Jokowi: Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Kurangi Kemacetan 30%

Kamis, 12 Desember 2019 - 18:58 WIB
Jokowi: Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Kurangi Kemacetan 30%
Jokowi: Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Kurangi Kemacetan 30%
A A A
BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang mulai dibangun sejak 2017. Tol tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Banyak keluhan-keluhan yang masuk kepada saya kalau sudah lewat yang namanya Cikampek-Jakarta atau Jakarta-Cikampek macetnya bisa berjam-jam. Kita harapkan dengan selesainya Jakarta-Cikampek II elevated ini persoalan itu sudah tidak kita dengar lagi," katanya di KM 38 Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Kamis (12/12/2019).

Jalan tol layang sepanjang 36,4 kilometer tersebut merupakan jalan tol bertingkat yang dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tol layang ini dibangun untuk memisahkan kepadatan kendaraan di jalur perjalanan Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan jarak jauh seperti tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan.

Dalam waktu dekat jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat tersebut dapat dilalui kendaraan khususnya saat libur perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

"Akan digratiskan sampai nanti tahun baru. Kita harapkan dengan dibukanya silang ini, kemacetan yang setiap hari sudah empat tahun ini kita rasakan, sejak 2016, nanti betul-betul bisa terkurangi dengan baik. Kalau dari hitung-hitungan, bisa mengurangi kemacetan 30 persen," ucapnya.

Hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi penyelesaian pembangunan jalan tol layang tersebut. Pasalnya pembangunan yang dilakukan di sekitar jalan aktif serta berdekatan dengan proyek pembangunan lintas rel terpadu (LRT) dan kereta cepat tentu menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya pembangunan tol layang tersebut adalah salah satu yang terumit.

"Bayangkan ada 200 ribu kendaraan yang lalu-lalang per hari, mondar-mandir sangat padat, dan pembangunannya ada di atasnya. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar sehingga kita harapkan ini bisa mengurai kemacetan," katanya.

Dia mengatakan, kerumitan ini terjadi karena keterlambatan dalam membangun infrastruktur. Menurutnya, jangan sampai keputusan politik terlambat memutusakan hal-hal penting terutama berkaitan dengan daya saing.

"Seperti jalan tol ini. Itu kesempatan memasang gildernya hanya 3-4 jam per hari karena lalu lintas padat dan hanya malam hari," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5811 seconds (0.1#10.140)