Diguyur Hujan Sepekan, Sejumlah Jalan di Jakarta Barat Alami Kerusakan
A
A
A
JAKARTA - Hujan yang mengguyur Jakarta Barat sejak awal tahun, membuat sejumlah jalanan mulai bergelombang dan rusak. Kondisi ini hampir ditemukan dibeberapa ruas jalan utama.
Seperti di ruas Jalan S. Parman, dekat halte Grogol 1, jalanan ini terlihat bergelombang dan rusak. Beberapa lubang di temukan di ruas jalan ini, meski tak dalam namun lubang jalan terlihat membahayakan pengendara.
Saat genangan melanda Jakarta awal tahun lalu, jalanan ini memang tergenang. Meski tak berhari hari seperti di kawasan Rawa Buaya, namun adanya kendaraan berat seperti TransJakarta membuat jalanan ini rusak.
Sejumlah serpihan aspal yang mengelupas ditemukan di kawasan ini. Pengendara terpaksa harus berhati hati melintasi jalan ini. Sebab, bila hujan datang dan menggenangi jalan ini, maka lubang akan tak terlihat.
“Tadinya mah mulus, tapi setelah kemarin tergenang jalanan jadi rusak,” ucap Reza (35) pedagang makanan di sekitar lokasi, Minggu (12/1/2020).
Selain di S. Parman, kerusakan jalan cukup parah terlihat di fly over Pesing, Daan Mogot, Jakarta Barat. Jalan berlubang banyak ditemukan di kawasan itu.
Tak hanya satu dua, lubang jalan banyak di temukan di kawasan itu. Banyak kendaraan berat yang melintas, membuat jalan rusak parah.
Masih di lintasan itu, kerusakan jalan membuat lalu lintas tersendat. Pengendara tak bisa memacu kendaraan lebih cepat lantaran menghindari lubang jalan.
Jonathan (37) pengendara mobil mengatakan rusaknya jalanan pesing terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun karena di awal tahun hujan mengguyur cukup lebat, jalanan di kawasan itu kian rusak parah.
Bila tadinya hanya satu sampai dua lubang, kini di jalan itu, kerusakan hampir memenuhi jalan sepanjang 1,5 kilometer itu. “Biasanya sih sebelum tahun baru udah diperbaiki. Tapi ini belum yah,” kata Jonathan yang melintasi kawasan itu setiap harinya.
Sementara itu, Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Riswan Effendi sesumbar sekalipun genangan terjadi di enam kecamatan di Jakarta Barat. Namun dari hasil pemantauan pihaknya, tak ada satupun jalanan yang rusak. “Sudah kami cek, tak ada satupun jalanan yang rusak,” kata Riswan ditemui di inspeksi Kali Mookevart.
Termasuk di kawasan Joor Ring Road, Kembangan. Saat banjir melanda kawasan itu. Genangan setinggi satu meter terlihat di kawasan itu. Hanya saja, usai menyurut, tak ada aspal yang mengelupas.
Riswan menilai, bila selama tahun 2019, perbaikan menggunakan aspal dingin menjadi salah satu alasan pihaknya memperbaiki jalanan. Material ini mampu menyerap air begitu cepat. “Tapi kalo memang ada yang rusak, kami pasti akan perbaiki,” tutur Riswan.
Seperti di ruas Jalan S. Parman, dekat halte Grogol 1, jalanan ini terlihat bergelombang dan rusak. Beberapa lubang di temukan di ruas jalan ini, meski tak dalam namun lubang jalan terlihat membahayakan pengendara.
Saat genangan melanda Jakarta awal tahun lalu, jalanan ini memang tergenang. Meski tak berhari hari seperti di kawasan Rawa Buaya, namun adanya kendaraan berat seperti TransJakarta membuat jalanan ini rusak.
Sejumlah serpihan aspal yang mengelupas ditemukan di kawasan ini. Pengendara terpaksa harus berhati hati melintasi jalan ini. Sebab, bila hujan datang dan menggenangi jalan ini, maka lubang akan tak terlihat.
“Tadinya mah mulus, tapi setelah kemarin tergenang jalanan jadi rusak,” ucap Reza (35) pedagang makanan di sekitar lokasi, Minggu (12/1/2020).
Selain di S. Parman, kerusakan jalan cukup parah terlihat di fly over Pesing, Daan Mogot, Jakarta Barat. Jalan berlubang banyak ditemukan di kawasan itu.
Tak hanya satu dua, lubang jalan banyak di temukan di kawasan itu. Banyak kendaraan berat yang melintas, membuat jalan rusak parah.
Masih di lintasan itu, kerusakan jalan membuat lalu lintas tersendat. Pengendara tak bisa memacu kendaraan lebih cepat lantaran menghindari lubang jalan.
Jonathan (37) pengendara mobil mengatakan rusaknya jalanan pesing terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun karena di awal tahun hujan mengguyur cukup lebat, jalanan di kawasan itu kian rusak parah.
Bila tadinya hanya satu sampai dua lubang, kini di jalan itu, kerusakan hampir memenuhi jalan sepanjang 1,5 kilometer itu. “Biasanya sih sebelum tahun baru udah diperbaiki. Tapi ini belum yah,” kata Jonathan yang melintasi kawasan itu setiap harinya.
Sementara itu, Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Riswan Effendi sesumbar sekalipun genangan terjadi di enam kecamatan di Jakarta Barat. Namun dari hasil pemantauan pihaknya, tak ada satupun jalanan yang rusak. “Sudah kami cek, tak ada satupun jalanan yang rusak,” kata Riswan ditemui di inspeksi Kali Mookevart.
Termasuk di kawasan Joor Ring Road, Kembangan. Saat banjir melanda kawasan itu. Genangan setinggi satu meter terlihat di kawasan itu. Hanya saja, usai menyurut, tak ada aspal yang mengelupas.
Riswan menilai, bila selama tahun 2019, perbaikan menggunakan aspal dingin menjadi salah satu alasan pihaknya memperbaiki jalanan. Material ini mampu menyerap air begitu cepat. “Tapi kalo memang ada yang rusak, kami pasti akan perbaiki,” tutur Riswan.
(ysw)