Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Pasar Kramat Jati Naik 100%
A
A
A
JAKARTA - Kondisi cuaca yang belum stabil mengakibatkan harga berbagai jenis cabai mengalami kenaikan . Misalnya, seperti di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga cabai mengalami kenaikan mencapai 80 hingga 100 persen dari harga normal.
Desi seorang pedagang cabai mengatakan, semula cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram. Karena cuaca hujan dan pasokan berkurang, hargai cabai rawit hijau naik dikisaran Rp40.000 per kilogram.
"Cabai naik semua, rawit hijau, merah, hijau besar, merah besar, semua naik," kata Desi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020).
Dia menuturkan, penyebab harga cabai naik tidak lain karena petani cabai terkendala hujan. Situasi itu membuat para petani tak bisa ke ladang untuk memetik cabai.
"Petani sih bilangnya sulit keluar buat ambil cabai, jadi pasokan ke pasar-pasar juga sedikit," ujarnya. (Baca Juga: Sempat Melonjak karena Kemarau, DKI Pastikan Harga Cabai Kembali Stabil
Hal senada juga dikatakan Darman, karena faktor hujan sehingga menyulitkan para petani cabai untuk memanen cabainya.
"Emang karena hujan sih, jadi petani enggak bisa manen dan pasokan jadi berkurang," ucapnya.
Selanjutnya, Ida (42), seorang konsumen cabai di Pasar Kramat Jati mengeluhkan kenaikan cabai yang tergolong sangat tinggi. Menurut Ida, pemerintah harus segera turun tangan dalam mengatasi kenaikan harga cabai yang membuat masyarakat terbebani.
"Iya ini harus segera diturunin harganya, karena sudah enggak jadi beban terutama buat ibu-ibu yang harus cari cara buat akalin kebutuhan cabai," tukasnya.
Desi seorang pedagang cabai mengatakan, semula cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram. Karena cuaca hujan dan pasokan berkurang, hargai cabai rawit hijau naik dikisaran Rp40.000 per kilogram.
"Cabai naik semua, rawit hijau, merah, hijau besar, merah besar, semua naik," kata Desi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020).
Dia menuturkan, penyebab harga cabai naik tidak lain karena petani cabai terkendala hujan. Situasi itu membuat para petani tak bisa ke ladang untuk memetik cabai.
"Petani sih bilangnya sulit keluar buat ambil cabai, jadi pasokan ke pasar-pasar juga sedikit," ujarnya. (Baca Juga: Sempat Melonjak karena Kemarau, DKI Pastikan Harga Cabai Kembali Stabil
Hal senada juga dikatakan Darman, karena faktor hujan sehingga menyulitkan para petani cabai untuk memanen cabainya.
"Emang karena hujan sih, jadi petani enggak bisa manen dan pasokan jadi berkurang," ucapnya.
Selanjutnya, Ida (42), seorang konsumen cabai di Pasar Kramat Jati mengeluhkan kenaikan cabai yang tergolong sangat tinggi. Menurut Ida, pemerintah harus segera turun tangan dalam mengatasi kenaikan harga cabai yang membuat masyarakat terbebani.
"Iya ini harus segera diturunin harganya, karena sudah enggak jadi beban terutama buat ibu-ibu yang harus cari cara buat akalin kebutuhan cabai," tukasnya.
(mhd)