Bangun PLTSa TPA Cipeucang, Airin Ditantang Tingkatkan Retribusi Sampah
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang. Pembangunan PLTSa itu dijadwalkan dimulai tahun 2020.
PLTSa di Tangsel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, dari total 223 proyek nasional yang tersebar di 12 kota. Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany yang dikonfirmasi mengaku, dalam menjalankan proyek itu pihaknya banyak mendapat tantangan yang dihadapi.
"Kemarin kami ditantang sama Kementerian Perekonomian dan Kementerian Kemaritiman, karena kita sedang membangun PLTSa di TPA Cipeucang," kata Airin, di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Kamis (10/9/2019).
Adapun tantangan itu, kata Airin, memaksimalkan retribusi sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang. Pihaknya pun menyanggupi apa yang diinginkan oleh pihak kementerian itu.
Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi, hal ini juga menyangkut dengan pelayanan publik di Kota Tangsel yang terus berbenah menjadi lebih baik, di dalam peningkatan pelayanan sampah warganya.
"Maka, kita akan memaksimalkan retribusi sampah yang selama ini berjenjang atau masih manual dengan menggunakan kupon dan lainnya. Persoalan sampah tidak hanya persoalan PLTSa saja," kata Airin.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memasukkan retribusi sampah itu ke dalam layanan keuangan digital dari aplikasi Tangsel Pay yang masih diuji coba.
PLTSa di Tangsel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, dari total 223 proyek nasional yang tersebar di 12 kota. Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany yang dikonfirmasi mengaku, dalam menjalankan proyek itu pihaknya banyak mendapat tantangan yang dihadapi.
"Kemarin kami ditantang sama Kementerian Perekonomian dan Kementerian Kemaritiman, karena kita sedang membangun PLTSa di TPA Cipeucang," kata Airin, di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Kamis (10/9/2019).
Adapun tantangan itu, kata Airin, memaksimalkan retribusi sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang. Pihaknya pun menyanggupi apa yang diinginkan oleh pihak kementerian itu.
Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi, hal ini juga menyangkut dengan pelayanan publik di Kota Tangsel yang terus berbenah menjadi lebih baik, di dalam peningkatan pelayanan sampah warganya.
"Maka, kita akan memaksimalkan retribusi sampah yang selama ini berjenjang atau masih manual dengan menggunakan kupon dan lainnya. Persoalan sampah tidak hanya persoalan PLTSa saja," kata Airin.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memasukkan retribusi sampah itu ke dalam layanan keuangan digital dari aplikasi Tangsel Pay yang masih diuji coba.
(thm)