Tujuh Penyakit Tidak Menular Sebabkan Kematian di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mencatat sedikitnya ada 10 kematian terbanyak sepanjang 2018. Tujuh di antaranya akibat penyakit tidak menular.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, berdasarkan data laporan di website surveilans-dinkesdki.net by name by adress sepanjang 2018 itu ada sebanyak 38.563 kematian.
Kemudian, kata Widyastuti, dari angka tersebut kematian disebabkan oleh 10 penyakit terbanyak. Di antaranya adalah gangguan jantung, stroke, kelainan laboratorium, kanker, hipertensi, diabetes melitus, pneumonia atau infeksi paru akut, gangguan ginjal, TBC dan Sepsis. Data tersebut berasal dari 160 rumah sakit (RS) dan Puskesmas Kecamatan-Kelurahan di DKI Jakarta.
"Tujuh dari 10 kematian terbanyak itu penyakit tidak menular," kata Widyastuti melalui pesan singkatnya, Rabu 6 November 2019. Laporan WHO, penyakit tidak menular seperti stres akibat kemacetan, gaya hidup dan sebagainya itu trenya selalu meningkat.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, untuk menekan angka kematian, Pemprov DKI Jakarta harus menata ulang tata ruang kotanya. Seperti menata ulang perkampungan padat berupa ke hunian vertikal, jalan untuk evakuasi, taman untuk berkumpul warga dan ruang evakuasi.
"Program mengurai kemacetan lalu lintas yang jelas dan tegas, mengembangkan pemukiman ke pusat kota dan dekat transportasi massal, dan menciptakan rasa aman kepada warga dalam beraktivitas," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, berdasarkan data laporan di website surveilans-dinkesdki.net by name by adress sepanjang 2018 itu ada sebanyak 38.563 kematian.
Kemudian, kata Widyastuti, dari angka tersebut kematian disebabkan oleh 10 penyakit terbanyak. Di antaranya adalah gangguan jantung, stroke, kelainan laboratorium, kanker, hipertensi, diabetes melitus, pneumonia atau infeksi paru akut, gangguan ginjal, TBC dan Sepsis. Data tersebut berasal dari 160 rumah sakit (RS) dan Puskesmas Kecamatan-Kelurahan di DKI Jakarta.
"Tujuh dari 10 kematian terbanyak itu penyakit tidak menular," kata Widyastuti melalui pesan singkatnya, Rabu 6 November 2019. Laporan WHO, penyakit tidak menular seperti stres akibat kemacetan, gaya hidup dan sebagainya itu trenya selalu meningkat.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, untuk menekan angka kematian, Pemprov DKI Jakarta harus menata ulang tata ruang kotanya. Seperti menata ulang perkampungan padat berupa ke hunian vertikal, jalan untuk evakuasi, taman untuk berkumpul warga dan ruang evakuasi.
"Program mengurai kemacetan lalu lintas yang jelas dan tegas, mengembangkan pemukiman ke pusat kota dan dekat transportasi massal, dan menciptakan rasa aman kepada warga dalam beraktivitas," katanya.
(mhd)