Baru 5,3% Warga Jakarta Laporkan Penyakit Diabetes
A
A
A
JAKARTA - Upaya pencegahan dan menekan diabetes masih belum maksimal dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Tercatat dari 10,5 juta penduduk di Jakarta baru 5,3% atau 566.000 yang sudah melakukan pengecekan diabetes.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan, jumlah itu didapat sepanjang 2017-2018 lalu, saat Pemprov DKI menyadari diabetes banyak masyarakat yang mengidap diabtes dan kala itu peningkatan terjadi signifikan."Melalui puskesmas dan rumah sakit, kami kemudian melakukan pengecekan terhadap warga (screening), melalui itu kami bisa mengetahui data diabetes,” kata Dwi kepada wartawan Selasa (27/8/2019).
Screening dilakukan terhadap rumah sakit, puskesmas, maupun pengecekan langsung ke rumah warga. Hasilnya screening mendapati indikasi diabetes tercatat oleh beberapa faktor, seperti obesitas 31%, obesitas central (buncit) 295, kurang aktivitas fisik 11,7%, kurang sayur dan buah 11%, dan merokok 2,7%.
“Ini yang membuat kami memberikan perhatian terhadap masyarakat,” ujarnya.
Dwi menyadari data tersebut masih minim dan tak mencakup separuh penduduk Jakarta.( Baca: 154.000 Warga Ibu Kota Terindikasi Idap Diabetes )
Lemahnya data tak lepas dari peran masyarakat yang enggan melaporkan dan mengikuti screening. Padahal penyakit diabetes cukup berbahaya bagi masyarakat perkotaan. Karena itu, Dwi pun menyambut baik kerja sama yang dilakukan Pemprov DKI dengan perusahaan farmasi Denmark, Novo Nordisk disambut baik. Upaya menekan diabetes terus dilakukan, mulai dari pendataan hingga edukasi.
Selain itu, DKI sendiri bukan tanpa upaya menekan penyakit diabetes. Berbagai langkah infrastruktur dilakukan, mulai dari revitalisasi trotoar, pembuatan RPTRA, hingga menyediakan berbagai sarana olahraga. Kesemua itu dilakukan agar masyarakat mau berkativitas.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan, jumlah itu didapat sepanjang 2017-2018 lalu, saat Pemprov DKI menyadari diabetes banyak masyarakat yang mengidap diabtes dan kala itu peningkatan terjadi signifikan."Melalui puskesmas dan rumah sakit, kami kemudian melakukan pengecekan terhadap warga (screening), melalui itu kami bisa mengetahui data diabetes,” kata Dwi kepada wartawan Selasa (27/8/2019).
Screening dilakukan terhadap rumah sakit, puskesmas, maupun pengecekan langsung ke rumah warga. Hasilnya screening mendapati indikasi diabetes tercatat oleh beberapa faktor, seperti obesitas 31%, obesitas central (buncit) 295, kurang aktivitas fisik 11,7%, kurang sayur dan buah 11%, dan merokok 2,7%.
“Ini yang membuat kami memberikan perhatian terhadap masyarakat,” ujarnya.
Dwi menyadari data tersebut masih minim dan tak mencakup separuh penduduk Jakarta.( Baca: 154.000 Warga Ibu Kota Terindikasi Idap Diabetes )
Lemahnya data tak lepas dari peran masyarakat yang enggan melaporkan dan mengikuti screening. Padahal penyakit diabetes cukup berbahaya bagi masyarakat perkotaan. Karena itu, Dwi pun menyambut baik kerja sama yang dilakukan Pemprov DKI dengan perusahaan farmasi Denmark, Novo Nordisk disambut baik. Upaya menekan diabetes terus dilakukan, mulai dari pendataan hingga edukasi.
Selain itu, DKI sendiri bukan tanpa upaya menekan penyakit diabetes. Berbagai langkah infrastruktur dilakukan, mulai dari revitalisasi trotoar, pembuatan RPTRA, hingga menyediakan berbagai sarana olahraga. Kesemua itu dilakukan agar masyarakat mau berkativitas.
(whb)