Anies Ingin Warga Jakarta Memiliki Tingkat Literasi Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mewujudkan ruang baca di fasilitas publik untuk meningkatkan literasi masyarakat dengan meresmikan ruang membaca buku di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2019). Jakarta membutuhkan masyarakat yang memiliki literasi tinggi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, ingin membangun gerakan baca buku di Jakarta lantaran menyadari pentingnya literasi bagi semua masyarakat. Apalagi di kota seperti Jakarta di mana masyarakat menjadi bagian dari kota global untuk bisa maju berkembang
"Kita harus bisa menjadi warga yang memiliki tingkat literasi tinggi. Salah satunya adalah dengan kegemaran membaca," kata Anies usai meluncurkan ruang membaca buku serta turut langsung dalam kampanye #RuangBacaJakarta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu pagi (8/9).
Anies menjelaskan, kampanye #RuangBacaJakarta ini merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk membaca di ruang-ruang publik. Tujuannya adalah meningkatkan literasi masyarakat. Fasilitas ruang membaca buku yang telah dihadirkan di tengah padatnya aktivitas masyarakat Ibu Kota diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk gemar membaca
"Saya tadi baca buku kisah-kisah inspiratif, kumpulan dari Kantor Berita Antara. Jadi kita hari ini meluncurkan ruang baca buku di Stasiun MRT. Tadi kita mulai di Stasiun Bundaran HI dan sekarang kita di Lebak Bulus, di sini juga ada," ungkapnya.( Baca: Pemprov DKI Ingin Tumbuhkan Budaya Baca di Ruang Publik )
Anies menuturkan, PT MRT Jakarta menyediakan rak-rak buku di setiap stasiun yang bisa dibaca penumpang saat naik MRT Jakarta dan dapat dikembalikan di stasiun tujuan. Hal itu dikatakan Anies sangat penting lantaran ingin agar membaca menjadi kebiasaan waktu longgar untuk membaca. Dan di perjalanan, itu kesempatan bagi penumpang membaca bacaan ringan.
"Ini bukan bacaan panjang karena ini kumpulan cerita pendek,” tuturnya.
Terkait distribusi buku, Anies memperbolehkan masyarakat yang ingin menyumbangkan bukunya ke pihak MRT.
Dia berharap nantinya gerakan #RuangBacaJakarta menular ke ruang publik atau fasilitas umum di Jakarta.“Kita sambut baik kalau masyarakat mau menyumbangkan buku tapi pesan saya sumbang bukunya yang memang bisa leluasa dibaca pada waktu pendek karena durasi peminjaman sebentar. Kita berharap nantinya di berbagai tempat di Jakarta, termasuk halte bus kita akan dorong lebih banyak rak buku untuk masyarakat baca,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT, William Syahbandar menuturkan, PT MRT Jakarta juga telah menyiapkan buku-buku di semua stasiun MRT. Bahkan pihaknya akan membangun micro library di Stasiun Dukuh Atas.
"Micro library yang sedang kita siapkan akan ditempatkan di Stasiun Dukuh Atas nantinya di bawah Jalan Kendal. Nah, itu rencananya pada Oktober mendatang," tuturnya.
Selain itu, lanjut William, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan rutin. Misalnya setiap Minggu akan dilaksanakan kegiatan semacam book street festival. Kegiatan tersebut juga melibatkan masyarakat bekerja sama dengan ikatan penerbit Indonesia dan Chapter Jakarta."Ini baru awal. Kita akan terus memulai gerakan baca buku di Jakarta," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, ingin membangun gerakan baca buku di Jakarta lantaran menyadari pentingnya literasi bagi semua masyarakat. Apalagi di kota seperti Jakarta di mana masyarakat menjadi bagian dari kota global untuk bisa maju berkembang
"Kita harus bisa menjadi warga yang memiliki tingkat literasi tinggi. Salah satunya adalah dengan kegemaran membaca," kata Anies usai meluncurkan ruang membaca buku serta turut langsung dalam kampanye #RuangBacaJakarta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu pagi (8/9).
Anies menjelaskan, kampanye #RuangBacaJakarta ini merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk membaca di ruang-ruang publik. Tujuannya adalah meningkatkan literasi masyarakat. Fasilitas ruang membaca buku yang telah dihadirkan di tengah padatnya aktivitas masyarakat Ibu Kota diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk gemar membaca
"Saya tadi baca buku kisah-kisah inspiratif, kumpulan dari Kantor Berita Antara. Jadi kita hari ini meluncurkan ruang baca buku di Stasiun MRT. Tadi kita mulai di Stasiun Bundaran HI dan sekarang kita di Lebak Bulus, di sini juga ada," ungkapnya.( Baca: Pemprov DKI Ingin Tumbuhkan Budaya Baca di Ruang Publik )
Anies menuturkan, PT MRT Jakarta menyediakan rak-rak buku di setiap stasiun yang bisa dibaca penumpang saat naik MRT Jakarta dan dapat dikembalikan di stasiun tujuan. Hal itu dikatakan Anies sangat penting lantaran ingin agar membaca menjadi kebiasaan waktu longgar untuk membaca. Dan di perjalanan, itu kesempatan bagi penumpang membaca bacaan ringan.
"Ini bukan bacaan panjang karena ini kumpulan cerita pendek,” tuturnya.
Terkait distribusi buku, Anies memperbolehkan masyarakat yang ingin menyumbangkan bukunya ke pihak MRT.
Dia berharap nantinya gerakan #RuangBacaJakarta menular ke ruang publik atau fasilitas umum di Jakarta.“Kita sambut baik kalau masyarakat mau menyumbangkan buku tapi pesan saya sumbang bukunya yang memang bisa leluasa dibaca pada waktu pendek karena durasi peminjaman sebentar. Kita berharap nantinya di berbagai tempat di Jakarta, termasuk halte bus kita akan dorong lebih banyak rak buku untuk masyarakat baca,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT, William Syahbandar menuturkan, PT MRT Jakarta juga telah menyiapkan buku-buku di semua stasiun MRT. Bahkan pihaknya akan membangun micro library di Stasiun Dukuh Atas.
"Micro library yang sedang kita siapkan akan ditempatkan di Stasiun Dukuh Atas nantinya di bawah Jalan Kendal. Nah, itu rencananya pada Oktober mendatang," tuturnya.
Selain itu, lanjut William, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan rutin. Misalnya setiap Minggu akan dilaksanakan kegiatan semacam book street festival. Kegiatan tersebut juga melibatkan masyarakat bekerja sama dengan ikatan penerbit Indonesia dan Chapter Jakarta."Ini baru awal. Kita akan terus memulai gerakan baca buku di Jakarta," ucapnya.
(whb)