Ancam Blokir Jalan, Warga Tunggu Itikad Baik Pengembang Tol Becakayu
A
A
A
JAKARTA - Warga Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengeluhkan proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mengakibatkan rumah mereka banjir dan rusak . Banjir diakibatkan sistem saluran air yang tidak mampu membuang debit air saat hujan tiba.
Ketua RT 05, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Kommarudin mengatakan, warga meminta ganti rugi dari pengembang tol tersebut. Jika tidak, kata dia, warga akan melakukan pemblokiran Jalan Inspeksi Tarum Barat. Selain itu, jalan yang letaknya berada di samping pemukiman warga juga kerap dilalui kendaraan proyek hingga membuat rusak. Sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
"Gara-gara proyek ini, rumah warga terendam banjir dan sebagian ada yang rusak, belum lagi akses jalan juga terhambat membuat banyak kubangan saat hujan turun," kata Kommarudin di lokasi, Jumat (6/12/2019).
Dia menjelaskan, berbagai macam usaha untuk mencari solusi sudah dilakoninya. Namun itu semua tidak membuahkan hasil, sebab pihak pengembang Tol Becakayu tak kunjung memberikan ganti rugi terkait keluhan warga yang notabene menjadi korban dari proyek tersebut.
"Kekesalan kita itu puncaknya pada Rabu saat hujan turun dan ada rumah warga yang amblas. Kita akan tutup jalan kalau belum ada itikad baik dari pengembang," katanya. (Baca Juga: Picu Banjir dan Rusak Rumah Warga, Proyek Tol Becakayu Dikeluhkan
Dia juga mengatakan, jika sampai hari ini tidak ada perwakilan dari pihak pengembang yang datang ke pemukiman warga, maka warga akan melakukan pemblokiran jalan secepatnya.
"Kita tunggu hari ini bakal ada pertemuan atau tidak, untuk membicarakan ganti rugi. Jika tidak ada kita sendiri yang akan memblokir jalan itu," pungkasnya. (Baca Juga: Terendam Banjir, Warga Cipinang Melayu Keluhkan Pembangunan Tol Becakayu(mhd)
Ketua RT 05, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Kommarudin mengatakan, warga meminta ganti rugi dari pengembang tol tersebut. Jika tidak, kata dia, warga akan melakukan pemblokiran Jalan Inspeksi Tarum Barat. Selain itu, jalan yang letaknya berada di samping pemukiman warga juga kerap dilalui kendaraan proyek hingga membuat rusak. Sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
"Gara-gara proyek ini, rumah warga terendam banjir dan sebagian ada yang rusak, belum lagi akses jalan juga terhambat membuat banyak kubangan saat hujan turun," kata Kommarudin di lokasi, Jumat (6/12/2019).
Dia menjelaskan, berbagai macam usaha untuk mencari solusi sudah dilakoninya. Namun itu semua tidak membuahkan hasil, sebab pihak pengembang Tol Becakayu tak kunjung memberikan ganti rugi terkait keluhan warga yang notabene menjadi korban dari proyek tersebut.
"Kekesalan kita itu puncaknya pada Rabu saat hujan turun dan ada rumah warga yang amblas. Kita akan tutup jalan kalau belum ada itikad baik dari pengembang," katanya. (Baca Juga: Picu Banjir dan Rusak Rumah Warga, Proyek Tol Becakayu Dikeluhkan
Dia juga mengatakan, jika sampai hari ini tidak ada perwakilan dari pihak pengembang yang datang ke pemukiman warga, maka warga akan melakukan pemblokiran jalan secepatnya.
"Kita tunggu hari ini bakal ada pertemuan atau tidak, untuk membicarakan ganti rugi. Jika tidak ada kita sendiri yang akan memblokir jalan itu," pungkasnya. (Baca Juga: Terendam Banjir, Warga Cipinang Melayu Keluhkan Pembangunan Tol Becakayu(mhd)