Gelar Lomba Cerpen Betawi, Seniman Ingin Gugah Generasi Milenial
A
A
A
JAKARTA - Menyadari dan membangkitkan minat terhadap cerita pendek Betawi, Yayasan Baca Betawi menggandeng Lembaga Kebudayaan Betawi menggelar Lomba Baca Cerpen Betawi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2020).
Tujuannya untuk memperdalam Sastra Indonesia khususnya cerita pendek Betawi agar lebih dekat dikenal masyarakat. Ajang Lomba Baca Cerpen ini merupakan bukti konsistensi Yayasan Baca Betawi pada pengembangan dunia literasi khususnya Sastra Betawi.
Ketua Yayasan Baca Betawi Rachmad Sadeli berharap Lomba Baca Cerpen Betawi menggugah minat milenial menyukai cerita Betawi. “Mudah-mudahan banyak orang terpacu untuk berkarya dalam penulisan cerita Betawi,” ucapnya, Senin (10/2/2020).
Cerita Betawi merupakan salah satu khasanah Sastra Betawi yang telah lama dikenal masyarakat. Bahkan, pada periode tertentu tahun 1960 hingga 1980-an cerita Betawi amat sohor di Tanah Air melalui terbitan di media cetak.
Salah seorang yang ikut andil besar mempopulerkannya adalah Firman Muntaco dengan karyanya yang tersebar di berbagai media cetak.
Nama lain yang juga tak kalah tenar adalah SM Ardan dengan kumpulan cerita pendeknya di buku Terang Bulan Terang Di Kali. Masa kekinian ada penulis Zen Hae, Chairil Gibran Ramadhan, serta Aba Mardjani. Karya Aba Mardjani malah masuk dalam cerita pendek pilihan media besar.
Sebelum menggelar lomba ini, Yayasan Baca Betawi pernah bersinergi dengan Dewan Kesenian Jakarta membuat acara Pekan Sastra Betawi pada Agustus 2019.
Selain mengharapkan minat baca milenial, ajang ini mempersatukan sejumlah wisatawan
di TIM yang kini direvitalisasi. Pegiat sastra dan seni Betawi nantinya dapat berkiprah lebih baik pada masa mendatang.
Peserta yang ikut ajang ini berjumlah 20 orang. Juri dipercayakan penulis Betawi Zen Hae dan Fadjriah Nurdiarsih.
Cerita pendek yang dipilih merupakan karya Firman Muntaco, SM Ardan, dan Aba Mardjani. Pilihan pada cerita Betawi yang dilombakan berdasarkan seleksi karya oleh tim panitia.
Dengan dibacakan karya dari penulis Betawi diharapkan banyak orang tahu tentang profil penulis Betawi tersebut. Harapan lainnya api semangat penulis Betawi dapat memotivasi banyak orang untuk melahirkan cerita Betawi yang berkualitas. Tak hanya itu, harapannya acara ini menghibur dengan aksi dan gaya baca peserta.
Tujuannya untuk memperdalam Sastra Indonesia khususnya cerita pendek Betawi agar lebih dekat dikenal masyarakat. Ajang Lomba Baca Cerpen ini merupakan bukti konsistensi Yayasan Baca Betawi pada pengembangan dunia literasi khususnya Sastra Betawi.
Ketua Yayasan Baca Betawi Rachmad Sadeli berharap Lomba Baca Cerpen Betawi menggugah minat milenial menyukai cerita Betawi. “Mudah-mudahan banyak orang terpacu untuk berkarya dalam penulisan cerita Betawi,” ucapnya, Senin (10/2/2020).
Cerita Betawi merupakan salah satu khasanah Sastra Betawi yang telah lama dikenal masyarakat. Bahkan, pada periode tertentu tahun 1960 hingga 1980-an cerita Betawi amat sohor di Tanah Air melalui terbitan di media cetak.
Salah seorang yang ikut andil besar mempopulerkannya adalah Firman Muntaco dengan karyanya yang tersebar di berbagai media cetak.
Nama lain yang juga tak kalah tenar adalah SM Ardan dengan kumpulan cerita pendeknya di buku Terang Bulan Terang Di Kali. Masa kekinian ada penulis Zen Hae, Chairil Gibran Ramadhan, serta Aba Mardjani. Karya Aba Mardjani malah masuk dalam cerita pendek pilihan media besar.
Sebelum menggelar lomba ini, Yayasan Baca Betawi pernah bersinergi dengan Dewan Kesenian Jakarta membuat acara Pekan Sastra Betawi pada Agustus 2019.
Selain mengharapkan minat baca milenial, ajang ini mempersatukan sejumlah wisatawan
di TIM yang kini direvitalisasi. Pegiat sastra dan seni Betawi nantinya dapat berkiprah lebih baik pada masa mendatang.
Peserta yang ikut ajang ini berjumlah 20 orang. Juri dipercayakan penulis Betawi Zen Hae dan Fadjriah Nurdiarsih.
Cerita pendek yang dipilih merupakan karya Firman Muntaco, SM Ardan, dan Aba Mardjani. Pilihan pada cerita Betawi yang dilombakan berdasarkan seleksi karya oleh tim panitia.
Dengan dibacakan karya dari penulis Betawi diharapkan banyak orang tahu tentang profil penulis Betawi tersebut. Harapan lainnya api semangat penulis Betawi dapat memotivasi banyak orang untuk melahirkan cerita Betawi yang berkualitas. Tak hanya itu, harapannya acara ini menghibur dengan aksi dan gaya baca peserta.
(jon)