Puluhan Balita Korban Banjir di Jaksel Dapat Hiburan
A
A
A
JAKARTA - Puluhan anak dan balita korban banjir yang mengungsi di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur mendapatkan hiburan dari Suku Dinas Sosial. Puluhan anak korban banjir tersebut terlihat begitu antusias saat mengikuti kegiatan bermain untuk menghilangkan trauma dari musibah yang menimpa pemukimannya.
Tenaga Pelopor Perdamaian Ramses Ramadhan menuturkan, apa yang dilakukannya masuk dalam kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). Dimana di lokasi tersebut tim yang dipimpinnya melakukan kegiatan social trauma healing yang dikemas dengan bermain. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua sesi yakni pada pukul 15.30 wib dan 17.00 WIB.
Dia menyebut, dalam kegiatan ini dirinya bersama kawan-kawan relawan lainnya melakukan permainan yang bersifat rekreasional. Dia memulai dengan permainan dengan mengajak interaksi para anak korban banjir. Dengan adanya ini, diharapkan mereka bisa sedkit melupakan musibah yang terjadi.
"Kita juga mengisi dengan cerita-cerita seperti dongeng, dari dongeng ini kita edukasi sedikit tentang musibah banjir jadi ada pesan terselip dalam bercerita," tuturnya di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Kegiatan LDP ini merupakan kolaborasi psikososial antara Dinsos DKI, Polri, Kampung Dongeng, dan Penyintas Cipinang Melayu.
Sementara di tempat terpisah, warga RW 04 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mulai membersihkan lingkungan pasca surut dari banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan. Dalam melakukan pembersihan ini difokuskan juga membersihkan lokasi yang menjadi pontensi jentik nyamuk.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menegaskan, pihaknya melihat beberapa tempat tertentu yang disinyalir menjadi berkembangnya jentik nyamuk.
"Lokasinya memang tidak berada di kelurahan ini, namun di kelurahan yang berbatasan dengan Pondok Pinang. Nyamuk itu tidak mengenal wilayah. Mereka bisa saja berpindah tempat. Ini patut menjadi perhatian," katanya.
Oleh karena itu, Marullah juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat dan jajaran pemerintah setempat, untuk dapat mengambil tindakan yang terbaik guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Jaga lingkungan dari wabah jentik nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah," tegasnya.
Lurah Pondok Pinang Saidih mengatakan, selama banjir RPRTA Pinang Indah menjadi tempat pengungsian bagi para warga. Setelah surut, dirinya pun menginstruksikan kepada PPSU untuk turut membantu para warga dalam membersihkan lingkungan.
"Ada 85 KK yang terdampak. Pasca banjir kita sepakati hari ini kerja bakti bersihkan lingkungan. Semua warga sudah kembali ke rumah," pungkasnya.
Tenaga Pelopor Perdamaian Ramses Ramadhan menuturkan, apa yang dilakukannya masuk dalam kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). Dimana di lokasi tersebut tim yang dipimpinnya melakukan kegiatan social trauma healing yang dikemas dengan bermain. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua sesi yakni pada pukul 15.30 wib dan 17.00 WIB.
Dia menyebut, dalam kegiatan ini dirinya bersama kawan-kawan relawan lainnya melakukan permainan yang bersifat rekreasional. Dia memulai dengan permainan dengan mengajak interaksi para anak korban banjir. Dengan adanya ini, diharapkan mereka bisa sedkit melupakan musibah yang terjadi.
"Kita juga mengisi dengan cerita-cerita seperti dongeng, dari dongeng ini kita edukasi sedikit tentang musibah banjir jadi ada pesan terselip dalam bercerita," tuturnya di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Kegiatan LDP ini merupakan kolaborasi psikososial antara Dinsos DKI, Polri, Kampung Dongeng, dan Penyintas Cipinang Melayu.
Sementara di tempat terpisah, warga RW 04 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mulai membersihkan lingkungan pasca surut dari banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan. Dalam melakukan pembersihan ini difokuskan juga membersihkan lokasi yang menjadi pontensi jentik nyamuk.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menegaskan, pihaknya melihat beberapa tempat tertentu yang disinyalir menjadi berkembangnya jentik nyamuk.
"Lokasinya memang tidak berada di kelurahan ini, namun di kelurahan yang berbatasan dengan Pondok Pinang. Nyamuk itu tidak mengenal wilayah. Mereka bisa saja berpindah tempat. Ini patut menjadi perhatian," katanya.
Oleh karena itu, Marullah juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat dan jajaran pemerintah setempat, untuk dapat mengambil tindakan yang terbaik guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Jaga lingkungan dari wabah jentik nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah," tegasnya.
Lurah Pondok Pinang Saidih mengatakan, selama banjir RPRTA Pinang Indah menjadi tempat pengungsian bagi para warga. Setelah surut, dirinya pun menginstruksikan kepada PPSU untuk turut membantu para warga dalam membersihkan lingkungan.
"Ada 85 KK yang terdampak. Pasca banjir kita sepakati hari ini kerja bakti bersihkan lingkungan. Semua warga sudah kembali ke rumah," pungkasnya.
(mhd)