Tambah Pelanggan Baru, SPAM Kali Angke Gelontorkan Rp225 M untuk Pipanisasi
A
A
A
TANGERANG - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Angke, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai melakukan pemasangan pipa saluran air untuk pelanggan air bersih, di wilayah Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang. Pemasangan pipa di bawah saluran air atau got itu, dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Tirta Tangsel Mandiri (PT TTM), dengan nilai investasi Rp225 miliar.
Pembangunan pipa ini, bagian dari kerjasama panjang antara PT TTM dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) selaku operator penyalur air bersih di Kota Tangsel.
Direktur Operasional PT PITS Sugeng Santoso mengatakan, kerjasama antara PT PITS dan PT TTM, dilakukan dengan model ambil dan bayar atau take and pay, di mana PT TTM yang membangun infrastruktur air bersihnya.
"Nanti setelah 30 tahun baru diserahkan ke kita, kayak jalan tol. Jadi bangun guna serah. Setelah dibangun, digunakan. Setelah waktunya, baru diserahkan ke kita," ungkap Sugeng, kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).
Dijelaskan dia, PT PITS selaku BUMD pertama di Tangsel yang mengurusi kebutuhan air bersih warga, tidak punya biaya membangun insfrastruktur pengelolaan air bersih sendiri.
"Jadi PT TTM itu yang membangun SPAM nya, biaya bangun, kimia, operasional, semua dikerjakan oleh PT TTM. Lalu kita hitung, dan nanti kita jual. Jadi kita yang akan menagih pembayaran ke masyarakat," sambungnya.
Setelah itu, PT PITS melakukan pembayaran kepada PT TTM atas air yang sudah digunakan. Sesuai perjanjian, eksploitasi air ini boleh dilakukan PT TTM selama 30 tahun.
"Saat ini, kita sudah punya 1.411 sambungan rumah. Tersebar di Vila Dago, Serpong Green Park, Green Serpong Residen satu, Beranda Serpong, dan sebagian wilayah di Kecamatan Pamulang-Ciputat. Itu dari 2017," paparnya.
Untuk proyek 2017 itu, PT PITS bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Tangerang, dengan perjanjian membeli air curah. Lagi-lagi, pihaknya hanya operator penyalur air bersih.
Sementara itu, Anwar, penanggung jawab proyek saluran pipa air bersih dari PT Gemilang mengatakan, pemasangan saluran pipa air bersih ini dilakukan 3 kontraktor. Dia yang mengerjakan di wilayah Jombang.
"Jadi PT TTM mengunakan 3 kontraktor untuk tiga pemasangan pipa. Saya di Siliwangi, dan Jombang. Pipa memang ditanam di bawah got 1,5 meter, nanti kita cor lagi," ungkapnya.
Diakuinya, dalam prosesi pemasangan pipa itu, ada gangguan lingkungan, seperti jalan yang menjadi kotor dan licin, serta adanya penyempitan jalan akibat galian tanah. Sehingga mengundang protes warga sekitar.
"Kalau di Aria Putera panjangnya 1,150 KM, dan Jombang juga sama 1,150 Km. Untuk Jalan Siliwangi, mulai dari pom bensin Benda sampai Unpam, sekira 2 KM. Pengerjaan sudah 3 minggu, sampai 6 bulan," terangnya.
Menurutnya, pemasangan pipa itu di bawah got atau saluran air itu berdasarkan hasil rekomendasi dari Provinsi Banten, setelah pihaknya koordinasi memakai badan jalan.
"Jadi sebenarnya dari PU Provinsi. Karena di Jalan Aria Putra dan Jombang itu kan jalur provinsi. Jadi sebisa mungkin, dari provinsi mintanya di got. Tetapi kalau sudah gak bisa, agak nyenggol badan jalan," sambungnya.
Pemasangan saluran pipa ini, katanya, tahap awal dari proyek 4 tahunan, dengan target pemasangan 10 ribu sambungan pelanggan air baru, sesuai RPJMD Wali Kota Tangsel.
"Target kota 10 ribu sambungan pelanggan. Untuk sambungan yang ini, bisa melayani air bersih di 3 kecamatan, yakni Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang. Targetnya, 10 ribu sambungan ini selesai 4 tahun," tambahnya.
Sedangkan pemasangan pipa saat ini, untuk menyalurkan air bersih ke pelanggan baru yang ada di Bukit Nusa Indah, Grand Serpong Residen 2, dan apartemen. Targetnya, Maret 2020 ini air sudah disalurkan kepada warga.
Pembangunan pipa ini, bagian dari kerjasama panjang antara PT TTM dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) selaku operator penyalur air bersih di Kota Tangsel.
Direktur Operasional PT PITS Sugeng Santoso mengatakan, kerjasama antara PT PITS dan PT TTM, dilakukan dengan model ambil dan bayar atau take and pay, di mana PT TTM yang membangun infrastruktur air bersihnya.
"Nanti setelah 30 tahun baru diserahkan ke kita, kayak jalan tol. Jadi bangun guna serah. Setelah dibangun, digunakan. Setelah waktunya, baru diserahkan ke kita," ungkap Sugeng, kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).
Dijelaskan dia, PT PITS selaku BUMD pertama di Tangsel yang mengurusi kebutuhan air bersih warga, tidak punya biaya membangun insfrastruktur pengelolaan air bersih sendiri.
"Jadi PT TTM itu yang membangun SPAM nya, biaya bangun, kimia, operasional, semua dikerjakan oleh PT TTM. Lalu kita hitung, dan nanti kita jual. Jadi kita yang akan menagih pembayaran ke masyarakat," sambungnya.
Setelah itu, PT PITS melakukan pembayaran kepada PT TTM atas air yang sudah digunakan. Sesuai perjanjian, eksploitasi air ini boleh dilakukan PT TTM selama 30 tahun.
"Saat ini, kita sudah punya 1.411 sambungan rumah. Tersebar di Vila Dago, Serpong Green Park, Green Serpong Residen satu, Beranda Serpong, dan sebagian wilayah di Kecamatan Pamulang-Ciputat. Itu dari 2017," paparnya.
Untuk proyek 2017 itu, PT PITS bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Tangerang, dengan perjanjian membeli air curah. Lagi-lagi, pihaknya hanya operator penyalur air bersih.
Sementara itu, Anwar, penanggung jawab proyek saluran pipa air bersih dari PT Gemilang mengatakan, pemasangan saluran pipa air bersih ini dilakukan 3 kontraktor. Dia yang mengerjakan di wilayah Jombang.
"Jadi PT TTM mengunakan 3 kontraktor untuk tiga pemasangan pipa. Saya di Siliwangi, dan Jombang. Pipa memang ditanam di bawah got 1,5 meter, nanti kita cor lagi," ungkapnya.
Diakuinya, dalam prosesi pemasangan pipa itu, ada gangguan lingkungan, seperti jalan yang menjadi kotor dan licin, serta adanya penyempitan jalan akibat galian tanah. Sehingga mengundang protes warga sekitar.
"Kalau di Aria Putera panjangnya 1,150 KM, dan Jombang juga sama 1,150 Km. Untuk Jalan Siliwangi, mulai dari pom bensin Benda sampai Unpam, sekira 2 KM. Pengerjaan sudah 3 minggu, sampai 6 bulan," terangnya.
Menurutnya, pemasangan pipa itu di bawah got atau saluran air itu berdasarkan hasil rekomendasi dari Provinsi Banten, setelah pihaknya koordinasi memakai badan jalan.
"Jadi sebenarnya dari PU Provinsi. Karena di Jalan Aria Putra dan Jombang itu kan jalur provinsi. Jadi sebisa mungkin, dari provinsi mintanya di got. Tetapi kalau sudah gak bisa, agak nyenggol badan jalan," sambungnya.
Pemasangan saluran pipa ini, katanya, tahap awal dari proyek 4 tahunan, dengan target pemasangan 10 ribu sambungan pelanggan air baru, sesuai RPJMD Wali Kota Tangsel.
"Target kota 10 ribu sambungan pelanggan. Untuk sambungan yang ini, bisa melayani air bersih di 3 kecamatan, yakni Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang. Targetnya, 10 ribu sambungan ini selesai 4 tahun," tambahnya.
Sedangkan pemasangan pipa saat ini, untuk menyalurkan air bersih ke pelanggan baru yang ada di Bukit Nusa Indah, Grand Serpong Residen 2, dan apartemen. Targetnya, Maret 2020 ini air sudah disalurkan kepada warga.
(ysw)