Liburan Lebaran Hari Kedua, 40.839 Pengunjung Padati Kawasan Monas
Liburan Lebaran Hari Kedua, 40.839 Pengunjung Padati Kawasan Monas
A
A
A
JAKARTA - Memasuki hari kedua Lebaran 2019, sejumlah objek wisata di Jakarta dipadati pengunjung. Salah satu lokasi wisata yang ramai didatangi warga Jakarta adalah kawasan Monumen Nasional (Monas) , Jakarta Pusat.
"Hari ini pengunjung yang memasuki kawasan Monas dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB sejumlah 40.839 orang," ujar Kepala UPK Monas, Munjirin, kepada SINDOnews, Kamis (6/6/2019).
Munjirin merinci, dari jumlah pengunjung Monas sebanyak 40.839 orang tersebut, pengunjung yang naik ke puncak Monas tercatat sebanyak 12.426 orang.
"Dari jumlah pengujung tersebut yang memasuki Monas 12.426 orang saja," katanya. (Baca juga: Revitalisasi Monas, Pemprov DKI Alokasikan Rp150 Miliar)
Untuk diketahui, Monas atau Tugu Monas memiliki tinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. (Baca juga: Pemprov DKI Bakal Bangun Toilet Ramah Difabel di Taman Kota)
Pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah Perintahan Presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini bermahkota lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
"Hari ini pengunjung yang memasuki kawasan Monas dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB sejumlah 40.839 orang," ujar Kepala UPK Monas, Munjirin, kepada SINDOnews, Kamis (6/6/2019).
Munjirin merinci, dari jumlah pengunjung Monas sebanyak 40.839 orang tersebut, pengunjung yang naik ke puncak Monas tercatat sebanyak 12.426 orang.
"Dari jumlah pengujung tersebut yang memasuki Monas 12.426 orang saja," katanya. (Baca juga: Revitalisasi Monas, Pemprov DKI Alokasikan Rp150 Miliar)
Untuk diketahui, Monas atau Tugu Monas memiliki tinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. (Baca juga: Pemprov DKI Bakal Bangun Toilet Ramah Difabel di Taman Kota)
Pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah Perintahan Presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini bermahkota lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
(thm)
Explore More