Pemkot Bekasi Bakal Tutup Enam Perlintasan Kereta Api

Minggu, 16 Februari 2020 - 22:00 WIB
Pemkot Bekasi Bakal Tutup Enam Perlintasan Kereta Api
Pemkot Bekasi Bakal Tutup Enam Perlintasan Kereta Api
A A A
BEKASI - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi menyatakan, pemerintah akan menutup sebanyak enam pelintasan kereta api sebidang di wilayahnya dalam waktu dekat ini. Penutupan ini menyusul akan segera beroperasinya jalur double-double track (DDT).

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, enam perlintasan sebidang itu di antaranya berada di kolong flyover Kranji, Jalan Perjuangan, Jalan Agus Salim, Jalan Mohamad Yamin, Jalan Ampera dan Jalan Pahlawan, Bulak Kapal.

"Atas penutupan itu kami meminta gantinya untuk dibangun flyover atau underpass," kata Arief pada Minggu (16/2/2020). Akan tetapi, lanjut dia, ada sejumlah pelintasan sebidang yang ditutup tapi kemungkinan tidak akan dibangun flyover atau underpass karena lokasinya yang sempit untuk dibangun itu.

Misalnya di Jalan Perjuangan dan Agus Salim itu bakal ditutup total karena tidak bisa dibangun flyover atau underpass dengan alasan lahannya sangat sempit. Saat ini, tiga underpass yang sudah diusulkan dan telah direspons oleh Direktorat Jenderal Perkeratapian Kementerian Perhubungan RI.

Ketiga lokasi itu diantarnya, di Kranji (menghubungkan Jalan I Gusti Ngurah Rai-Jalan Pangeran Jayakarta), di Jalan Baru samping Underpass Bekasi Timur dan Jalan Pahlawan, Bulak Kapal."Kalau yang di Jalan Baru Underpass itu jadi ada double underpass nanti, dibangun disamping underpass," ungkapnya.

Akan tetapi untuk ke titik perlintasan sebidang lainnya tetap diusulkan untuk diminta dibangunkan underpass atau flyover."Kalau yang lain kami tetap usulkan itu, karena seperti di Jalan Perjuangan dekat Stasiun Bekasi kalau tidak ada penggantinya, jalan itu akses ke Bekasi Utara," jelasnya.

Untuk itu, infrastruktur underpass atau flyover pengganti perlintasan sebidang yang ditutup sangat diperlukan. Sebab, menjadi akses pengendara melintasi jalur kereta itu. Selain untuk keselamatan pengendara karena intensitas perjalanan kereta baik jarak jauh maupun KRL commuter meningkat.

Untuk diketahui, DDT segmen Jatinegara-Cakung dioperasikan pada April 2019 lalu. Adapun sisanya dari Cakung sampai dengan Cikarang ditargetkan rampung pada 2021 mendatang. Sehingga semua perlintasan sebidang yang ada di Kota dan Kabupaten Bekasi harus ditutup.

Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim mendukung rencana pembangunan jalan layang tersebut."Secepatnya harus segera dibangun. Karena jika tidak ada flyover maupun underpass dikhawatirkan keselamatan pengendara," katanya.

Untuk itu, kata dia, peranan petugas pengatur lalu lintas agar dapat mengatasi kemacetan dan meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api. Selain itu, dia juga meminta agar dilakukan pengaturan angkot supaya tidak menggangu pengendara lainnya.

Dia mengimbau agar seluruh pengendara ikut menanamkan kesadaran berlalu lintas dengan baik. Petugas kepolisian diminta untuk mengambil tindakan tegas jika terjadi pelanggaran lalu lintas."Jika mereka membandel, maka harusnya pemerintah bersikap tegas," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6886 seconds (0.1#10.140)