DKI Mulai Uji Coba Rapid Test Massal Corona di Jakarta Selatan

Jum'at, 20 Maret 2020 - 22:46 WIB
DKI Mulai Uji Coba Rapid...
DKI Mulai Uji Coba Rapid Test Massal Corona di Jakarta Selatan
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap memberlakukan uji coba rapid test massal virus Corona atau Surveilance di wilayah Jakarta Selatan. Jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan turun langsung ke wilayah yang memiliki kasus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, hal ini merupakan bagian dari kegiatan rapid test massal virus Corona yang diinstruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo. (Baca: DKI Siap Lakukan Tes Massal untuk Cegah Penyebaran Corona)

"Kegiatan rapid test adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan surveillance. Kami mendapatkan 520 pcs untuk kegiatan surveillance tracking kontak ke lapangan. Saat ini ditunjuk sebagai uji coba di Jakarta Selatan, turun bersama tim dari Kemenkes, Sudin Jaksel, dan puskesmas," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020).

Dia menjelaskan, rapid test virus Corona ini bukan sebagai penetapan diagnosa kepada masyarakat, melainkan bagian dari pengawasan atau surveillance terhadap wilayah yang terpapar kasus corona.

"Jadi ini bukan sebagai penetapan diagnosa, tetapi sebagai bagian dari kegiatan surveillance ke lapangan untuk melakukan tracing kontak terhadap pasien positif," ungkapnya.

Menurutnya, upaya ini sebagai langkah cepat dalam penanganan wabah Corona di Jakarta yang menjadi pusat penyebaran terbanyak dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. (Baca juga: Tes Massal Corona Tidak Untuk Seluruh Warga)

"Tracing kontak atau surveillance dalam kegiatan ini adalah tim kita turun kunjungan ke lokasi yang ada kasus positif, dilakukan tracing kontak setelah kita pelajarin peta epidemologinya," ucapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, rapid test virus corona menjadi bagian penting dalam penanganan kasus Corona untuk mengontrol penyebaran ke daerah lain dengan cara melakukan investigasi kesehatan atau epidemologi. (Baca juga: Tes Massal, Pemerintah Siapkan 2.000 Kit Alat Tes)

"Kami melakukan ini dalam rangka surveillance epidemologi, yaitu melakukan tracing kontak, jadi dilakukan bukan mengumpulkan orang tapi melakukan kunjungan," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6951 seconds (0.1#10.140)