Jawa Barat Kucurkan Rp32 Miliar untuk Bangun Wisata Muaragembong
A
A
A
BEKASI - Kabupaten Bekasi beberapa tahun kedepan bakal mempunyai destinasi wisata baru di Kecamatan Muaragembong. Sebab, Pemerintah Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp32 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 khusus untuk penataan destinasi wisata di wilayah utara Bekasi tersebut.
Kabid Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Bramantio Soewarno mengatakan, alokasi anggaran tersebut diberikan kepada pemerintah daerah dari Jawa Barat pada tahun depan.
"Penataan dilakukan agar Muaragembong menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan," katanya di Bekasi, Minggu (10/11/2019).
Menurut dia, anggaran bantuan dari Pemrov Jawa Barat tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pematangan lahan, serta pembangunan sarana pendukung pariwisata lainnya. Saat ini, progress pengembangan wilayah dan pembuatan DED (Detail Engineering Design) sudah rampung. "Pelaksanaanya awal tahun depan," ujarnya.
Bram menjelaskan penataan wisata di Kecamatan Muaragembong akan difokuskan di sejumlah titik potensial setempat seperti ekowisata hutan bakau Desa Pantai Mekar juga objek wisata Pantai Bungin di Desa Pantai Bakti. Pantai Bungin misalnya karena memang Pantai Bungin ini sangat berpotensi menjadi destinasi unggulan.
Di sana, kata dia, pemandangan lautnya yang indah dan keberadaan hamparan hutan mangrovenya cukup mendukung untuk dijadikan objek wisata favorit nantinya. Untuk itu, pemerintah berharap penataan wisata Muaragembong berjalan lancar sehingga nantinya bisa menjadi destinasi pariwisata unggulan di Kabupaten Bekasi.
"Tentunya dengan majunya sektor parwisata secara tidak langsung hal itu bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Karena masyarakatlah yang diuntungkan jika wilayahnya banyak dikunjungi wisatawan," jelasnya. Kendati demikian, masyarakat Muaragembong harus ikut menjaga destinasi wisata baru ini.
Camat Muaragembong, Lukman Hakim mengatakan sebetulnya potensi wisata di wilayahnya cukup menjanjikan hanya saja belum dikembangkan secara maksimal.
"Dengan adanya penataan wisata dari Jawa Barat ini semoga membawa angin segar khususnya bagi warga kami serta menjadikan objek-objek wisata kami makin dikenal wisatawan," katanya.
Dia menjelaskan spot wisata di wilayahnya memerlukan perbaikan infrastruktur terutama perbaikan jalan agar mudah dijangkau wisatawan sebab beberapa akses menuju tempat wisata masih sulit dijangkau bahkan ada yang terputus. Salah satu kuncinya ada di penataan akses jalur wisata diwilayahnya.
Misalnya, lokasi menuju Pantai Mekar yang susah medannya bahkan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat saat mendekati objek wisatanya. "Di Pantai Beting dan Muara Bendera juga terputus jalurnya, andai dibuat lintasan penghubung di antara hutan mangrove mungkin itu juga bisa menjadi objek wisata unggulan nantinya," tegasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha berharap anggaran sebesar itu bisa mengangkat wilayahnya dari sektor pariwisata. Sebab, potensi wisata di Muaragembong sangat besar.
"Potensi wisata disana harus dimaksimalkan, agar wilayah Muaragembong menjadi maju dan tidak lagi tertinggal," katanya singkat.
Kabid Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Bramantio Soewarno mengatakan, alokasi anggaran tersebut diberikan kepada pemerintah daerah dari Jawa Barat pada tahun depan.
"Penataan dilakukan agar Muaragembong menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan," katanya di Bekasi, Minggu (10/11/2019).
Menurut dia, anggaran bantuan dari Pemrov Jawa Barat tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pematangan lahan, serta pembangunan sarana pendukung pariwisata lainnya. Saat ini, progress pengembangan wilayah dan pembuatan DED (Detail Engineering Design) sudah rampung. "Pelaksanaanya awal tahun depan," ujarnya.
Bram menjelaskan penataan wisata di Kecamatan Muaragembong akan difokuskan di sejumlah titik potensial setempat seperti ekowisata hutan bakau Desa Pantai Mekar juga objek wisata Pantai Bungin di Desa Pantai Bakti. Pantai Bungin misalnya karena memang Pantai Bungin ini sangat berpotensi menjadi destinasi unggulan.
Di sana, kata dia, pemandangan lautnya yang indah dan keberadaan hamparan hutan mangrovenya cukup mendukung untuk dijadikan objek wisata favorit nantinya. Untuk itu, pemerintah berharap penataan wisata Muaragembong berjalan lancar sehingga nantinya bisa menjadi destinasi pariwisata unggulan di Kabupaten Bekasi.
"Tentunya dengan majunya sektor parwisata secara tidak langsung hal itu bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Karena masyarakatlah yang diuntungkan jika wilayahnya banyak dikunjungi wisatawan," jelasnya. Kendati demikian, masyarakat Muaragembong harus ikut menjaga destinasi wisata baru ini.
Camat Muaragembong, Lukman Hakim mengatakan sebetulnya potensi wisata di wilayahnya cukup menjanjikan hanya saja belum dikembangkan secara maksimal.
"Dengan adanya penataan wisata dari Jawa Barat ini semoga membawa angin segar khususnya bagi warga kami serta menjadikan objek-objek wisata kami makin dikenal wisatawan," katanya.
Dia menjelaskan spot wisata di wilayahnya memerlukan perbaikan infrastruktur terutama perbaikan jalan agar mudah dijangkau wisatawan sebab beberapa akses menuju tempat wisata masih sulit dijangkau bahkan ada yang terputus. Salah satu kuncinya ada di penataan akses jalur wisata diwilayahnya.
Misalnya, lokasi menuju Pantai Mekar yang susah medannya bahkan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat saat mendekati objek wisatanya. "Di Pantai Beting dan Muara Bendera juga terputus jalurnya, andai dibuat lintasan penghubung di antara hutan mangrove mungkin itu juga bisa menjadi objek wisata unggulan nantinya," tegasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha berharap anggaran sebesar itu bisa mengangkat wilayahnya dari sektor pariwisata. Sebab, potensi wisata di Muaragembong sangat besar.
"Potensi wisata disana harus dimaksimalkan, agar wilayah Muaragembong menjadi maju dan tidak lagi tertinggal," katanya singkat.
(mhd)