Wali Kota Cantik Ini Kesal Banyak Warga Belum Lakukan Physical dan Social Distancing
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Wali Kota Tangerang Selatan , Airin Rachmi Diany tampak kesal karena sikap warga yang banyak mengacuhkan physical dan social distancing. Padahal angka kematian akibat wabah virus Corona di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus naik.
Jumlah tertinggi kematian berasal dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP).Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, ODP Corona telah mencapai 406 kasus, PDP 159 orang, terkonfirmasi atau positif 54, dan meninggal sebanyak 23 orang. Sedang yang dinyatakan sembuh 18 orang.
Tingginya persebaran wabah Corona di kota pemekaran ini, diduga terjadi karena masih belum dilakukannya physical dan social distancing oleh masyarakat Tangsel. Menurut Airin, masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan physical dan social distancing menjadi salah satu penyebab angka kasus Corona di Tangsel terus naik.
"Kurangnya kesadaran. Saya keliling, masih saja melihat ini hal biasa. Makanya saya publish satu minggu kenaikan di Tangsel itu seperti apa," kata Airin, kepada SINDOnews di Puspemkot Tangsel, Ciputat, beberapa hari lalu.
Dia menuturkan, warga harus bisa menahan diri demi kebaikan bersama dengan melakukan physical distancing. Karena, mereka tidak tahu dengan siapa mereka itu bersosialisasi.
"Kita tidak tahu siapa yang tertular di depan sini, maka ikuti protokol Covid-19. Itu yang akan memutus mata rantai. Ini yang membuat kita masih belum bisa menjalankan protokol Covid dengan maksimal," ucapnya.
Jumlah tertinggi kematian berasal dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP).Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, ODP Corona telah mencapai 406 kasus, PDP 159 orang, terkonfirmasi atau positif 54, dan meninggal sebanyak 23 orang. Sedang yang dinyatakan sembuh 18 orang.
Tingginya persebaran wabah Corona di kota pemekaran ini, diduga terjadi karena masih belum dilakukannya physical dan social distancing oleh masyarakat Tangsel. Menurut Airin, masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan physical dan social distancing menjadi salah satu penyebab angka kasus Corona di Tangsel terus naik.
"Kurangnya kesadaran. Saya keliling, masih saja melihat ini hal biasa. Makanya saya publish satu minggu kenaikan di Tangsel itu seperti apa," kata Airin, kepada SINDOnews di Puspemkot Tangsel, Ciputat, beberapa hari lalu.
Dia menuturkan, warga harus bisa menahan diri demi kebaikan bersama dengan melakukan physical distancing. Karena, mereka tidak tahu dengan siapa mereka itu bersosialisasi.
"Kita tidak tahu siapa yang tertular di depan sini, maka ikuti protokol Covid-19. Itu yang akan memutus mata rantai. Ini yang membuat kita masih belum bisa menjalankan protokol Covid dengan maksimal," ucapnya.
(whb)