November 2019, Tol Jakarta Cikampek Elevated Ditarget Beroperasi

Rabu, 28 Agustus 2019 - 18:06 WIB
November 2019, Tol Jakarta Cikampek Elevated Ditarget Beroperasi
November 2019, Tol Jakarta Cikampek Elevated Ditarget Beroperasi
A A A
JAKARTA - Pekerjaan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated ditarget rampung pada akhir September 2019 mendatang. Saat ini, progres pekerjaan konstruksi Japek Elevated II tersebut sudah mencapai 94,5%.

"Pekerjaan konstruksi selesai September 2019, akan tetapi untuk pengoperasian ditargetkan pada November atau paling lambat Desember 2019," ungkap Pimpinan Proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Suchandra Hutabarat, Rabu (28/8/2019).

Menurut Suchandra, pengerjaan konstruksi hanya tersisa pemasangan empat boks girder di Km 17. Adapun proyek tol layang yang telah di mulai 2017 itu dimulai dari KM 9 Cikunir hingga KM47+500 Karawang Barat atau total panjang 37,5 Kilometer.

Tol Layang dibangun oleh PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) dengan nilai investasi senilai Rp13 triliun. Tol Layang itu dibangun dari 2.573 boks girder erection dengan 854 pier atau tiang beton.

Tol layang itu memiliki dua lajur arah Cikampek dan dua lajur arah Jakarta. Fasilitas lainnya yakni adanya lokasi pemberhentian darurat jika terjadi kendala pada kendaraan.( Baca: Konstruksi Jalan Tol Jakarta Cikampek II Ditargetkan Selesai September )

"Ini kan pintu masuk hanya di Cikunir dan pintu keluar di Karawang Barat. Ini khusus kendaraan yang mau langsung menuju ke Karawang Timur, Cikampek atau Cipularang," kata Suchandra. Adapun untuk tarif, pihaknya belum bisa memastikan karena masih dalam tahap pembahasan pemerintah pusat.

Kasubbag Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Hendra Damanik menambahkan, penyelesaian konstruksi Elevated II terhambat oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Titik SUTET itu berada di Km 17 dekat Apartemen Grand Dhika atau dekat Gerbang Tol Bekasi Timur.

Sehingga dititik yang ada SUTET tersebut belum dipasang boks girder."Semua boks girder sudah dipasang, tersisa empat saja di KM 17 karena ada SUTET," katanya. Menurut dia, pemasangan bokas girder tak bisa dilakukan dikarenakan adanya tegangan induksi.

Persoalan tersebut, lanjut dia, sudah dibahas dengan pihak PLN agar segera dilakukan peninggian Sutet tersebut. Tidak langsung ditinggikan Sutet itu dikarenakan menunggu desain dari proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung agar PLN tidak kerja dua kali.

Untuk itu, Hendra berharap agar proses peninggian Sutet itu bisa berlangsung cepat agar penyelesaian proyek bisa sesuai target."Semua pier dan boks girder kan sudah terpasang semua. Sisa empat saja di lokasi yang ada Sutet itu. Diharapkan agar bisa segera diselesaikan agar target kami beroperasi akhir tahun 2019 terlaksana," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6055 seconds (0.1#10.140)