Kalahkan Ridwan Kamil, Anies Baswedan Terpilih Jadi Ketua APPSI
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2019-2023. Anies dipilih setelah meraup suara terbanyak secara voting.
Anies menggantikan Ketua Umum Sementara APPSI periode sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, dalam Musyawarah Nasional (Munas) APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
"Teman-teman APPSI, para gubernur memercayakan untuk menjadi Ketua APPSI 2019-2023. Saya sampaikan kepada semua, ini adalah sebuah kehormatan. Karena ini dititipkan, saya insya Allah akan jalankan dengan sebaik-baiknya," tutur Anies di lokasi, Selasa (26/11/2019).
Anies menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukannya sebagai Ketua Umum APPSI adalah membentuk tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan.
Dia mengharapkan kepengurusan APPSI dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah kembali dari kunjungan ke luar negeri. Setelah dilantik, kepengurusan APPSI akan langsung bekerja.
Kemudian, kata Anies, APPSI menyusun program. Salah satunya mengkaji kerja sama antardinas dan badan usaha milik daerah (BUMD). Contohnya, beberapa tahun lalu BUMD pernah berkumpul di Jakarta. Semua BUMD dari seluruh wilayah berkumpul lalu membicarakan apa yang dibutuhkan.
"Misalnya BUMD Jakarta, food station dan Pasar Jaya, langsung disambungkan dengan BUMD dari seluruh Indonesia, siapa saja yang bisa mengisi kebutuhan Jakarta. Nah, itu semua dilakukan melalui mekanisme APPSI. BUMD-BUMD saling bekerja sama. Itu yang konteksnya BUMD," tutur Anies. (Baca Juga: Anies Baswedan Minta Pelaku Penyiraman Cairan Kimia Dihukum Berat)
Begitu juga dengan memberikan perhatian kepada pembangunan daerah, terutama program-program daerah yang harus berjalan sinkron dengan pemerintah pusat.
"Nanti kita laksanakan itu sama-sama. Tapi pada fase ini, ada 10 program kerja sudah ditetapkan. Itu nanti akan kita laksanakan," ujarnya.
Anies menyebutkan, salah satu usulan dari sebagian besar anggota APPSI adalah penghitungan alokasi pembangunan bagi daerah kepulauan, khususnya di wilayah Timur Indonesia.
"Bagi kawasan-kawasan yang kepulauan dan penduduknya sedikit, akhirnya kecepatan pembangunannya menjadi rendah, karena jumlah penduduknya tidak banyak, bentuknya kepulauan. Nah, itu salah satu programnya yakni menyusun format baru untuk ditawarkan kepada pemerintah pusat dalam membantu pembangunan di daerah. Itu salah satunya," tuturnya.
Dalam konteks hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, Gubernur Anies akan berusaha memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dari seluruh gubernur di Indonesia untuk menjadi bahan pertimbangan Presiden, seperti penghitungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
"Pemerintah daerah lewat APPSI bisa berdiskusi, memberikan formula-formula untuk menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat. Tujuannya agar pemerintah pusat dalam memberikan pertimbangan lewat DAK dan DAU itu memasukkan variabel-variabel yang mungkin belum dipertimbangkan. Seperti tadi faktor kepulauan, faktor jumlah penduduk, faktor jumlah kabupaten/kota," papar Anies.
Anies terpilih melalui mekanisme penjaringan nama yang menghasilkan tiga Gubernur dengan jumlah terbanyak, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Selanjutnya, dua nama teratas dipilih melalui mekanisme voting oleh 23 gubernur atau wakil gubernur yang hadir dalam Munas APPSI. Anies terpilih dengan perolehan hasil voting 13 suara, sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapatkan sembilan suara, sementara satu suara lainnya abstain.
Anies menggantikan Ketua Umum Sementara APPSI periode sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, dalam Musyawarah Nasional (Munas) APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
"Teman-teman APPSI, para gubernur memercayakan untuk menjadi Ketua APPSI 2019-2023. Saya sampaikan kepada semua, ini adalah sebuah kehormatan. Karena ini dititipkan, saya insya Allah akan jalankan dengan sebaik-baiknya," tutur Anies di lokasi, Selasa (26/11/2019).
Anies menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukannya sebagai Ketua Umum APPSI adalah membentuk tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan.
Dia mengharapkan kepengurusan APPSI dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah kembali dari kunjungan ke luar negeri. Setelah dilantik, kepengurusan APPSI akan langsung bekerja.
Kemudian, kata Anies, APPSI menyusun program. Salah satunya mengkaji kerja sama antardinas dan badan usaha milik daerah (BUMD). Contohnya, beberapa tahun lalu BUMD pernah berkumpul di Jakarta. Semua BUMD dari seluruh wilayah berkumpul lalu membicarakan apa yang dibutuhkan.
"Misalnya BUMD Jakarta, food station dan Pasar Jaya, langsung disambungkan dengan BUMD dari seluruh Indonesia, siapa saja yang bisa mengisi kebutuhan Jakarta. Nah, itu semua dilakukan melalui mekanisme APPSI. BUMD-BUMD saling bekerja sama. Itu yang konteksnya BUMD," tutur Anies. (Baca Juga: Anies Baswedan Minta Pelaku Penyiraman Cairan Kimia Dihukum Berat)
Begitu juga dengan memberikan perhatian kepada pembangunan daerah, terutama program-program daerah yang harus berjalan sinkron dengan pemerintah pusat.
"Nanti kita laksanakan itu sama-sama. Tapi pada fase ini, ada 10 program kerja sudah ditetapkan. Itu nanti akan kita laksanakan," ujarnya.
Anies menyebutkan, salah satu usulan dari sebagian besar anggota APPSI adalah penghitungan alokasi pembangunan bagi daerah kepulauan, khususnya di wilayah Timur Indonesia.
"Bagi kawasan-kawasan yang kepulauan dan penduduknya sedikit, akhirnya kecepatan pembangunannya menjadi rendah, karena jumlah penduduknya tidak banyak, bentuknya kepulauan. Nah, itu salah satu programnya yakni menyusun format baru untuk ditawarkan kepada pemerintah pusat dalam membantu pembangunan di daerah. Itu salah satunya," tuturnya.
Dalam konteks hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, Gubernur Anies akan berusaha memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dari seluruh gubernur di Indonesia untuk menjadi bahan pertimbangan Presiden, seperti penghitungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
"Pemerintah daerah lewat APPSI bisa berdiskusi, memberikan formula-formula untuk menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat. Tujuannya agar pemerintah pusat dalam memberikan pertimbangan lewat DAK dan DAU itu memasukkan variabel-variabel yang mungkin belum dipertimbangkan. Seperti tadi faktor kepulauan, faktor jumlah penduduk, faktor jumlah kabupaten/kota," papar Anies.
Anies terpilih melalui mekanisme penjaringan nama yang menghasilkan tiga Gubernur dengan jumlah terbanyak, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Selanjutnya, dua nama teratas dipilih melalui mekanisme voting oleh 23 gubernur atau wakil gubernur yang hadir dalam Munas APPSI. Anies terpilih dengan perolehan hasil voting 13 suara, sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapatkan sembilan suara, sementara satu suara lainnya abstain.
(dam)