Pasar Tanah Abang Tutup, Kerusuhan 22 Mei Ganggu Perekonomian Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Pasca kerusuhan yang terjadi 22 Mei, di sejumlah wilayah DKI Jakarta, seperti kawasan petamburan, Tanah Abang dan Jalan MH. Thamrin dan Gambit mengakibatkan terganggunya kegiatan roda ekonomi masyarakat sekitar.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Eddi Marsudi merasa prihatin atas kerusuhan yang terjadi di malam 22 Mei 2019 lalu. Prasetyo memberi perhatian khusus pada sektor ekonomi di kawasan Tanah Abang, ia menilai kerusuhan yang terjadi di sekitar kawasan Tanah Abang mematikan pendapatan masyarakat.
"Perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu sekitar Rp100 miliar sampai Rp200 miliar perhari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu, bahkan takut ke Pasar Tanah Abang," ujar Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/5/2019).
Selanjutnya ia mengatakan, menjelang lebaran Idul Fitri pada setiap tahunnya, pasar Tanah Abang selalu dipadati oleh konsumen untuk membeli berbagai macam keperluan dihari lebaran.
"Harusnya ada peningkatan pendapatan dimusim liburan (Lebaran) seperti ini untuk pedagang. Tapi melihat situasi dan kondisi rusuh di dekat Tanah Abang, jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang, karena banyak toko yang tutup" katanya.
Terakhir ia berharap, agar kedepan tidak terjadi kembali aksi serupa, dalam mengemukakan pendapat dimuka umum lewat aksi unjuk rasa yang seharusnya dilakukan secara damai dan tertib.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Eddi Marsudi merasa prihatin atas kerusuhan yang terjadi di malam 22 Mei 2019 lalu. Prasetyo memberi perhatian khusus pada sektor ekonomi di kawasan Tanah Abang, ia menilai kerusuhan yang terjadi di sekitar kawasan Tanah Abang mematikan pendapatan masyarakat.
"Perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu sekitar Rp100 miliar sampai Rp200 miliar perhari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu, bahkan takut ke Pasar Tanah Abang," ujar Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/5/2019).
Selanjutnya ia mengatakan, menjelang lebaran Idul Fitri pada setiap tahunnya, pasar Tanah Abang selalu dipadati oleh konsumen untuk membeli berbagai macam keperluan dihari lebaran.
"Harusnya ada peningkatan pendapatan dimusim liburan (Lebaran) seperti ini untuk pedagang. Tapi melihat situasi dan kondisi rusuh di dekat Tanah Abang, jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang, karena banyak toko yang tutup" katanya.
Terakhir ia berharap, agar kedepan tidak terjadi kembali aksi serupa, dalam mengemukakan pendapat dimuka umum lewat aksi unjuk rasa yang seharusnya dilakukan secara damai dan tertib.
(ysw)