disepakati bahwa kondisi darurat ini harus ditangani ekstra serius.
"Jadi DPRD Kota Bogor juga sudah memberi lampu hijau apabila Pemkot akan mengajukan PSBB kepada Menteri Kesehatan dengan catatan dilengkapi kajian dampak sosial dan ekonomi yang timbul selama penerapan tersebut," katanya.
Sementara itu, Pemkot Bogor melalui Dishub Kota Bogor hingga saat ini gencar melakukan antisipasi penyebaran wabah Covid-19 dengan cara memeriksa suhu tubuh para pengguna angkutan umum atau penumpang di sejumlah ruas jalan, Selasa (07/04).
Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan berkesinambungan di lima titik setiap hari, misalnya kemarin berlangsung di jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan. (Baca juga: Camat Sudah Ingatkan Toko Emas yang Dirampok agar Tak Buka Selama Pandemi Corona )
"Satu persatu penumpang dan pengemudi di cek suhu tubuhnya menggunakan thermogun. Bahkan, pengendara motor pun ikut di cek suhu tubuhnya. Jadi, ada lima titik di minggu ini. Tadi (kemarin) di Jalan Pahlawan dan besok (hari ini) di daerah Pasir Kuda," terangnya.
Eko menambahkan, program pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan ini bekerja sama dengan jajaran Dinkes, BPBD, TNI/Polri dan lurah setempat. Selain itu, petugas gabungan juga menyosialisasikan kepada pengguna jalan mengenai penggunaan masker, menghimbau agar jangan keluar rumah jika tidak perlu dan tetap melakukan Social Distancing di dalam angkutan umum.
"Tadi banyak juga ditemukan ada yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius dan sudah dicatat identitasnya. Kami menyarankan mereka agar beristirahat, jika merasa kurang sehat segera ke Puskesmas," tuturnya.
Selain itu pihaknya juga memberikan sedikit bantuan sosial berupa sembako ke beberapa pengemudi angkutan umum. "Sebenarnya bantuan ini sebagai pemantik bagi pihak yang mampu, karena Covid-19 ini banyak yang terdampak," katanya.
(mhd)