Polisi Beberkan Motif Pembunuhan Sadis di Kompleks Deplu Ciledug
A
A
A
TANGERANG - Polrestro Tangerang Kota akhirnya mengungkap motif pembunuhan sadis di Kavling Deplu Adam Malik, Cipadu Jaya, Larangan, Kota Tangerang, pada Minggu 2 Juni 2019, lalu. Berdasarkan keterangan dari 12 saksi, diketahui bahwa motif pembunuhan sadis itu adalah perampokan tanpa terencana.
"Motifnya dugaan percobaan pencurian. Lalu diketahui pemilik rumah, dan terjadilah perkelahian yang menyebabkan meninggalnya pelaku dan pemilik rumah," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang Kota AKBP Dicky Ario, Minggu (9/6/2019).
Diketahui, duel maut antara pelaku dengan anak pemilik rumah mengakibatkan keduanya tewes di tempat. Aksi pelaku juga melukai ibunda korban yang hingga kini masih kritis menjalani perawatan di rumah sakit. (Baca juga: Pembunuhan Sadis di Kompleks Deplu Ciledug, Anak Tewas Ibu Sekarat)
"Dugaan sementara pelaku tunggal. Dia enggak bawa senjata juga. Jadi dugaan kami, pada saat bersangkutan, pas lewat lihat pintu terbuka, dia ada niat masuk," kata Dicky.
Saat pelaku nekat masuk, ternyata di dalam rumah ada korban Farhansyah Akbar (16) dengan ibunya Taslimah (42) yang baru siap akan sahur Ramadhan. Melihat ada perampok masuk, Farhan mengambil pisau dapur.
"Dipikirnya pemilik rumah masih tidur, karena jam 2 kurang saat itu. Pas dia masuk ternyata pemilik rumah sudah bangun. Pisau yang diamankan dari rumah semua. Ya, spontanitas, enggak direncanakan," jelasnya. (Baca juga: Pembunuhan di Kompleks Deplu Ciledug, Korban Sempat Teriak Minta Tolong)
Dalam duel maut itu, pelaku mengalami luka terbuka di bagian dada kiri dengan pisau masih menancap, luka terbuka pada leher, atas telinga kiri terdapat luka sayatan, dan luka terbuka dipinggang dan perut. Pelaku tewas di lokasi kejadian. Diduga, terkena hujanan tusukan pisau korban. Nahas, korban juga mengalami luka parah yang menyebabkannya meninggal dunia.
"Korban juga menderita cukup parah. Korban mengalami luka tusuk terbuka, pada pinggang sebelah kirinya yang tembus ke perut depan. Korban ini siswa SMAN 90 Jakarta Selatan," sambung Ricky.
Tidak hanya itu, ibunda korban yang mencoba menolong juga mengalami luka tusuk hingga ususnya terburai. Kondisi Taslimah saat ini masih kritis di RSUD Fatmawati. (Baca juga: Update Pembunuhan Sadis di Deplu Ciledug, Ibunda Korban Masih Kritis)
"Kami masih menunggu ibunya sembuh. Baru setelah itu kami periksa dan bisa ambil langkah selanjutnya. Kondisi ibunya masih kritis, dan belum bisa diambil keterangan. Kira enggak bisa paksakan," jelasnya.
Kapolsek Ciledug Kompol Supiyanto yang langsung ke lokasi melakukan penyelidikan mengaku, saat dilakukan pemeriksaan di rumah korban tidak menemukan adanya barang-barang korban yang hilang dicuri.
"Barang-barangnya belum ada yang diambil pelaku, karena yang di rumah ibunya masih dirawat di rumah sakit. Sehingga belum bisa dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
"Motifnya dugaan percobaan pencurian. Lalu diketahui pemilik rumah, dan terjadilah perkelahian yang menyebabkan meninggalnya pelaku dan pemilik rumah," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang Kota AKBP Dicky Ario, Minggu (9/6/2019).
Diketahui, duel maut antara pelaku dengan anak pemilik rumah mengakibatkan keduanya tewes di tempat. Aksi pelaku juga melukai ibunda korban yang hingga kini masih kritis menjalani perawatan di rumah sakit. (Baca juga: Pembunuhan Sadis di Kompleks Deplu Ciledug, Anak Tewas Ibu Sekarat)
"Dugaan sementara pelaku tunggal. Dia enggak bawa senjata juga. Jadi dugaan kami, pada saat bersangkutan, pas lewat lihat pintu terbuka, dia ada niat masuk," kata Dicky.
Saat pelaku nekat masuk, ternyata di dalam rumah ada korban Farhansyah Akbar (16) dengan ibunya Taslimah (42) yang baru siap akan sahur Ramadhan. Melihat ada perampok masuk, Farhan mengambil pisau dapur.
"Dipikirnya pemilik rumah masih tidur, karena jam 2 kurang saat itu. Pas dia masuk ternyata pemilik rumah sudah bangun. Pisau yang diamankan dari rumah semua. Ya, spontanitas, enggak direncanakan," jelasnya. (Baca juga: Pembunuhan di Kompleks Deplu Ciledug, Korban Sempat Teriak Minta Tolong)
Dalam duel maut itu, pelaku mengalami luka terbuka di bagian dada kiri dengan pisau masih menancap, luka terbuka pada leher, atas telinga kiri terdapat luka sayatan, dan luka terbuka dipinggang dan perut. Pelaku tewas di lokasi kejadian. Diduga, terkena hujanan tusukan pisau korban. Nahas, korban juga mengalami luka parah yang menyebabkannya meninggal dunia.
"Korban juga menderita cukup parah. Korban mengalami luka tusuk terbuka, pada pinggang sebelah kirinya yang tembus ke perut depan. Korban ini siswa SMAN 90 Jakarta Selatan," sambung Ricky.
Tidak hanya itu, ibunda korban yang mencoba menolong juga mengalami luka tusuk hingga ususnya terburai. Kondisi Taslimah saat ini masih kritis di RSUD Fatmawati. (Baca juga: Update Pembunuhan Sadis di Deplu Ciledug, Ibunda Korban Masih Kritis)
"Kami masih menunggu ibunya sembuh. Baru setelah itu kami periksa dan bisa ambil langkah selanjutnya. Kondisi ibunya masih kritis, dan belum bisa diambil keterangan. Kira enggak bisa paksakan," jelasnya.
Kapolsek Ciledug Kompol Supiyanto yang langsung ke lokasi melakukan penyelidikan mengaku, saat dilakukan pemeriksaan di rumah korban tidak menemukan adanya barang-barang korban yang hilang dicuri.
"Barang-barangnya belum ada yang diambil pelaku, karena yang di rumah ibunya masih dirawat di rumah sakit. Sehingga belum bisa dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
(thm)