Warga Keluhkan JPO Kedoya dan Season City yang Rusak

Selasa, 26 November 2019 - 23:10 WIB
Warga Keluhkan JPO Kedoya dan Season City yang Rusak
Warga Keluhkan JPO Kedoya dan Season City yang Rusak
A A A
JAKARTA - Warga keluhkan kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kedoya dekat RS Eye Centre, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pasalnya, kondisi JPO Kedoya itu sangan mengkhawatirkan.

Selain besi berkarat, JPO itu memiliki atap yang berlubang. Saat hujan datang, pejalan kaki kehujanan. Mereka lantas kerepotan menyeberang di kawasan itu.

Kian mengkhawatirkan, beberapa anak tangga terlihat berlubang dan tiang penyangga mulai rapuh. Saat mobil besar melintas, kondisi JPO terlihat rapuh dengan JPO yang bergoyang dan bergetar.

Pejalan kaki kemudian terpaksa memegang besi penyangga lantaran JPO yang bergetar. Bahkan, akibat kurang dirawat kawat-kawat yang terlihat berlubang di sekitaran lokasi.

"Sangat tidak nyaman. Bayangkan kalau hujan di sini menyeberang JPO menjadi tidak nyaman," ucap Akmal (37), warga sekitar, Selasa (26/11/2019).

Akmal yang setiap hari melintas ke kawasan itu mengakui seringkali melintas JPO itu untuk berangkat dan pulang kerja. Ia sengaja berjalan kaki ke lokasi kerja yang tak jauh dari SMA/SMK Al Kamal.

Akmal melanjutkan, saat hujan datang, kondisi JPO makin buruk. Selain tampias karena tetesan hujan. Lantai JPO juga licin karena lumut.

Belum lagi ketika malam hari, sekalipun terdapat beberapa lampu neon yang ada. Namun lampu itu tak menyala saat menjelang maghrib. Imbasnya, kondisi JPO gelap gulita saat malam hari.

Putra (34), warga lainnya mengeluhkan kondisi tersebut. Dia mengatakan, saat ini Pemprov DKI membenahi JPO di jalur utama. Namun JPO di beberapa titik, seperti di Kedoya diabaikan.

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di JPO dekat Season City. Kondisi JPO di kawasan ini terlihat sangat buruk. Selain tak memiliki atap, JPO di kawasan ini telah mengalami kondisi alas yang beretak. Tanpa pengaman besi, JPO ini berbahaya bagi warga yang melintas.

Kian buruk, JPO ini dipenuhi dengan kabel yang melilit. Kabel-kabel terlihat menempel dengan karet sedikit mengelupas. Meski tak terlihat adanya setrum, namun bila tak ditangani, JPO ini akan sangat berbahaya bagi pejalan kaki.

JPO di kawasan ini memang sangat tak layak. Beton yang menjadi alas selain terlihat retak juga dipenuhi dengan lumut. Kondisi alas JPO terlihat licin dan berbahaya.

Sukirman (46), mengatakan sekalipun terdapat JPO baru yang lokasinya hanya berjarak 100 meter. Namun banyak warga yang masih mempergunakan JPO ini. Lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga, membuat banyak warga menggunakan untuk menyebarangi JPO ini dibandingkan JPO bersambung dengan Transjakarta itu. "Itu kalau enggak ada Transjakarta mas, sepi JPO-nya," ujar Sukirman.

Berbeda dengan JPO di Jembatan Gantung, kondisi JPO ini masih dalam proses perbaikan. Warga kemudian masih menggunakan pelican crossing yang dibuat sebagai pengganti JPO.

Meskipun memasuki tahap finishing. Namun pekerja belum terlihat ada disana. Oleh kontraktor tangga JPO masih tertutup seng.

Irwan (28), menyayangkan dengan JPO yang lama terbangun. Sebab sepengetahuannya, antara JPO di Sudirman, JPO jembatan gantung lebih dahulu di perbaiki. "Saya pikir JPO ini akan selesai sama dengan JPO dekat Polda," ucapnya.

Irwan menyayangkan kondisi JPO jembatan gantung yang tak kunjung selesai. Sebab menyeberang menggunakan pelican cross, selain berbahaya bagi pejalan kaki. Pelican juga kerap membuat macet lingkungan sekitar. "Jadi macetnya cukup parah. Bisa sampai dekat samsat," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui tengah mengagendakan JPO di Kedoya dan Season City. Saat dilaporkan pagi tadi, Hari mengaku meminta tim teknis memperbaiki dua JPO itu. "Kami akan segera cek kelapangan dan menindaklanjuti," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyayangkan dengan kondisi JPO rusak. Sebab disaat DKI menggencarkan penggunaan jalan kaki dengan melebarkan trotoar. Kondisi JPO di pinggiran masih terlihat buruk. "Harusnya JPO juga diperbaiki," ucapnya.

Khusus di Kedoya, Nirwono mengatakan, JPO di sana semestinya menjadi lokasi yang diperbaiki. Sebab, JPO itu menghasilkan uang miliaran rupiah dari pajak reklame. "Jangan sampai JPO di sana diabaikan. Harus ikut diperbaiki," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6974 seconds (0.1#10.140)
pixels