Operasional Bus Sedang Jak Lingko Terkendala Harga Rupiah per Kilometer

Senin, 02 September 2019 - 22:45 WIB
Operasional Bus Sedang...
Operasional Bus Sedang Jak Lingko Terkendala Harga Rupiah per Kilometer
A A A
JAKARTA - Operasi bus sedang dalam program Jak Lingko terkendala harga rupiah per kilometer yang ditawarkan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kepada operator. Bus sedang yang menyentuh peremajaan armada ditargetkan beroperasi pada 2019.

Kepala Bidang Angkutan Jalan (BAJ) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Massdes Arouffy, mengatakan, target operasi bus sedang dalam program Jak Lingko itu harus dimulai tahun ini. Hal itu agar pada 2021 kebutuhan 1.518 unit bus sedang bisa terlaksana. Untuk itu, dia berharap perdebatan harga rupiah per kilometer antara PT Transjakarta dengan operator dapat diselesaikan pertengahan bulan ini. Sehingga, pada akhir tahun bisa mulai dioperasikan.

"Setelah kerja sama antara operator dengan PT Transjakarta itu butuh waktu tiga bulan di karoseri untuk produksi pemesanan," kata Masdes Aerofi saat dihubungi, Senin (2/9/2109).

Masdes menjelaskan, perdebatan harga rupiah per kilometer antara operator bus sedang dan PT Transjakarta disebabkan beberapa hitungan harga yang berbeda. Di antaranya harga bus, bunga bank, dan harga perawatan.

PT Transjakarta mengaku mendapat harga unit Rp 838 Juta. Sedangkan operator mendapatkan harga Rp 887 Juta. Kemudian, untuk anggunan bunga bank, operator mendapatkan bunga sekitar 10,5 persen, sedangkan PT Transjakarta sebesar 6,2 persen.

Terakhir selisih biaya perawatan yang kini diserahkan sepenuhnya kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). PT Transjakarta mendapatkan harga Rp2.500 per kilometer, sementara operator mendapatkan harga Rp4.000. "Selisih harga signifikan itu menjadi perdebatan harga rupiah per kilometer yang ditawarkan PT Transjakarta tidak masuk hitungan operator," ungkapnya.

Kendati demikian, lanjut Masdes, berdasarkan informasi terakhir, para operator sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh PT Transjakarta Rp13.020 perkilometer dari harga yang sebelumnya diinginkan operator Rp14.000. Asal, PT Transjakarta menyediakan harga yang disebutkannya.

"Jadi PT Transjakarta diminta mencari mana harga unit yang Rp838, bunga bank 6,2 persen dan biaya perawatan Rp2.500 per kilometer. PT Transjakarta menyetujui dan siap mempertemukannya. Kami harap akhir bulan ini diselesaikan," pungkasnya.

Moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) dan Non BRT di Jakarta nantinya akan terintegrasi dalam program Jak Lingko dibawah pengelolaan Transjakarta . Dimana indikatornya sampai sebaran jaringan orang berjalan paling jauh 500 meter harus ada angkutan umum. Hal itu juga merupakan Key Performance Indeks (KPI) yang harus dicapai.

Dalam rencana pengembangan kapasitas layanan sistem TransJakarta, kebutuhan 10.018 unit armada dengan rincian 2.140 unit bus besar, 1.518 unit bus sedang dan 6.360 bus kecil itu dimulai sejak 2018 dengan penambahan rute dan armada secara bertahap hingga 2021. Operator existing yang masih diluar TransJakarta akan terus dirangkul.

“Tahun ini kita kasih kuota bus Kopaja 150, Metromini 100, Kopami 30, Dian Mitra 8, Koantas Bima 36 unit. Kami kasih waktu sampai akhir tahun untuk mereka menyiapkan armada hingga on the road," pungkasnya.
(thm,ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)