Cegah Banjir, Pemkab Bogor Siapkan Pembangunan Dua Bendungan

Rabu, 26 Februari 2020 - 23:02 WIB
Cegah Banjir, Pemkab...
Cegah Banjir, Pemkab Bogor Siapkan Pembangunan Dua Bendungan
A A A
BOGOR - Guna mencegah banjir serta mengairi lahan persawahan, Pemkab Bogor bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sepakat membangun dua bendungan di wilayah Kabupaten Bogor bagian Timur, yakni Cijurey dan Cibeet.

Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya segera mensosialisasikan kepada warga sekitar terkait rencana pembangunan bendungan yang dilakukan pemerintah pusat itu, khususnya menyangkut pembebasan lahan. Pasalnya, Bendungan Cibeet hanya mengairi wilayah Bekasi dan Karawang. Sehingga, masyarakat sekitar tidak menerima manfaat pembangunan tersebut.

"Kebetulan waktu itu ada Wakil Bupati Karawang yang meminta Cibeet itu dipercepat untuk pengendali banjir juga. Saya sampaikan bahwa di Cibeet masyarakat tidak menolak, tapi masyarakat menilai kemanfaatannya kurang," ungkapnya.

Maka dari itu, pihaknya menyampaikan pembangunan Bendungan Cibeet harus diiringi dengan pembangunan Bendungan Cijurey. Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Bogor dapat memperoleh juga manfaat pembangunannya. "Karena Cijurey ini mengaliri sawah-sawah yang ada di (Kecamatan) Tanjungsari, Cariu, Sukamakmur, dan Jonggol," katanya.

Dengan kesepakatan tersebut, Ade menyatakan Pemkab Bogor siap membantu memuluskan proses pembebasan lahan Bendungan Cibeet yang membutuhkan sekitar 1.040 hektare. "Saya telah perintahkan Pak Sekda Kabupaten Bogor mulai melakukan sosialisasi. Tolong sosialisasi ke masyarakat. keduanya akan dibangun, kami minta masyarakat mereka membantu untuk mempermudah," tukasnya.

Pembebasan lahan untuk Bendungan Cibeet memang cukup berat. Sebab, 1.040 hektare lahan tersebut sebagian besar terdapat Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang telah masuk dalam peraturan daerah (perda). "Tapi karena ada kepentingan pusat, kita dahulukan," katanya.

Meski demikian, Ade meminta pemerintah pusat memberikan kompensasi terkait keberadaan LP2B yang terdampak. Sebab, lahan tersebut merupakan penghasil pertanian yang sangat subur di Kabupaten Bogor. "Harus diganti disitu. Kan di situ termasuk penghasil pertanian yang subur. Itu harus jalan dua-duanya. Kita enggak mau di PHP (harapan palsu)," ucapnya.

Sejauh ini, Bendungan Cibeet sudah dalam proses pengerjaan. Sedangkan Bendungan Cijurey masih dalam pembahasan lahan untuk segera diimplementasikan. "Jadi itu sudah ada progres di Kementrian PUPR, sudah dibahas. Detail Engineering Design (DED) sudah, kita tunggu pengerjaan," katanya.

Sementara itu, Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia menjelaskan, sebetulnya pembangunan Bendungan Cibeet siap dikerjakan sejak 2018. Namun pembangunan tersebut terkendala pembebasan lahan masyarakat.

Menurut dia, selain menanggulangi banjir keberadaan Bendungan Cibeet dapat menjadi sumber air baku, serta mengairi lahan pertanian dan industri. Bendungan tersebut dapat mengairi lahan seluas 1.171 hektare.

"Nanti kelebihan air ini kita suplai kebutuhan air yang ada di daerah bawah, untuk kebutuhan air di Bekasi. Kemudian ada air industri, air baku di Karawang," jelasnya.

Daya tampung Bendungan Cibeet setidaknya mencapai 63 juta kubik air. Karena itu, dia menepis tidak adanya kebermanfaatan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. "Jadi Cibeet ini akan digunakan juga sebetulnya untuk kebutuhan masyarakat di bogor," katanya.

Terkait Bendungan Cijurey, Bob menyebut akan dilakukan review design. Dengan demikian, pembangunan keduanya dalat beriringan. "Kalau Cibeet langsung dilanjutkan. Tahun kemarin kami hentikan karena sertifikasi design. Itu dilanjutkan, termasuk dengan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Untuk Cijurey sudah ada dari pihak konsultan. Kita akan lanjut review design sesuai persyaratan," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2447 seconds (0.1#10.140)