Trah Ratu Atut-Airin di Pilkada Tangsel, Gerindra: Semua Berpeluang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Sejumlah figur yang berasal dari trah dinasti Ratu Atut-Airin mulai intens meramaikan pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 mendatang. Meski belum ada pernyataan resmi siap maju, namun beberapa nama di antaranya mulai "mencuri" panggung dengan memasang baliho ataupun spanduk ucapan di sudut-sudut Kota Tangsel.
Nama-nama trah (keluarga) Atut dan Airin yang kini disebut-sebut bakal meramaikan Pilkada Tangsel adalah Andiara Aprilia Hikmat, putri kedua dari Ratu Atut Chosiyah. Lalu Adde Rosi Khoerunnisa, istri dari Andika Hazrumy yang tak lain putra pertama Ratu Atut.
Berikutnya, Aldrin Ramadian, adik dari Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Airin sendiri adalah istri Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Ratu Atut. Ketiga figur itu disebut sebagai refresentasi trah Rawu yang bakal meramaikan Pilkada Tangsel.
Menanggapi kemunculan nama-nama itu, DPC Partai Gerindra Kota Tangsel secara datar menanggapi. Bagi Gerindra, istilah trah dinasti sudah berakhir seiring dengan kondisi masyarakat yang bertambah modern, majemuk, dan heterogen.
"Masyarakat Tangsel ini heterogen, masalah kemudian ibu Airin bisa terpilih 2 periode itu saya pikir karena masyarakat bisa menerima beliau, terlepas dari embel-embel dinasti. Menurut pengamatan saya, tidak terlalu berpengaruh dinasti atau tidak dinasti di Tangsel, semua memiliki peluang yang sama," jelas Sekretaris Partai Gerindra Kota Tangsel, Yudi Budi Wibowo, Jumat (23/8/2019).
Ia menilai Pemilihan Legislatif (Pileg) April 2019 lalu bisa menjadi tolak ukur perubahan tradisi lama, bahwa ada partai-partai lama yang tersingkir tak mendapat kursi legislatif. Sedangkan sebaliknya, ada partai baru yang justru memeroleh beberapa kursi sekaligus.
"Bisa kita lihat hasil di Pileg dan Pilpres kemarin, ada partai baru yang menohok, ada partai lama yang menghilang. Seperti saya bilang, bahwa masyarakat Tansel ini heterogen dan dinamis," imbuhnya.
Dengan begitu, menurut Yudi, kontestasi Pilkada Kota Tangsel pada 2020 nanti akan semakin kompetitif, lantaran semua calon yang muncul bakal berangkat dari dasar. Hal itu berbeda dari Pilkada 2015 sebelumnya, di mana Airin berstatus petahana yang kembali mencalonkan diri.
"Tentunya kan kami juga sudah menyiapkan strategi dan taktik secara internal partai. Terus kemudian calon-calon yang muncul juga kan mau menyiapkan strategi dan taktik. Masalah kemudian perimbangan kekuatan dan lain-lain kan belum bisa kita ukur semua. Toh pun misalnya, ketika trah (Rawu) mengkuti Pilkada lagi juga belum bisa kita ukur semua kekuatannya, masih nol-nol semua ini," tandasnya.
Berikut adalah beberapa nama yang berniat maju di Pilkada Kota Tangsel 2020:
- Siti Nur Azizah, putri KH Ma'ruf Amin
- Nur Asia Uno, istri dari Sandiaga Uno
- Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel
- Muhamad, Sekda Tangsel
- Tomi Patria, Lurah Cipayung
- Siti Khodijah, politisi PKS
- Ade Irawan, mantan aktivis ICW
- Suhendar, Akademisi Universitas Pamulang
Nama-nama trah (keluarga) Atut dan Airin yang kini disebut-sebut bakal meramaikan Pilkada Tangsel adalah Andiara Aprilia Hikmat, putri kedua dari Ratu Atut Chosiyah. Lalu Adde Rosi Khoerunnisa, istri dari Andika Hazrumy yang tak lain putra pertama Ratu Atut.
Berikutnya, Aldrin Ramadian, adik dari Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Airin sendiri adalah istri Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Ratu Atut. Ketiga figur itu disebut sebagai refresentasi trah Rawu yang bakal meramaikan Pilkada Tangsel.
Menanggapi kemunculan nama-nama itu, DPC Partai Gerindra Kota Tangsel secara datar menanggapi. Bagi Gerindra, istilah trah dinasti sudah berakhir seiring dengan kondisi masyarakat yang bertambah modern, majemuk, dan heterogen.
"Masyarakat Tangsel ini heterogen, masalah kemudian ibu Airin bisa terpilih 2 periode itu saya pikir karena masyarakat bisa menerima beliau, terlepas dari embel-embel dinasti. Menurut pengamatan saya, tidak terlalu berpengaruh dinasti atau tidak dinasti di Tangsel, semua memiliki peluang yang sama," jelas Sekretaris Partai Gerindra Kota Tangsel, Yudi Budi Wibowo, Jumat (23/8/2019).
Ia menilai Pemilihan Legislatif (Pileg) April 2019 lalu bisa menjadi tolak ukur perubahan tradisi lama, bahwa ada partai-partai lama yang tersingkir tak mendapat kursi legislatif. Sedangkan sebaliknya, ada partai baru yang justru memeroleh beberapa kursi sekaligus.
"Bisa kita lihat hasil di Pileg dan Pilpres kemarin, ada partai baru yang menohok, ada partai lama yang menghilang. Seperti saya bilang, bahwa masyarakat Tansel ini heterogen dan dinamis," imbuhnya.
Dengan begitu, menurut Yudi, kontestasi Pilkada Kota Tangsel pada 2020 nanti akan semakin kompetitif, lantaran semua calon yang muncul bakal berangkat dari dasar. Hal itu berbeda dari Pilkada 2015 sebelumnya, di mana Airin berstatus petahana yang kembali mencalonkan diri.
"Tentunya kan kami juga sudah menyiapkan strategi dan taktik secara internal partai. Terus kemudian calon-calon yang muncul juga kan mau menyiapkan strategi dan taktik. Masalah kemudian perimbangan kekuatan dan lain-lain kan belum bisa kita ukur semua. Toh pun misalnya, ketika trah (Rawu) mengkuti Pilkada lagi juga belum bisa kita ukur semua kekuatannya, masih nol-nol semua ini," tandasnya.
Berikut adalah beberapa nama yang berniat maju di Pilkada Kota Tangsel 2020:
- Siti Nur Azizah, putri KH Ma'ruf Amin
- Nur Asia Uno, istri dari Sandiaga Uno
- Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel
- Muhamad, Sekda Tangsel
- Tomi Patria, Lurah Cipayung
- Siti Khodijah, politisi PKS
- Ade Irawan, mantan aktivis ICW
- Suhendar, Akademisi Universitas Pamulang
(thm)