Kekeringan Landa Bogor Selatan, BPBD Suplai 6.000 Liter Air Bersih

Senin, 08 Juli 2019 - 21:07 WIB
Kekeringan Landa Bogor Selatan, BPBD Suplai 6.000 Liter Air Bersih
Kekeringan Landa Bogor Selatan, BPBD Suplai 6.000 Liter Air Bersih
A A A
BOGOR - Dampak kemarau yang dimulai sejak bulan lalu dan diprediksi akan berakhir September mendatang, terus dikeluhkan warga Kota Bogor. Kali ini kekeringan melanda ratusan warga atau 32 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih menjelaskan kekurangan air bersih disebabkan sumber air masyarakat mengalami kendala."Jadi sebetulnya untuk yang di Mulyaharja ini, penyebabnya pompa penampung air yang dikelola masyarakat rusak. Sehingga mereka tak bisa menikmati air bersih baik untuk keperluan makan minum maupun mandi cuci kakus (MCK)," kata Juniarti pada Senin (8/7/2019).

Menurut Juniarti, kasus kekeringan ini diketahui setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih ke hotline Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Bogor."Malam itu juga kita langsung bergerak menyuplai air bersih sebanyak 6.000 liter air menggunakan truk tangki, yang memang sudah standby di Kantor BPBD," ujarnya.

Dia melanjutkan, BPBD akan membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih, jika memang penyebabnya adalah kekeringan sumur. "Kami akan berkoordinasi dengan PDAM Kota Bogor jika keluhan kekurangan air bersih itu adalah masyarakat yang rumahnya sudah tersambung jaringan pipa PDAM," ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, dalam menyuplai air bersih ke masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih, pihaknya tetap berkoordinasi dalam penggunaan air hidran. "Untuk mendistribusikan air bersih ke warga yang membutuhkan kita juga saat ini menggunakan air hidran milik PDAM, itu memang sudah prosedur," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan mengatakan tak menyangka kemarau tahun ini banyak keluhan kekeringan dibeberapa kelurahan yang sebelumnya tak terpetakan sebagai daerah rawan bencana."Tahun lalu yang biasanya mengalami kekeringan adalah Bojongkerta, Bogor Selatan. Tapi tahun ini, khususnya di bulan Juli ini sudah ada dua kelurahan yang masyarakatnya mengeluhkan kekurangan air bersih," ujarnya.

Dia menjelaskan, Kota Bogor itu memang bukan daerah yang perlu diwaspadai sebagai daerah rawan bencana kekeringan. Sebab meski kemarau pasti ada saja hujan. Seperti dua hari kemarin sempat hujan.

Sekadar diketahui, sebelumnya dampak dari musim kemarau tahun ini mulai dirasakan ratusan warga Kampung Tunggilis Cemplang, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor. Pasalnya, lebih dari dua pekan sumur warga Kedunghalang yang biasa dipergunakan untuk memasak dan MCK mengalami kekeringan.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kota Bogor sebanyak 25 KK di RT 04 dan RT 05, RW 13 Kelurahan Kadunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor yang mengalami kesulitan air bersih pada Sabtu, 6 Juli 2019 lalu.Sedangkan pada Minggu, 7 Juli 2019 kemarin, sebanyak 20 KK di RT 03 RW 03 dan 12 KK di RT 01 RW 04, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5723 seconds (0.1#10.140)