DPRD DKI Soroti Fasilitas Pelayanan di RSUD Pasar Rebo

JAKARTA - Sejumlah pengunjung RSUD Pasar Rebo, Jakarta, mengeluhkan fasilitas pelayanan yang ada. Salah satunya fasilitas lift yang membuat pengunjung, khususnya pasien kesulitan untuk mengaksesnya.

Direktur Institut Kebijakan Publik (Inskep), William Yani mengaku, heran dengan fasilitas pelayanan rumah sakit pelat merah milik Pemprov DKI Jakarta. Seharusnya dengan anggaran besar, pelayanan kesehatan menjadi prioritas untuk membahagiakan warganya.

Berdasarkan laporan yang diterima dan pengamatannya di RSUD, fasilitas lift Gedung B dari 3 hanya 1 yang beroperasi dan digabung antara pasien, pengunjung, sampah jadi satu lift dan lift pun sangat lambat sekali yang notabenenya lift produksi lama.

Selain itu, lanjut Willi, keberadaan gedung parkir motor dengan pintu masuk gedung A, B dan IGD RSUD Pasar Rebo sangat jauh. Seharusnya ada koridor integrasi antara gedung parkir ke Gedung A, B, IGD."Bagaimana pelayanan rumah sakit kalau fasilitas itu saja tidak diperhatikan," kata William Yani saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jhoni Simanjuntak mengakui banyak fasilitas pelayanan RSUD yang minim seperti di RSUD Pasar Rebo. Dia pun berjanji akan memanggil Dinas kesehatan agar pelayanan RSUD bisa lebih maksimal.

"Mereka masih menganggap pasien RSUD itu orang biasa yang tidak perlu bagus mendapatkan fasilitas. Kami akan minta penjelasan Dinas kesehatan," tegasnya. Politisi PDI Perjuangan itu tidak pernah melihat adanya usulan kegiatan anggaran Dinas Kesehatan dalam hal peningkatan layanan kesehatan.Padahal, DPRD DKI Jakarta tidak akan menolak usulan kegiatan pelayanan lantaran sudah sensitif dengan hal seperti itu."Kami pasti menyetujui apabila ada peningkatan layanan kesehatan. Kami ingin semua warga mendapatkan perlakukan yang sama," ucapnya.