Akbat Banjir 89 Titik Tanggul Kali Bekasi Jebol
A
A
A
BEKASI - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi mencatat sebanyak 89 titik di tanggul Kali Bekasi rusak akibat banjir pada Rabu, 1 Januari 2019 lalu. Jebolnya tanggul tersebut menjadi penyebab banjir yang merendam di permukiman warga.
Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, pemerintah masih menginventarisir titik tanggul yang jebol tersebut. Hingga saat ini, kerusakan tanggul sampai jebol di sejumlah ritik titik seperti wilayah Kartini, Bekasi Timur dan Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih."Ini yang menyebabkan banjir besar melanda permukiman warga," kata Arief pada Selasa (7/1/2020).
Menurut dia, pihaknya saat ini masih terus menginventarisir kerusakan infrastruktur yang ada di Kota Bekasi. Koordinasi lintas wilayah sudah dilakukan mengingat Kali Bekasi merupakan aliran pertemuan dua sungai yang masing-masing hulunya ada di Kabupaten Bogor."Sudah menjadi skala prioritas perbaikan, kalau tidak banjir lagi nantinya," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, revitalisasi tanggul tersebut juga dibantu dengan 50 tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka akan membangun dan melakukan perbaikan sementara di daerah tanggul Kali Bekasi. Meskipun bersifat sementara, namun tanggul ini punya kekuatan sama dengan tanggul permanen.
Arief menjelaskan, pemerintah berjanji segera memperbaiki kerusakan tanggul akibat bencana banjir di sepanjang Kali Bekasi yang rusak bahkan jebol. Kemungkinan pada pekan ini, Pemkot Bekasi akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membahas progres pengerjaan di wilayah sepanjang Kali Bekasi.
"Dinding tersebut tidak maksimal dan harus ditinggikan lagi setinggi 1 meter," ungkapnya. Apalagi, peninggian tanggul dilakukan agar saat banjir, daya tampung dinding tersebut tidak sampai melimpas kembali ke rumah warga. Sehingga, korban banjir bisa diminimalisir.
"Untuk perbaikan sepanjang Kali Bekasi telah disiapkan anggaran Rp4 triliun," ucapnya. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Kordinasi itu untuk membahas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan solusinya mengentaskan banjir tersebut.
Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, pemerintah masih menginventarisir titik tanggul yang jebol tersebut. Hingga saat ini, kerusakan tanggul sampai jebol di sejumlah ritik titik seperti wilayah Kartini, Bekasi Timur dan Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih."Ini yang menyebabkan banjir besar melanda permukiman warga," kata Arief pada Selasa (7/1/2020).
Menurut dia, pihaknya saat ini masih terus menginventarisir kerusakan infrastruktur yang ada di Kota Bekasi. Koordinasi lintas wilayah sudah dilakukan mengingat Kali Bekasi merupakan aliran pertemuan dua sungai yang masing-masing hulunya ada di Kabupaten Bogor."Sudah menjadi skala prioritas perbaikan, kalau tidak banjir lagi nantinya," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, revitalisasi tanggul tersebut juga dibantu dengan 50 tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka akan membangun dan melakukan perbaikan sementara di daerah tanggul Kali Bekasi. Meskipun bersifat sementara, namun tanggul ini punya kekuatan sama dengan tanggul permanen.
Arief menjelaskan, pemerintah berjanji segera memperbaiki kerusakan tanggul akibat bencana banjir di sepanjang Kali Bekasi yang rusak bahkan jebol. Kemungkinan pada pekan ini, Pemkot Bekasi akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membahas progres pengerjaan di wilayah sepanjang Kali Bekasi.
"Dinding tersebut tidak maksimal dan harus ditinggikan lagi setinggi 1 meter," ungkapnya. Apalagi, peninggian tanggul dilakukan agar saat banjir, daya tampung dinding tersebut tidak sampai melimpas kembali ke rumah warga. Sehingga, korban banjir bisa diminimalisir.
"Untuk perbaikan sepanjang Kali Bekasi telah disiapkan anggaran Rp4 triliun," ucapnya. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Kordinasi itu untuk membahas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan solusinya mengentaskan banjir tersebut.
(whb)