Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Pejagan Dimakamkan di Tangerang

Jum'at, 20 September 2019 - 20:08 WIB
Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Pejagan Dimakamkan di Tangerang
Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Pejagan Dimakamkan di Tangerang
A A A
TANGERANG - Duka mendalam dirasakan keluarga rombongan pembawa jenazah yang mengalami musibah kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Km 300+400, Tegal, Jawa Tengah. Lima anggota rombongan yang hendak mengantarkan jenazah dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.

Mereka menumpang pada ambulans Grand Max B 8702 CW yang terlibat kecelakaan dengan truk Hino B 9562 UIU, pada Kamis 19 September 2019 sore. Dari lima orang korban, yakni Satimun (38), Imam (23), Nasid (37), Rohmadi (40) dan Sarjito (45), hanya Imam yang dimakamkan di Kabupaten Tangerang. Sisanya, dibawa pulang ke kampung halaman masing-masing.

Suasana duka pun menyelimuti kediaman Imam di Desa Suradita, RT 01/05, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (20/9/2019). Wakil Ketua RW05, Zulheri mengatakan, Imam dimakamkan di TPU Griya Serpong Asri, Tangsel.

"Ya, cuma Imam yang dimakamkan di sini. Kalau korban lainnya dimakamkan di Klaten kampung halamannya," kata Zulheri kepada SINDOnews di rumah duka Desa Suradita, Cisauk, Tangerang, Jumat (20/9/2019).

Menurut Zulheri, saat kejadian semua korban ini memang tengah mengantarkan jenazah Dono (38) yang meninggal karena sakit. Jasad Dono, rencananya akan dibawa kakaknya Rohmadi dan Sartijo menuju Klaten.

Nahas, setibanya di Tol Pejagan-Pemalang, KM 300+400, Tegal, ambulans yang membawa rombongan pengantar jenazah mengalami musibah kecelakaan lalu lintas."Jenazah dibawa menggunakan mobil jenazah milik kompleks perumahan sini. Sopirnya Satimun, tapi nyopirnya gantiian sama Imam. Nasid ikut karena dia teman kerja Dono," jelasnya.

Zulheri pun mengaku kaget mendengar kabar duka tersebut. Dia tidak menyangka, bahwa rombongan pengantar jenazah menjadi korban kecelakaan maut tersebut."Jadi, mobil jenazah yang dikemudikan Satimun iring-iringan dengan tiga mobil lain. Nahas, mobil ambulans yang melaju kencang itu mengalami kecelakaan maut dengan menabrak belakang truk," katanya.

Kerabat dan sahabat dekat Imam, Sultan Kevin mengatakan, sebelum menjadi korban kecelakaan, Imam sempat mengajak teman-teman dekatnya di SD berkumpul."Jadi, pada 9 September, almarhum sempat nge-chat saya. Dia bilang, ingin ngumpulin anak-anak seangkatannya tiba-tiba. Mungkin sudah tanda-tanda. Sosoknya baik, ramah. Orangnya peduli banget," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5195 seconds (0.1#10.140)