200 Pendemo Luka-luka, DKI Tanggung Biaya Korban Bentrokan di Bawaslu
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah menyiakan tim kesehatan. Tak hanya di lapangan, tetapi juga pada di 10 Rumah Sakit rujukan selama aksi tolak hasil pemilu terjadi di kawasan MH Thamrin, Menteng dan Tanah Abang.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan Bambang Wibowo, meninjau langsung RSUD Tarakan untuk melihat kondisi korban dan penanganan yang dilakukan oleh tim medis.
Dalam kesempatan ini Anies menyampaikan, hingga pukul 09.00 WIB, tercatat ada 200 orang yang mengalami luka, dan enam di antaranya meninggal dunia. Keenam korban meninggal dunia tersebut tersebar di RSUD Tarakan satu orang, RS Pelni dua orang, RS Budi Kemuliaan satu orang, RSAL Mintohardjo satu orang dan RSCM satu orang.
Anies memastikan, korban aksi demonstrasi ini tidak dikenai biaya perawatan hingga sembuh total. "Jadi, kebijakannya adalah, bila memiliki BPJS akan ditanggung BPJS, di-cover. Namun, bila tidak, maka Pemprov DKI akan menanggung biaya perawatan di RS," terang Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Lebih lanjut, Anies menjelaskan, sejauh ini yang paling banyak menerima korban adalah RSUD Tarakan dan sejumlah RS lainnya. (Baca Juga: Kepala RSUD Tarakan Sebut Mayoritas Korban Demo Bawaslu Luka Kena Benda Tumpul
"Ini ada lebih dari 80 orang yang sampai ke sini. Di Pelni ada lebih dari 70 orang. Kemudian, di RSCM juga ada. Di Budi Kemuliaan ada, serta di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo," tambah Anies.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan, pihaknya akan mengutamakan upaya kegawatdaruratan tanpa memilah korban merupakan aparatur ataupun masyarakat sipil. Pencatatan identitas akan dilakukan secara pararel.
"Kami tidak membagi-bagi, yang terpenting adalah upaya kegawatdaruratan. Sejauh ini yang kami lihat tadi, luka yang diderita korban akibat benda tajam dan tumpul, lalu luka lecet di beberapa bagian tubuh. Untuk korban meninggal, kami akan mendiagnosa lebih lanjut penyebab kematian," paparnya.
Usai peninjauan di RSUD Tarakan, Anies memastikan bahwa kondisi Ibu Kota Jakarta secara umum kondusif, hanya di daerah sekitar MH Thamrin, Tanah Abang dan Petamburan yang terjadi aksi demonstrasi.
Mantan Mendikbud ini mengimbau agar warga Jakarta tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasa. (Baca Juga: Jumlah Korban Terus Bertambah, RSUD Tarakan Tambah Velbed di IGD
"Tapi, di luar itu (MH Thamrin, Tanah Abang dan Petamburan), Jakarta baik-baik-baik saja. Saya mengimbau seluruh warga untuk tetap kegiatan seperti biasa, agar suasana tetap kondusif. Tetap berpegang pada prinsip perdamaian, kedamaian, gunakan cara yang damai, juga semua pihak yang mengamankan juga menahan diri. Sehingga, suasana di lapangan menjadi teduh," imbaunya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan Bambang Wibowo, meninjau langsung RSUD Tarakan untuk melihat kondisi korban dan penanganan yang dilakukan oleh tim medis.
Dalam kesempatan ini Anies menyampaikan, hingga pukul 09.00 WIB, tercatat ada 200 orang yang mengalami luka, dan enam di antaranya meninggal dunia. Keenam korban meninggal dunia tersebut tersebar di RSUD Tarakan satu orang, RS Pelni dua orang, RS Budi Kemuliaan satu orang, RSAL Mintohardjo satu orang dan RSCM satu orang.
Anies memastikan, korban aksi demonstrasi ini tidak dikenai biaya perawatan hingga sembuh total. "Jadi, kebijakannya adalah, bila memiliki BPJS akan ditanggung BPJS, di-cover. Namun, bila tidak, maka Pemprov DKI akan menanggung biaya perawatan di RS," terang Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Lebih lanjut, Anies menjelaskan, sejauh ini yang paling banyak menerima korban adalah RSUD Tarakan dan sejumlah RS lainnya. (Baca Juga: Kepala RSUD Tarakan Sebut Mayoritas Korban Demo Bawaslu Luka Kena Benda Tumpul
"Ini ada lebih dari 80 orang yang sampai ke sini. Di Pelni ada lebih dari 70 orang. Kemudian, di RSCM juga ada. Di Budi Kemuliaan ada, serta di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo," tambah Anies.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan, pihaknya akan mengutamakan upaya kegawatdaruratan tanpa memilah korban merupakan aparatur ataupun masyarakat sipil. Pencatatan identitas akan dilakukan secara pararel.
"Kami tidak membagi-bagi, yang terpenting adalah upaya kegawatdaruratan. Sejauh ini yang kami lihat tadi, luka yang diderita korban akibat benda tajam dan tumpul, lalu luka lecet di beberapa bagian tubuh. Untuk korban meninggal, kami akan mendiagnosa lebih lanjut penyebab kematian," paparnya.
Usai peninjauan di RSUD Tarakan, Anies memastikan bahwa kondisi Ibu Kota Jakarta secara umum kondusif, hanya di daerah sekitar MH Thamrin, Tanah Abang dan Petamburan yang terjadi aksi demonstrasi.
Mantan Mendikbud ini mengimbau agar warga Jakarta tidak panik dan tetap beraktivitas seperti biasa. (Baca Juga: Jumlah Korban Terus Bertambah, RSUD Tarakan Tambah Velbed di IGD
"Tapi, di luar itu (MH Thamrin, Tanah Abang dan Petamburan), Jakarta baik-baik-baik saja. Saya mengimbau seluruh warga untuk tetap kegiatan seperti biasa, agar suasana tetap kondusif. Tetap berpegang pada prinsip perdamaian, kedamaian, gunakan cara yang damai, juga semua pihak yang mengamankan juga menahan diri. Sehingga, suasana di lapangan menjadi teduh," imbaunya.
(mhd)