15 Pejabat Pejabat Tinggi Pratama Dilantik Anies Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 15 orang Pejabat Tinggi Pratama lingkungan Pemprov DKI Jakarta dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 8 Juli 2019. Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang mengatasi Kemacetan dan Banjir kini memiliki pemimpin baru.
Sejak dilantiknya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menjadi kepala Dinas Tenaga Kerja pada September 2018 lalu, jabatan Kepala Dinas Perhubungan kosong dan hanya di pimpin oleh pelaksana Tugas (PLT). Begitu juga dengan jabatan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA). Beberapa kali pelantikan, kedua perangkat daerah tersebut tidak juga mendapatkan pemimpin definitif.
Akhirnya, Senin 8 Juli 2019 siang, Syafrin Liputo dari balai pengelola transportasi darat Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dilantik menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta oleh Gubernur Anies.
Syafrin mengatakan, sebelum dipindahkan ke Balai Pengelola Transportasi Darat Provinsi Bali dan NTB, dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2016.
"Sejak 2000 sampai 2016 saya di Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Mudah-mudahan kita bisa menyatukan langkah dan irama dalam rangka menata transportasi Jakarta ke depan," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 8 Juli 2019.
Syafrin menjelaskan, alasan dirinya melamar kembali posisi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta lantaran penataan transportasi di Jakarta itu adalah tantangan besar dan kebetulan sempat mengalami tugas di Dinas Perhubungan. Apalagi dirinya pernah membuat apa yang disebut pola Transportasi Makro.
Dengan menjadi Kepala Dinas, Syafrin berharap bisa mengimplementasikannya. Sehingga, Visi-Misi Gubernur Anies untuk menciptakan sistem transportasi angkutan umum yang handal dan meminimalisir kemacetan bisa terwujud kedepannya.
"Integrasi itu hanya menjadi salah satu faktor penunjang yang utama sebenarnya itu ada dua yaitu pertama bagaimana kita membangun konektivitas dan menyiapkan aksesibilitas," ungkapnya.
Kemacetan memang sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Jakarta dan menjadi Pekerjaan Rumah prioritas bagi Pemprov DKI Jakarta setiap tahun anggaran. Begitu juga dengan banjir ketika musim hujan tiba. Dinas Sumber Daya Air (SDA) kini resmi memiliki pemimpin definitif yang juga berasal dari orang berpengalaman dibidangnya. Adalah Juaini yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
"2004 sampai 2013, saya di Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat. Ke depan sesuai arah Gubernur kita buat naturalisasi yang diinginkan seperti Gubernur minta. Terutama ada perubahan yang selama ini mungkin belum dikerjakan oleh SDA Insya Allah ke depan kita akan bikin trrobosan baru supaya SDA lebih kelihatan menonjol dibanding dinas lainnya yang selama ini belum kelihatan," ungkapnya.
Juaini menyebutkan bahwa sedikitnya ada empat fokus penanganan banjir, di antaranya yaitu naturalisasi, sheetphile laut kemudian air limbah dan air bersih. Kemudian memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) guna menjaga pompa.
"Kalau SDM yang jaga pompa gak kuat nanti banjir juga. penampungan air di sungai-sungai itu lebih luas agar bisa mengurangi banjir yang ada," jelasnya.
Anies menekankan agar setiap Pejabat Tinggi Pratama yang baru dilantik dapat mempelajari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) beserta target-target yang harus dicapai di dalamnya. Dia menyebut RPJMD merupakan dasar bagi setiap Pejabat Tinggi Pratama untuk menjadi pemimpin bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang berada di bawahnya secara struktur pemerintahan.
"Saya mengharap kepada semuanya. Jadilah pemimpin di bidang yang saudara-saudara pegang amanatnya. Jangan hanya menjadi pemegang jabatan. Tapi jadilah pemimpin yang artinya diteladani, dipercayai, dan karena itu diikuti secara sukarela. Bukan semata-mata karena punya ‘tanda tangan’, tapi karena dipercaya oleh seluruh anak buahnya," ungkapnya.
Anies mengingatkan bahwa fokus kerja Pemprov DKI Jakarta adalah untuk memajukan kota dan kebahagiaan warganya. Dia berharap Pejabat yang baru saja dilantik senantiasa menjunjung tinggi keberpihakan berasaskan keadilan sosial bagi rakyat.
"Jadi bapak-ibu semua, begitu mulai bertugas, langsung ngebut. Dan saya berharap kepada keluarga untuk mendukung. Keberhasilan bapak-ibu semua adalah juga keberhasilan keluarga. Dan insya Allah pahala yang nantinya didapat bukan hanya untuk pribadi bapak-ibu yang bertugas, tapi juga untuk keluarga yang mendukung. Saya harap ini semua dipegang dengan sebaik-baiknya. Selamat bertugas. Jalankan amanat ini sesempurna mungkin," ujarnya.
Sejak dilantiknya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menjadi kepala Dinas Tenaga Kerja pada September 2018 lalu, jabatan Kepala Dinas Perhubungan kosong dan hanya di pimpin oleh pelaksana Tugas (PLT). Begitu juga dengan jabatan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA). Beberapa kali pelantikan, kedua perangkat daerah tersebut tidak juga mendapatkan pemimpin definitif.
Akhirnya, Senin 8 Juli 2019 siang, Syafrin Liputo dari balai pengelola transportasi darat Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dilantik menjadi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta oleh Gubernur Anies.
Syafrin mengatakan, sebelum dipindahkan ke Balai Pengelola Transportasi Darat Provinsi Bali dan NTB, dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2016.
"Sejak 2000 sampai 2016 saya di Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Mudah-mudahan kita bisa menyatukan langkah dan irama dalam rangka menata transportasi Jakarta ke depan," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 8 Juli 2019.
Syafrin menjelaskan, alasan dirinya melamar kembali posisi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta lantaran penataan transportasi di Jakarta itu adalah tantangan besar dan kebetulan sempat mengalami tugas di Dinas Perhubungan. Apalagi dirinya pernah membuat apa yang disebut pola Transportasi Makro.
Dengan menjadi Kepala Dinas, Syafrin berharap bisa mengimplementasikannya. Sehingga, Visi-Misi Gubernur Anies untuk menciptakan sistem transportasi angkutan umum yang handal dan meminimalisir kemacetan bisa terwujud kedepannya.
"Integrasi itu hanya menjadi salah satu faktor penunjang yang utama sebenarnya itu ada dua yaitu pertama bagaimana kita membangun konektivitas dan menyiapkan aksesibilitas," ungkapnya.
Kemacetan memang sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Jakarta dan menjadi Pekerjaan Rumah prioritas bagi Pemprov DKI Jakarta setiap tahun anggaran. Begitu juga dengan banjir ketika musim hujan tiba. Dinas Sumber Daya Air (SDA) kini resmi memiliki pemimpin definitif yang juga berasal dari orang berpengalaman dibidangnya. Adalah Juaini yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
"2004 sampai 2013, saya di Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat. Ke depan sesuai arah Gubernur kita buat naturalisasi yang diinginkan seperti Gubernur minta. Terutama ada perubahan yang selama ini mungkin belum dikerjakan oleh SDA Insya Allah ke depan kita akan bikin trrobosan baru supaya SDA lebih kelihatan menonjol dibanding dinas lainnya yang selama ini belum kelihatan," ungkapnya.
Juaini menyebutkan bahwa sedikitnya ada empat fokus penanganan banjir, di antaranya yaitu naturalisasi, sheetphile laut kemudian air limbah dan air bersih. Kemudian memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) guna menjaga pompa.
"Kalau SDM yang jaga pompa gak kuat nanti banjir juga. penampungan air di sungai-sungai itu lebih luas agar bisa mengurangi banjir yang ada," jelasnya.
Anies menekankan agar setiap Pejabat Tinggi Pratama yang baru dilantik dapat mempelajari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) beserta target-target yang harus dicapai di dalamnya. Dia menyebut RPJMD merupakan dasar bagi setiap Pejabat Tinggi Pratama untuk menjadi pemimpin bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang berada di bawahnya secara struktur pemerintahan.
"Saya mengharap kepada semuanya. Jadilah pemimpin di bidang yang saudara-saudara pegang amanatnya. Jangan hanya menjadi pemegang jabatan. Tapi jadilah pemimpin yang artinya diteladani, dipercayai, dan karena itu diikuti secara sukarela. Bukan semata-mata karena punya ‘tanda tangan’, tapi karena dipercaya oleh seluruh anak buahnya," ungkapnya.
Anies mengingatkan bahwa fokus kerja Pemprov DKI Jakarta adalah untuk memajukan kota dan kebahagiaan warganya. Dia berharap Pejabat yang baru saja dilantik senantiasa menjunjung tinggi keberpihakan berasaskan keadilan sosial bagi rakyat.
"Jadi bapak-ibu semua, begitu mulai bertugas, langsung ngebut. Dan saya berharap kepada keluarga untuk mendukung. Keberhasilan bapak-ibu semua adalah juga keberhasilan keluarga. Dan insya Allah pahala yang nantinya didapat bukan hanya untuk pribadi bapak-ibu yang bertugas, tapi juga untuk keluarga yang mendukung. Saya harap ini semua dipegang dengan sebaik-baiknya. Selamat bertugas. Jalankan amanat ini sesempurna mungkin," ujarnya.
(mhd)