Inflasi DKI Jakarta Capai 0,33% di 2020
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia mencatat inflasi di Jakarta pada Maret 2020 meningkat dari bulan sebelumnya. Adapun inflasi pada Maret sebesar 0,33% mom atau lebih tinggi dari Februari 2020 yang sebesar 0,27% mom.
Direktur Eksekutif BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo mengatakan, meningkatnya inflasi pada bulan lalu didorong oleh kenaikan inflasi kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran; kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Inflasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,94% mom, terutama disumbang oleh peningkatan harga komoditas bawang bombay dengan andil 0,15% mom, kangkung, dan gula pasir," ujar Hamid di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Sementara, inflasi pada Kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran mengalami inflasi sebesar 0,76% mom atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,13% mom.
Peningkatan ini terjadi pada komoditas nasi dengan lauk dan soto dengan kontribusi 0,03% mom. (Baca juga: Inflasi Terjaga, Menko Airlangga Jaga Ketersedian Bahan Pokok)
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,48% mom, lebih tinggi dari Februari 2020 yang sebesar 0,17% mom.
Didorong oleh inflasi komoditas emas perhiasan dengan kontribusi sebesar 0,05% mom seiring dengan peningkatan harga emas dunia.
Selanjutnya, kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,42% mom. Ini disumbang oleh peningkatan harga sabun detergen bubuk dan cair dengan andil pada inflasi sebesar 0,02% mom.
Sedangkan, komoditas dalam kelompok deflasi yaitu cabai merah yang mengalami deflasi 12,64% mom, cabai rawit yang turun harga sebesar 11,40% mom, dan cabai hijau yang turun 8,16% mom, serta beras yang turun 0,11% mom.
Laju inflasi ibu kota tertahan oleh deflasi pada kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Pada bulan lalu, kelompok ini deflasi 0,15% mom yang disumbang oleh penurunan harga laptop/notebook.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi terutama di tengah pandemi Covid-19 dalam menjaga inflasi.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,85% ytd atau bila secara tahunan sebesar 3,22% yoy. Ini pun tetap dalam sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,0% plus minus 1%," ujar Hamid.
Direktur Eksekutif BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo mengatakan, meningkatnya inflasi pada bulan lalu didorong oleh kenaikan inflasi kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran; kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Inflasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,94% mom, terutama disumbang oleh peningkatan harga komoditas bawang bombay dengan andil 0,15% mom, kangkung, dan gula pasir," ujar Hamid di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Sementara, inflasi pada Kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran mengalami inflasi sebesar 0,76% mom atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,13% mom.
Peningkatan ini terjadi pada komoditas nasi dengan lauk dan soto dengan kontribusi 0,03% mom. (Baca juga: Inflasi Terjaga, Menko Airlangga Jaga Ketersedian Bahan Pokok)
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,48% mom, lebih tinggi dari Februari 2020 yang sebesar 0,17% mom.
Didorong oleh inflasi komoditas emas perhiasan dengan kontribusi sebesar 0,05% mom seiring dengan peningkatan harga emas dunia.
Selanjutnya, kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,42% mom. Ini disumbang oleh peningkatan harga sabun detergen bubuk dan cair dengan andil pada inflasi sebesar 0,02% mom.
Sedangkan, komoditas dalam kelompok deflasi yaitu cabai merah yang mengalami deflasi 12,64% mom, cabai rawit yang turun harga sebesar 11,40% mom, dan cabai hijau yang turun 8,16% mom, serta beras yang turun 0,11% mom.
Laju inflasi ibu kota tertahan oleh deflasi pada kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Pada bulan lalu, kelompok ini deflasi 0,15% mom yang disumbang oleh penurunan harga laptop/notebook.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi terutama di tengah pandemi Covid-19 dalam menjaga inflasi.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,85% ytd atau bila secara tahunan sebesar 3,22% yoy. Ini pun tetap dalam sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,0% plus minus 1%," ujar Hamid.
(jon)