Jurus Jitu Kapolsek Menteng Berantas Tawuran di Perbatasan Manggarai
A
A
A
JAKARTA - Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur M Toriq membeberkan sejumlah jurus jitu untuk memberantas tawuran antar kelompok remaja yang kerap terjadi di wilayah perbatasan Manggarai. Tak jarang, dampak keributan tersebut perjalanan kereta dari dan ke Stasiun Manggarai terganggu.
"Tentunya kita harus ada manajemen yang baik. Memberikan inovasi baru dalam bertindak khususnya pencegahan. Sudah tiga bulan ini tawuran Menteng Tengulun hanya terjadi tiga kali. Saya pelajari titik lemahnya," kata Guntur di Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).
Untuk menekan angka tawuran, kata dia, pihaknya mewajibkan anggotanya untuk rutin berpatroli. Selain itu, kata dia, agar bisa menaklukan hati warga, polisi juga sering berkomunikasi dengan masyarakat yang berbatasan langsung dengan wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
"Kehadiran polisi di tengah masyarakat itu yang penting. Kita aktif patroli rutin. Kita bergerak aktif, 24 jam kita pantau wilayah. Kebanyakan anak remaja yang tawuran. Kalau sudah berbuat, mereka kita tindak. Tapi sebelumnya ada pencegahan dulu," ungkapnya.
Hal lain yang tidak ketinggalan, kata Guntur, yakni menjalin sinergitas dengan Tiga Pilar (TNI, Polri dan Aparatur Sipil).
"Koordinasi dengan tiga pilar kita cukup baik. TNI, Polri, dan pak Camat," tuturnya.
Guntur berpesan kepada orang tua agar bisa selalu menjaga anak-anaknya. Perhatian dan nasehat orang tua merupakan benteng agar mereka tidak terjebak dengan kenakalan remaja yang berujung tindakan kriminal.
"Di saat masyarakat istirahat polisi harus muncul. Saat masyarakat menikmati hidup polisi harus begerak mengamankan. Selain itu, orangtua harus bisa ingatkan anaknya," tutup Guntur.
"Tentunya kita harus ada manajemen yang baik. Memberikan inovasi baru dalam bertindak khususnya pencegahan. Sudah tiga bulan ini tawuran Menteng Tengulun hanya terjadi tiga kali. Saya pelajari titik lemahnya," kata Guntur di Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).
Untuk menekan angka tawuran, kata dia, pihaknya mewajibkan anggotanya untuk rutin berpatroli. Selain itu, kata dia, agar bisa menaklukan hati warga, polisi juga sering berkomunikasi dengan masyarakat yang berbatasan langsung dengan wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
"Kehadiran polisi di tengah masyarakat itu yang penting. Kita aktif patroli rutin. Kita bergerak aktif, 24 jam kita pantau wilayah. Kebanyakan anak remaja yang tawuran. Kalau sudah berbuat, mereka kita tindak. Tapi sebelumnya ada pencegahan dulu," ungkapnya.
Hal lain yang tidak ketinggalan, kata Guntur, yakni menjalin sinergitas dengan Tiga Pilar (TNI, Polri dan Aparatur Sipil).
"Koordinasi dengan tiga pilar kita cukup baik. TNI, Polri, dan pak Camat," tuturnya.
Guntur berpesan kepada orang tua agar bisa selalu menjaga anak-anaknya. Perhatian dan nasehat orang tua merupakan benteng agar mereka tidak terjebak dengan kenakalan remaja yang berujung tindakan kriminal.
"Di saat masyarakat istirahat polisi harus muncul. Saat masyarakat menikmati hidup polisi harus begerak mengamankan. Selain itu, orangtua harus bisa ingatkan anaknya," tutup Guntur.
(mhd)