Kurangi Polusi Udara, BPTJ Ajak Warga Jabodetabek Perbanyak Jalan Kaki
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Kementerian Perhubungan, mengajak masyarakat Jabodetabek untuk lebih aktif berjalan kaki, serta menggunakan angkutan umum massal dalam beraktivitas sehari-hari.
“Di tengah upaya pemerintah baik pusat maupun daerah di Jabodetabek dalam menghadirkan layanan angkutan umum massal bagi masyarakat, kami meminta masyarakat turut berpartisipasi dalam mensukseskan shifting pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,” ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam Press Background dengan tema 'Transportasi Berkelanjutan dalam Sistem Transportasi Perkotaan di Jabodetabek', Jumat (16/8/2019).
Bambang menyampaikan, jika persoalan transportasi Jabodetabek tidak hanya sebatas pada kemacetan semata. Dampak dari penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tinggi juga berimbas pada persoalan lingkungan.
“Kualitas udara bersih yang semakin menurun menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan semata persoalan di wilayah Jakarta,” jelas Bambang.
Bambang menuturkan, salah satu upaya yang paling mudah dilakukan untuk mengurangi polusi udara ialah dengan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal. Hal ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki pada tahapan first mile yaitu pada saat dari titik awal berangkat menuju angkutan umum massal terdekat ataupun last mile yaitu perpindahan dari angkutan umum massal menuju titik terakhir tujuan.
Menurut dia, beberapa pemerintah daerah di Jabodetabek sudah melakukan langkah-langkah pembenahan jalur pedestrian di beberapa lokasi sekitar simpul transportasi. “Upaya ini diharapkan akan mendukung dan memudahkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum massal,” tutup Bambang.
“Di tengah upaya pemerintah baik pusat maupun daerah di Jabodetabek dalam menghadirkan layanan angkutan umum massal bagi masyarakat, kami meminta masyarakat turut berpartisipasi dalam mensukseskan shifting pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,” ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam Press Background dengan tema 'Transportasi Berkelanjutan dalam Sistem Transportasi Perkotaan di Jabodetabek', Jumat (16/8/2019).
Bambang menyampaikan, jika persoalan transportasi Jabodetabek tidak hanya sebatas pada kemacetan semata. Dampak dari penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tinggi juga berimbas pada persoalan lingkungan.
“Kualitas udara bersih yang semakin menurun menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan semata persoalan di wilayah Jakarta,” jelas Bambang.
Bambang menuturkan, salah satu upaya yang paling mudah dilakukan untuk mengurangi polusi udara ialah dengan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal. Hal ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki pada tahapan first mile yaitu pada saat dari titik awal berangkat menuju angkutan umum massal terdekat ataupun last mile yaitu perpindahan dari angkutan umum massal menuju titik terakhir tujuan.
Menurut dia, beberapa pemerintah daerah di Jabodetabek sudah melakukan langkah-langkah pembenahan jalur pedestrian di beberapa lokasi sekitar simpul transportasi. “Upaya ini diharapkan akan mendukung dan memudahkan masyarakat dalam mengakses angkutan umum massal,” tutup Bambang.
(thm)