Wali Kota Tangsel Sebut Ada 108 Titik Banjir di Wilayahnya
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pemkot Tangerang mencatat ada 108 titik banjir yang tersebar di beberapa wilayah namun yang terparah berada di Pesona Serpong. Banjir disebabkan karena luapan Kali Cisadane, Kali Pesanggrahan, dan Kali Angke.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengatakan, ada 108 titik banjir di Kota Tangsel, pada hari pertama diawal tahun 2020, Rabu kemarin. (Baca Juga: DKI Siapkan Dapur Umum Bagi Korban Banjir)
Dari total 108 titik banjir itu, Pesona Serpong menjadi tempat yang paling parah terdampak. Hingga hari ini, perumahan itu masih banjir.
Begitupun dengan titik lainnya. Sejumlah jalan, bahkan masih terputus. "Pokoknya kalau ada genangan kita sebut banjir, jadi sebetulnya ada kriteria banjir, hampir 100 titik lebih ya di Kota Tangsel," kata Airin, kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Dijelaskan Airin, dari 108 titik banjir itu, sudah mulai dilakukan pendataan wilayah mana saja yang akan menjadi skala prioritas penanganan. Dari semua kecamatan, diakui Airin, punya lokasi banjir yang cukup parah. (Baca Juga: Jakarta Kembali Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspada)
"Yang banjir ini kali Cisadane, Pesangrahan, dan Kali Angke. Karena tingginya kali, jadi anak kali balik lagi. Untuk jumlah jiwa yang menjadi korban belum dihitung. Untuk yang paling parah di Pesona Serpong," jelasnya.
Diakui oleh Airin, penanganan banjir di Kota Tangsel belum terkoordinir dengan baik. Sehingga struktur camat, lurah, hingga RT/RW yang turun bergerak sendiri-sendiri.
"Makanya saya ingatkan kepada para camat untuk buatkan posko, jadi buat strukturnya. Jangan sampai capeknya camat, lurah, RT/RW, semua turun ke lapangan gak terkoordinir dengan maksimal," pungkasnya.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany mengatakan, ada 108 titik banjir di Kota Tangsel, pada hari pertama diawal tahun 2020, Rabu kemarin. (Baca Juga: DKI Siapkan Dapur Umum Bagi Korban Banjir)
Dari total 108 titik banjir itu, Pesona Serpong menjadi tempat yang paling parah terdampak. Hingga hari ini, perumahan itu masih banjir.
Begitupun dengan titik lainnya. Sejumlah jalan, bahkan masih terputus. "Pokoknya kalau ada genangan kita sebut banjir, jadi sebetulnya ada kriteria banjir, hampir 100 titik lebih ya di Kota Tangsel," kata Airin, kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Dijelaskan Airin, dari 108 titik banjir itu, sudah mulai dilakukan pendataan wilayah mana saja yang akan menjadi skala prioritas penanganan. Dari semua kecamatan, diakui Airin, punya lokasi banjir yang cukup parah. (Baca Juga: Jakarta Kembali Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspada)
"Yang banjir ini kali Cisadane, Pesangrahan, dan Kali Angke. Karena tingginya kali, jadi anak kali balik lagi. Untuk jumlah jiwa yang menjadi korban belum dihitung. Untuk yang paling parah di Pesona Serpong," jelasnya.
Diakui oleh Airin, penanganan banjir di Kota Tangsel belum terkoordinir dengan baik. Sehingga struktur camat, lurah, hingga RT/RW yang turun bergerak sendiri-sendiri.
"Makanya saya ingatkan kepada para camat untuk buatkan posko, jadi buat strukturnya. Jangan sampai capeknya camat, lurah, RT/RW, semua turun ke lapangan gak terkoordinir dengan maksimal," pungkasnya.
(ysw)