Optimalisasi Jak Lingko, DKI Dorong Peremajaan Angkutan Umum

Selasa, 09 Juli 2019 - 22:20 WIB
Optimalisasi Jak Lingko,...
Optimalisasi Jak Lingko, DKI Dorong Peremajaan Angkutan Umum
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan mendorong operator angkutan umum meremajakan armadanya. Peremajaan armada dan revitalisasi rute dibutuhkan untuk optimalisasi program Jak Lingko.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, saat ini masih ada konflik antara angkutan umum dan Transjakarta, sehingga Dishub akan memperkuat petugas di lapangan. Ini dilakukan agar kebiasaan angkutan ugalan dan konflik di rute yang sama bisa diminimalisir.

Menurut Syafrin, angkutan umum non-Transjakarta dan Transjakarta memiliki rute tersendiri. Transjakarta yang menjadi backbone atau tulang punggung angkutan jalan. Kemudian trayek sistem reguler seperti Kopaja, Metromini dan angkot menjadi feeder-nya.

"Jadi terhadap kodisi ini kita terus menggiatkan penertiban, karena kita harapkan bahwa seluruh operator angkutan itu melayani angkutan atau rutenya sesuai dengan yang telah ditetapkan. Transjakarta memiliki rute yang sudah ditetapkan," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (9/7/2019) .

Syafrin menjelaskan, untuk mengatasi masalah tersebut ke depan seiring dengan program Jak Lingko, pihaknya akan mesinergikan seluruh jaringan layanan ada. Revitalisasi rute dan angkutan itu dibutuhkan untuk mengoptimalkan atau menyukseskan Jak Lingko.

"Dalam revitalisasi angkutan itu ada re-routing, kemudian ada replacement armada. Tentu armada yang sudah tidak laik jalan kita dorong diremajakan," ungkapnya. Pejabat yang baru saja dilantik itu menuturkan, sebenarnya dalam Peraturan Daerah (Perda) No 4/2015 sudah diatur pembatasan usia kendaraan di Jakarta, yakni maksimal 10 tahun.

Syafrin akan mendorong agar aturan tersebut segera diimplementasikan, tetapi dalam konteks mereka operator eksisting terbantu untuk meremajakan. Selama ini, kata Syafrin, para operator kesulitan pendanaan dalam melakukan peremajaan. "Kita akan membantu masalah pembiayaan tersebut. Kita akan fasilitasi sehingga peremajaan itu berjalan semua," tuturnya.

Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menuturkan, untuk meningkatkan layanan angkutan umum agar diminati memang harus ada peremajaan armada angkutan umum. Bahkan, beberapa operator ada yang berinisiatif meremajakan angkutannya, seperti di jurusan Tanah Abang-Kota.

Selama ini, lanjut Shafruhan, pada prinsipnya operator angkutan bus mendukung program Jak Lingko yang menyentuh peremajaan armada. Namun, pemerintah selama ini tidak mendukung dan justru malah membinasakan seperti yang terjadi pada revitalisasi angkutan bus sedang Metromini beberapa waktu lalu.

Dimana, PT Transjakarta mewajibkan pembayaran uang muka Rp150 juta dan menempatkan bus pengadaanya di trayek eksisting bus sedang ketika pengusaha tidak sanggup membayar uang muka tersebut.

"Untuk meremajakan angkutan dalam program Jak Lingko itu kan kontraknya operator ke Transjakarta. Nah, Transjakarta kontrak ke pemerintah. Saya dengar bus sedang sudah tayang di E-katalog. Tinggal Transjakarta meng-klik dan kita (operator) bisa bergabung," pungkasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8650 seconds (0.1#10.140)