ART Penyiksa Anak Majikan di Jakarta Barat Diringkus
A
A
A
JAKARTA - Tak butuh waktu lama untuk Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat membekuk Asisten Rumah Tangga (ART), NV (27) yang melakukan kekerasan terhadap anak majikannya, GH (7). NV diamankan di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat saat bersembunyi di rumah temannya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S. Latuheru mengatakan kekerasan itu dilakukan setelah NV kesal terhadap tingkah GH yang dinilai nakal saat dirinya dan keluarga GH ke mall.
“Namanya anak-anak, mungkin dia lari lari di dalam mall. Mungkin karena cape, dia kesal, dan besoknya dia menyiksa GH,” kata Kapolres kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Rabu (9/1/2020). Kapolres mengatakan pelaku menyiksa disaat kedua orang tua korban tak di rumah.
Sebelunya diberitakan, seorang bocah disiksa oleh Asisten Rumah Tangga (ART) di salah satu ruangan di rumah orang tuanya. Video penganiyaan ini viral di media sosial setelah ibunda korban, TY (38) mempostingnya melalui akun facebook miliknya. Ia juga melaporkan hal ini kepada polisi. (Baca: Aniaya Anak Majikan, ART di Jakarta Barat Diburu Polisi)
Dalam keterangannya terhadap polisi, NV, mengakui segala perbuatannya. Ia tak memungkiri kejadian itu, terlebih kejadian itu dilakukan bertahun-tahun lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Tengku Arsya Khadafi menambahkan selain melakukan kekerasan terhadap GH. Belakangan, NV juga kerap melakukan kekerasan terhadap kakak GH beberapa tahun sebelumnya.
“Jadi setelah orang tua korban menanyakan ke kakaknya. Kakaknya mengaku sering mendapatkan kekerasan,” ucap Arsya.
Arsya melanjutkan, terbongkarnya kasus ini setelah ayah korban mendapatkan rekaman video penyiksaan yang dilakukan NV kepada GH yang dilakukan Senin 9 Desember 2019 lalu. Rekaman sendiri diterimanya pada Sabtu 6 Januari 2020 lalu.
Kala itu, KBS, rekan NV yang merupakan pembantu merekam penyiksaan itu diam-diam. Rekeman video ini kemudian diposting oleh ibu korban, TY, melalui akun facebook miliknya. Polisi kemudian mengetahui hal ini dan mengkonfirmasinya. Sayang saat video viral, NV sudah pulang kampung dan tak pernah kembali ke Jakarta.
“Kenapa baru dilaporkan setelah hampir sebulan? Karena KBS ini ketakutan kepada NV. Dia mendominasi rumah itu, terlebih majikannya sangat percaya sampai NV dikasih uang tiap bulan untuk mengurusi anggaran keluarga,” tuturnya.
Hingga berita ini ditulis, polisi sendiri masih menyelidik. Kuat kemungkinan kekerasan tak hanya dilakukan sekali, mengingat NV telah bekerja sejak 2015 lalu. Terlebih kakak GH, mengakui dirinya mendapatkan kekerasan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S. Latuheru mengatakan kekerasan itu dilakukan setelah NV kesal terhadap tingkah GH yang dinilai nakal saat dirinya dan keluarga GH ke mall.
“Namanya anak-anak, mungkin dia lari lari di dalam mall. Mungkin karena cape, dia kesal, dan besoknya dia menyiksa GH,” kata Kapolres kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Rabu (9/1/2020). Kapolres mengatakan pelaku menyiksa disaat kedua orang tua korban tak di rumah.
Sebelunya diberitakan, seorang bocah disiksa oleh Asisten Rumah Tangga (ART) di salah satu ruangan di rumah orang tuanya. Video penganiyaan ini viral di media sosial setelah ibunda korban, TY (38) mempostingnya melalui akun facebook miliknya. Ia juga melaporkan hal ini kepada polisi. (Baca: Aniaya Anak Majikan, ART di Jakarta Barat Diburu Polisi)
Dalam keterangannya terhadap polisi, NV, mengakui segala perbuatannya. Ia tak memungkiri kejadian itu, terlebih kejadian itu dilakukan bertahun-tahun lalu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Tengku Arsya Khadafi menambahkan selain melakukan kekerasan terhadap GH. Belakangan, NV juga kerap melakukan kekerasan terhadap kakak GH beberapa tahun sebelumnya.
“Jadi setelah orang tua korban menanyakan ke kakaknya. Kakaknya mengaku sering mendapatkan kekerasan,” ucap Arsya.
Arsya melanjutkan, terbongkarnya kasus ini setelah ayah korban mendapatkan rekaman video penyiksaan yang dilakukan NV kepada GH yang dilakukan Senin 9 Desember 2019 lalu. Rekaman sendiri diterimanya pada Sabtu 6 Januari 2020 lalu.
Kala itu, KBS, rekan NV yang merupakan pembantu merekam penyiksaan itu diam-diam. Rekeman video ini kemudian diposting oleh ibu korban, TY, melalui akun facebook miliknya. Polisi kemudian mengetahui hal ini dan mengkonfirmasinya. Sayang saat video viral, NV sudah pulang kampung dan tak pernah kembali ke Jakarta.
“Kenapa baru dilaporkan setelah hampir sebulan? Karena KBS ini ketakutan kepada NV. Dia mendominasi rumah itu, terlebih majikannya sangat percaya sampai NV dikasih uang tiap bulan untuk mengurusi anggaran keluarga,” tuturnya.
Hingga berita ini ditulis, polisi sendiri masih menyelidik. Kuat kemungkinan kekerasan tak hanya dilakukan sekali, mengingat NV telah bekerja sejak 2015 lalu. Terlebih kakak GH, mengakui dirinya mendapatkan kekerasan.
(ysw)