Penjaringan PDIP, PNS hingga TNI Aktif Daftar Jadi Balon Wali Kota Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan cukup diminati. Hingga hari kedua pendaftaran itu dibuka, sudah ada lima bakal calon yang datang mengambil formulir. Hari pertama ada dua orang, dan hari kedua ada tiga orang. Mereka mendaftar sebagai wali kota.
Hal ini berdampak positif terhadap sistem demokrasi yang tengah berjalan di Kota Tangsel, dan membuka kesempatan bagi banyaknya bakal calon yang tidak berpartai.
Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Tangsel Suhari Wicaksono mengatakan, hingga hari ini total ada lima orang pendaftar. Mereka semua, mendaftar sebagai bakal calon wali kota.
"Tangal 17 September ini batas akhir untuk pendaftaran. Dua hari sebelumnya, kalau bisa fomulir sudah dikembalikan," kata Suhari, kepada SINDOnews, Selasa, (10/9/2019).
Dijelaskan Suhari, ada tahapan selanjutnya yang akan dilakukan partai terhadap para bakal calon yang sudah mendaftar. Yakni, dengan membentuk tim khusus idependen, untuk menguji tingkat kepopuleran calon.
"Jadi tahapannya selanjutnya, setelah ada pendaftaran mengembalikan formulir. Lalu, kita membentuk tim khusus, dan terjun ke bawah untuk mengetahui seberapa populer bakal calon yang akan diusung," paparnya.
Suhari menegaskan, tidak ada biaya dalam pendaftaran ini. Sesuai dengan mekanisme partai, penjaringan dilakukan, karena kursi PDI Perjuangan saat ini tidak lebih dari 20%.
"Ketika kursi tidak lebih dari 20%, maka kita perlu membuka penjaringan. Sesuai dengan peraturan partai. Jadi, kita hanya sebatas penjaringan saja. Lalu, ada penyaringan dari DPD, dan putusan final ada di DPP," jelasnya.
Dari lima bakal calon yang telah mengambil formulir pendaftaran hingga hari ini, diketahui satu orang PNS aktif, yakni Lurah Cipayung Tomi Patria, dan seorang anggota TNI AU aktif Kolonel Beben Nurfadilah.
Kolonel Beben merupakan Kepala Bidang Media di Menkopolhukam. Sedang dari kader internal PDIP, ada Wakil Ketua DPD Provinsi Banten Bidang Organisasi Gagarin.
Lurah Cipayung Tomi Patria mengatakan, dirinya siap melepas jabatannya sebagai lurah dan PNS jika mendapatkan dukungan dari partai. Tomi sendiri mengambil formulir, diwakilkan istrinya Nurhidayati.
Meski telah mengambil formulir dari PDIP, Tomi juga mengaku telah mengikuti penjaringan yang dilakukan oleh PSI secara online, dan sudah menyerahkan syaratnya.
"Saya sudah daftar juga di PSI, sekarang ini tinggal syarat penunjangnya saja, seperti SKCK, dan lain-lain. Sudah gitu, di PSI ada persyaratan tidak berpoligami. Untuk mundur dari PNS, tunggu saja," ungkapnya.
Dilanjutkan Tomi, pihaknya masih mengurus masalah administrasi untuk pengunduran dirinya sebagai PNS. Apalagi, jabatannya sebagai abdi pemerintahan cukup banyak.
"Gua kan Ketua Koperasi Pegawai Negeri Tangsel, itu semua harus mundur. Antara awal Oktober. Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan ada risikonya. Kita harus siap, tidak ada ruginya. Itu pilihan," paparnya.
Dijelaskan Tomi, pihaknya pun sadar akan pilihan yang diambil dan pertaruhannya yang cukup besar itu. Untuk itu, dirinya pun punya strategi untuk menang di Pilkada.
"Politik itu kan pragmatis. Jadi kita gak bisa saklek. Saya siap jadi wakil, kalau memang potensi menangnya besar dan punya parpol pengusung. Kita tidak saklek dan tahu diri. Tapi pilihan pertama, tetap TS 1," jelasnya.
Sama dengan Tomi, Kolonel Beben juga mengambil formulir dengan diwakilkan oleh adik kandungnya, Beni Nurhadi. Beben mengambil formulir bakal calon wali kota.
"Kolonel Beben sudah mengabdi selama 28 tahun di kementerian. Jadi, ini sebenarnya ini kan seperti pulang kampung. Kan di kementerian mengabdi, di masyarakat Tangsel juga dia mengabdi," sambung Beni.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Provinsi Banten Bidang Organisasi Gagarin menjadi kader PDIP pertama yang mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon.
"Karena emang saya dari awal sudah komit tetap daftar di PDIP. Tahun 2010 juga, saya mendaftar di PDIP. Saya 27 tahun jadi kader PDIP, dan baru masuk ke dalam struktural partai di tahun 2017," ungkap Gagarin.
Saat ini, Gagarin mendaftar sebagai bakal calon wali kota. Namun, dirinya siap menjadi wakil, jika pihak DPP memintanya. Semua, diserahkan lagi kepada pihak DPP.
"Saya maju sebagai TS 1. Tapi kalau ada rekomendasi dari pusat, saya siap. Saya maju bukan karena bisikan orang, tapi hati nurani. Saya akan terima semuanya, apa yang ditetapkan oleh DPP," pungkasnya.
Hal ini berdampak positif terhadap sistem demokrasi yang tengah berjalan di Kota Tangsel, dan membuka kesempatan bagi banyaknya bakal calon yang tidak berpartai.
Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Tangsel Suhari Wicaksono mengatakan, hingga hari ini total ada lima orang pendaftar. Mereka semua, mendaftar sebagai bakal calon wali kota.
"Tangal 17 September ini batas akhir untuk pendaftaran. Dua hari sebelumnya, kalau bisa fomulir sudah dikembalikan," kata Suhari, kepada SINDOnews, Selasa, (10/9/2019).
Dijelaskan Suhari, ada tahapan selanjutnya yang akan dilakukan partai terhadap para bakal calon yang sudah mendaftar. Yakni, dengan membentuk tim khusus idependen, untuk menguji tingkat kepopuleran calon.
"Jadi tahapannya selanjutnya, setelah ada pendaftaran mengembalikan formulir. Lalu, kita membentuk tim khusus, dan terjun ke bawah untuk mengetahui seberapa populer bakal calon yang akan diusung," paparnya.
Suhari menegaskan, tidak ada biaya dalam pendaftaran ini. Sesuai dengan mekanisme partai, penjaringan dilakukan, karena kursi PDI Perjuangan saat ini tidak lebih dari 20%.
"Ketika kursi tidak lebih dari 20%, maka kita perlu membuka penjaringan. Sesuai dengan peraturan partai. Jadi, kita hanya sebatas penjaringan saja. Lalu, ada penyaringan dari DPD, dan putusan final ada di DPP," jelasnya.
Dari lima bakal calon yang telah mengambil formulir pendaftaran hingga hari ini, diketahui satu orang PNS aktif, yakni Lurah Cipayung Tomi Patria, dan seorang anggota TNI AU aktif Kolonel Beben Nurfadilah.
Kolonel Beben merupakan Kepala Bidang Media di Menkopolhukam. Sedang dari kader internal PDIP, ada Wakil Ketua DPD Provinsi Banten Bidang Organisasi Gagarin.
Lurah Cipayung Tomi Patria mengatakan, dirinya siap melepas jabatannya sebagai lurah dan PNS jika mendapatkan dukungan dari partai. Tomi sendiri mengambil formulir, diwakilkan istrinya Nurhidayati.
Meski telah mengambil formulir dari PDIP, Tomi juga mengaku telah mengikuti penjaringan yang dilakukan oleh PSI secara online, dan sudah menyerahkan syaratnya.
"Saya sudah daftar juga di PSI, sekarang ini tinggal syarat penunjangnya saja, seperti SKCK, dan lain-lain. Sudah gitu, di PSI ada persyaratan tidak berpoligami. Untuk mundur dari PNS, tunggu saja," ungkapnya.
Dilanjutkan Tomi, pihaknya masih mengurus masalah administrasi untuk pengunduran dirinya sebagai PNS. Apalagi, jabatannya sebagai abdi pemerintahan cukup banyak.
"Gua kan Ketua Koperasi Pegawai Negeri Tangsel, itu semua harus mundur. Antara awal Oktober. Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan ada risikonya. Kita harus siap, tidak ada ruginya. Itu pilihan," paparnya.
Dijelaskan Tomi, pihaknya pun sadar akan pilihan yang diambil dan pertaruhannya yang cukup besar itu. Untuk itu, dirinya pun punya strategi untuk menang di Pilkada.
"Politik itu kan pragmatis. Jadi kita gak bisa saklek. Saya siap jadi wakil, kalau memang potensi menangnya besar dan punya parpol pengusung. Kita tidak saklek dan tahu diri. Tapi pilihan pertama, tetap TS 1," jelasnya.
Sama dengan Tomi, Kolonel Beben juga mengambil formulir dengan diwakilkan oleh adik kandungnya, Beni Nurhadi. Beben mengambil formulir bakal calon wali kota.
"Kolonel Beben sudah mengabdi selama 28 tahun di kementerian. Jadi, ini sebenarnya ini kan seperti pulang kampung. Kan di kementerian mengabdi, di masyarakat Tangsel juga dia mengabdi," sambung Beni.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Provinsi Banten Bidang Organisasi Gagarin menjadi kader PDIP pertama yang mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon.
"Karena emang saya dari awal sudah komit tetap daftar di PDIP. Tahun 2010 juga, saya mendaftar di PDIP. Saya 27 tahun jadi kader PDIP, dan baru masuk ke dalam struktural partai di tahun 2017," ungkap Gagarin.
Saat ini, Gagarin mendaftar sebagai bakal calon wali kota. Namun, dirinya siap menjadi wakil, jika pihak DPP memintanya. Semua, diserahkan lagi kepada pihak DPP.
"Saya maju sebagai TS 1. Tapi kalau ada rekomendasi dari pusat, saya siap. Saya maju bukan karena bisikan orang, tapi hati nurani. Saya akan terima semuanya, apa yang ditetapkan oleh DPP," pungkasnya.
(pur)